Tanjungpinang (ANTARA) - Pemerintah Provinsi Kepulauan Riau menyatakan bahwa informasi mengenai pasien positif COVID-19 meninggal dunia dan sempat beredar di media sosial, tidak benar.

"Itu informasi hoaks dan tidak dapat dipertanggungjawabkan," kata Kepala Dinas Kesehatan Kepri Tjetjep Yudiana, di Tanjungpinang, Selasa malam.

Tjetjep mengatakan pasien berusia 71 tahun itu justru kondisinya semakin membaik. Pengobatan intensif sampai sekarang masih dilakukan oleh tim medis di ruang isolasi.

"Seharusnya didoakan supaya pasien itu cepat sembuh, dan keluarganya baik-baik saja," ucapnya, yang juga anggota Gugus Tugas Penanganan COVID-19 Kepri.

Baca juga: Pemprov Kepri siapkan hotel karantina pasien suspect Covid-19

Baca juga: Polda Kepri tahan penyebar hoaks COVID-19

Baca juga: Terkait COVID-19, sebanyak 104 warga Kepri dalam pemantauan


Tjetjep mengimbau masyarakat bijak dalam menggunakan media sosial. Pengguna media sosial jangan mudah mengirim informasi-informasi terkait COVID-19 yang belum terkonfirmasi kebenarannya.

"Harus cermat dan bijak gunakan media sosial," katanya.

Hal senada dikatakan Kepala Dinas Kesehatan Tanjungpinang, Rustam. Ia menyayangkan perbuatan orang yang begitu mudah menyebarkan informasi hoaks di media sosial. Informasi itu membuat kondisi semakin kisruh jika pengguna media sosial menelan mentah-mentah informasi tersebut.

"Coba bayangkan seandainya keluarga kita yang menjadi pasien itu," ujarnya.

Berdasarkan catatan medis Rumah Sakit Ahmad Tabib, pasien tersebut dalam kondisi membaik. Pasien tersebut potensial sembuh.

"Tadi sore sudah disampaikan kepada publik melalui wartawan bahwa kondisi pasien membaik. Mudah-mudahan sembuh," katanya.*

Baca juga: Untuk tangani COVID-19, Batam siapkan anggaran Rp4 miliar

Baca juga: RSUD Kepri kembali isolasi 2 pasien dalam pengawasan COVID-19

Baca juga: Satu pasien di RS Ahmad Tabib Kepri negatif Covid-19