Jakarta (ANTARA) - Nilai tukar (kurs) rupiah yang ditransaksikan antarbank di Jakarta pada Selasa, semakin tertekan dampak wabah COVID-19 yang terus meluas hingga menembus level Rp15.000 per dolar AS.

Rupiah ditutup melemah 240 poin atau 1,61 persen menjadi Rp15.173 per dolar AS dari sebelumnya Rp14.933 per dolar AS.

"Tekanan akibat pandemi COVID-19 di Indonesia diprediksi akan berlangsung hingga ke kuartal kedua dan diprediksi akan terjadi masa puncak penyebaran virus corona di bulan Mei 2020 di mana bersamaan dengan bulan puasa dan Idul Fitri," kata Direktur PT TRFX Garuda Berjangka Ibrahim Assuaibi di Jakarta, Selasa.

Saat ini jumlah orang yang positif COVID-19 bertambah 38 orang menjadi 172 orang dari sebelumnya 134 orang. Korban meninggal sebanyak lima orang dan sembilan dinyatakan sembuh.

Namun, angka tersebut tentunya masih berisiko bertambah, mengingat wabah COVID-19 baru masuk ke Indonesia sejak awal bulan ini.

Di samping itu, lanjut Ibrahim, penanganan rumah sakit yang belum siap menampung pasien COVID-19 juga menjadi alasan pasar kecewa terhadap pelaksanaan di lapangan yang tidak sesuai dengan pengarahan oleh pemerintah.

Bahkan saat ini, pandemi COVID-19 sudah merebak ke wilayah kota-kota kecil yang fasilitas rumah sakitnya kurang memenuhi syarat bahkan banyak rumah sakit yang belum siap menampung korban penyakit tersebut.

Rupiah pada pagi hari dibuka melemah di posisi Rp14.940 per dolar AS. Sepanjang hari, rupiah bergerak di kisaran Rp14.940 per dolar AS hingga Rp15.173 per dolar AS.

Sementara itu, kurs tengah Bank Indonesia pada Selasa menunjukkan, rupiah melemah menjadi Rp15.083 per dolar AS dibanding hari sebelumnya di posisi Rp14.818 per dolar AS.

Baca juga: Rupiah melemah tembus Rp15.000 per dolar
Baca juga: Rupiah Selasa pagi melemah 45 poin jadi Rp14.978
Baca juga: Rupiah awal pekan melemah meski neraca perdagangan surplus