India tutup Taj Mahal agar tak perluas sebaran corona
17 Maret 2020 16:54 WIB
Seorang anak perempuan memakai masker pelindung sambil bermain dengan air berwarna saat perayaan Holi di tengah pencegahan penyebaran virus COVID-19, di Chennai, India, Selasa (10/3/2020). ANTARA FOTO/REUTERS/P. Ravikumar/wsj/djo
Mumbai (ANTARA) - India menutup Taj Mahal, ikon utama pariwisata negara itu yang terletak di Agra, Uttar Pradesh, untuk menghindari penyebaran virus corona COVID-19, yang keputusannya diumumkan pada Senin (16/3).
Sejumlah situs monumental dan museum, termasuk Gua Ajanta dan Gua Ellora di wilayah Maharashtra, serta situs keagamaan kota Mumbai, seperti Kuil Siddhivinayak, juga ikut ditutup.
Kota Mumbai sendiri, sebagai pusat ekonomi, telah meminta perusahaan agar membiarkan pegawainya bekerja dari rumah.
Kota padat penduduk yang ditinggali sekitar 18 juta jiwa itu juga mengizinkan rumah sakit dan otoritas bandar udara untuk membubuhkan cap bertinta permanen bertuliskan "karantina rumah" di pergelangan tangan orang yang diperintahkan untuk menjalankan isolasi mandiri, disertai tanggal masa akhir isolasi.
Sebelumnya, Mumbai telah terlebih dahulu menghentikan kegiatan sekolah, menutup bioskop, pusat perbelanjaan, dan pusat kebugaran, serta melarang perkumpulan massa di ruang publik.
Wilayah Maharashtra, di mana Mumbai berada, adalah area terparah yang terpapar COVID-19 dengan 39 kasus terkonfirmasi dari total 126 kasus di seluruh India. Seorang pasien positif corona meninggal dunia pada Selasa, menjadi kasus kematian ketiga di India, menurut keterangan Praveen Pardeshi, pejabat daerah Mumbai.
Sumber: Reuters
Baca juga: Sepuluh WNI diduga terinfeksi COVID-19 di India
Baca juga: Festival Holi di India sepi di tengah kekhawatiran corona
Sejumlah situs monumental dan museum, termasuk Gua Ajanta dan Gua Ellora di wilayah Maharashtra, serta situs keagamaan kota Mumbai, seperti Kuil Siddhivinayak, juga ikut ditutup.
Kota Mumbai sendiri, sebagai pusat ekonomi, telah meminta perusahaan agar membiarkan pegawainya bekerja dari rumah.
Kota padat penduduk yang ditinggali sekitar 18 juta jiwa itu juga mengizinkan rumah sakit dan otoritas bandar udara untuk membubuhkan cap bertinta permanen bertuliskan "karantina rumah" di pergelangan tangan orang yang diperintahkan untuk menjalankan isolasi mandiri, disertai tanggal masa akhir isolasi.
Sebelumnya, Mumbai telah terlebih dahulu menghentikan kegiatan sekolah, menutup bioskop, pusat perbelanjaan, dan pusat kebugaran, serta melarang perkumpulan massa di ruang publik.
Wilayah Maharashtra, di mana Mumbai berada, adalah area terparah yang terpapar COVID-19 dengan 39 kasus terkonfirmasi dari total 126 kasus di seluruh India. Seorang pasien positif corona meninggal dunia pada Selasa, menjadi kasus kematian ketiga di India, menurut keterangan Praveen Pardeshi, pejabat daerah Mumbai.
Sumber: Reuters
Baca juga: Sepuluh WNI diduga terinfeksi COVID-19 di India
Baca juga: Festival Holi di India sepi di tengah kekhawatiran corona
Penerjemah: Suwanti
Editor: Mulyo Sunyoto
Copyright © ANTARA 2020
Tags: