Malang, Jawa Timur (ANTARA) - Wali kota Malang, Jawa Timur, Sutiaji bersama jajaran berkeliling ke sejumlah lokasi dan lembaga untuk mengecek kesiapsiagaan sebagai antisipasi penyebaran virus corona (COVID-19) di wilayah itu.

Kunjungan pertama, Sutiaji dan jajarannya mengecek sekaligus memastikan ketersediaan fasilitas cuci tangan beserta sabun dan "hand sanitizer" di pasar tradisional Oro-Oro Dowo, Selasa.

"Kegiatan (pengecekan) ini harus kita lakukan untuk memastikan bahwa fasilitas untuk cuci tangan dengan sabun di pasar Oro-Oro Dowo dan pasar tradisional lainnya cukup aman agar masyarakat pun terhindar dari virus COVID-19," kata Sutiaji di sela pengecekan ketersediaan fasilitas cuci tangan dan hand sanitizer di pasar Oro-Oro Dowo Klojen, Kota Malang.

Sutiaji menambahkan bahwa berbagai fasilitas, seperti keranjang belanja (troly), kursi, meja dan lainnya harus steril. Penyemprotan desinfektan juga akan dilakukan pada pasar-pasar di Kota Malang.
Baca juga: Wali Kota pastikan tak ada penutupan akses ke Kota Malang

Upaya yang dilakukan ini merupakan salah satu tindak lanjut dari penetapan status Kota Malang siaga (kedaruratan) COVID-19. Pemkot Malang akan terus melakukan upaya antisipasi penyebaran virus COVID-19.

"Budaya mencuci tangan pakai sabun juga akan terus kita edukasi pada masyarakat, minimal 1 jam sekali masyarakat harus cuci tangan pakai sabun serta sosialisasi PHBS juga akan kami gencarkan," kata Sutiaji.

Selain untuk memastikan ketersediaan fasilitas cuci tangan dengan sabun dan hand sanitizer, Sutiaji yang didampingi beberapa pejabat di lingkungan Pemkot Malang tersebut, juga bertujuan memantau harga dan ketersediaan bahan pokok agar kebutuhan masyarakat tetap terpenuhi.

Usai mengecek fasilitas cuci tangan dan lainnya di pasar Oro-Oro Dowo, Sutiaji langsung menuju Rumah Sakit Syaiful Anwar (RSSA) Malang untuk memonitor perkembangan sekaligus berkoordiansi terkait COVID-19 yang dikemas dalam Sosialisasi Penatalaksanaan Pasien Dengan Corona Virus (Covid-19).
Baca juga: Universitas Brawijaya beri penjelasan soal mahasiswa suspect COVID-19

Dalam arahannya pada sosialisasi tersebut, Sutiaji menekankan agar RSSA terus memberikan informasi terkait kondisi Kota Malang terhadap Covid-19. "Karena dengan data yang selalu ter-update, Pemkot Malang dapat mengambil langkah dan kebijakan yang tepat demi melindungi kesehatan warga Kota Malang," tuturnya.

Pada kesempatan itu, Sutiaji juga menerima keluhan dari RSSA terkait meningkatnya jumlah Orang Dalam Pemantauan (ODP), yang statusnya bisa saja naik menjadi Pasien Dalam Pengawasan (PDP). RSSA khawatir jika semakin lama jumlah itu akan terus meningkat, sehingga jumlah kamar isolasi tidak mencukupi.

Menanggapi hal tersebut, Sutiaji akan segera mempertimbangkan RSUD Kota Malang untuk dijadikan sebagai rumah sakit khusus penanganan pasien penderita COVID-19.

"Jika diperlukan, kami akan segera menyiapkan RSUD Kota Malang menjadi salah satu RS yang khusus menangani pasien COVID-19. Untuk fasilitas dan teknisnya akan kita koordinasikan dengan RSSA dan Tim Satgas Corona," papar Sutiaji.

Setelah melakukan koordinasi dengan tim RSSA, Sutiaji juga melakukan koordinasi dengan rektor, seluruh dekan dan Satgas Corona Universitas Brawijaya (UB) Malang dengan tujuan memperoleh data terkait tracing yang telah dilakukan oleh UB.
Baca juga: Pelajar SMK Kota Malang produksi cairan pembersih tangan