Rio de Janeiro (ANTARA) - Diperkirakan sekitar ratusan narapidana melakukan pembobolan di empat bui di Brazil dan kabur pada Senin (16/3), sebelum hak "bebas satu hari" mereka ditangguhkan atas pertimbangan wabah COVID-19 dan rencana menutup wilayah.
Otoritas penjara negara bagian Sao Paulo mengatakan belum dapat memastikan jumlah narapidana yang kabur karena "masih menghitung angka pasti pelaku buron itu". Sementara media lokal melaporkan ada sebanyak 1.000 orang yang melarikan diri dari empat bui, yakni Mongagua, Tremembe, Porto Feliz, dan Morandpolis.
Terkait penangguhan program "bebas satu hari", otoritas penjara menyatakan hal itu diperlukan karena sekitar 34.000 narapidana akan kembali lagi ke penjara setelah sehari keluar.
"Mereka bisa mempunyai risiko tinggi menularkan dan menyebarkan virus corona di lingkungan yang rentan ini, serta berujung pada risiko ancaman kesehatan para pelayan dan sipir penjara," menurut otoritas penjara Sao Paulo.
Saat ini, kata otoritas menambahkan, penegakan hukum diupayakan untuk menangani masalah tersebut.
Negara bagian Sao Paulo adalah rumah bagi Primeiro Comando da Capital, komplotan dalam penjara paling kuat di Brazil yang mempunyai jaringan luas di seluruh negeri hingga ke negara tetangga. Komplotan itu memperdagangkan senjata api, narkoba, dan barang selundupan lainnya.
Penjara-penjara yang kelebihan kapasitas di Brazil seringkali menjadi area maut bagi para narapidana di dalamnya akibat terdapat persaingan antarkomplotan.
Sumber: Reuters
Baca juga: 57 narapidana tewas dalam pembantaian di penjara Brazil
Baca juga: 40 napi tewas dicekik dalam bentrokan di lapas Brazil
Napi kabur dari bui Brazil sebelum penutupan wilayah karena corona
17 Maret 2020 12:43 WIB
Seorang agen keamanan memeriksa penjara federal keamanan maksimum di Brasilia, Brazil, 27 Maret 2019. Foto diambil tanggal 27 Maret 2019. ANTARA FOTO/REUTERS/Ueslei Marcelino/wsj/cfo
Penerjemah: Suwanti
Editor: Mulyo Sunyoto
Copyright © ANTARA 2020
Tags: