Garut (ANTARA) - Wakil Bupati Garut Helmi Budiman menyatakan seorang pasien perempuan yang meninggal dunia dalam perawatan medis di ruang isolasi Rumah Sakit Umum Daerah (RSUD) dr Slamet di Garut, Jawa Barat, bukan akibat corona melainkan penyakit paru-paru.

"Penyebab kematiannya karena pneumonia (infeksi paru-paru) dibawa ke ruang isolasi karena alami sesak," kata Helmi Budiman kepada wartawan di Garut, Senin.

Ia menuturkan, pasien tersebut semula dilaporkan ada indikasi gejala terjangkit virus corona kemudian petugas medis khusus membawanya ke ruang isolasi yang sudah disiapkan RSUD Garut.
Baca juga: Kegiatan belajar mengajar di Garut gunakan sistem jarak jauh

Namun setelah ditangani, kata dia, pasien tersebut meniggal dunia, Senin dini hari, selanjutnya pasien diserahkan kepada keluarganya untuk dimakamkan.

"Tiga jam setelah ditangani meninggal dunia," kata Helmi.

Ia mengungkapkan, alasan lain bahwa pasien tersebut bukan terjangkit corona karena selama riwayat hidup maupun aktivitas sehari-harinya tidak kontak dengan pasien yang terjangkit COVID-19, bahkan tidak keluar Garut selamat enam bulan terakhir.

"Adapun suaminya ke luar kota terakhir pada 16 Februari, jadi sudah melewati masa inkubasi selama 14 hari," katanya.
Baca juga: Pasien asal Garut diduga COVID-19 dirujuk ke RSHS Bandung

Juru Bicara Pusat Informasi dan Koordinasi Penanganan COVID-19 Kabupaten Garut, Ricky Rizki Darajat menyampaikan, pasien tersebut tiba di RSUD Dokter Slamet Garut Minggu (15/3) sekitar pukul 22.15 WIB, kemudian Senin pukul 01.20 WIB dinyatakan meninggal dunia.

Pasien tersebut, lanjut dia, sebelumnya mendapatkan penanganan medis di ruang isolasi khusus pasien corona karena memiliki ciri-ciri yang mendekati wabah virus tersebut seperti demam tinggi hingga sesak napas.

"Tadi malam saat masuk langsung diobservasi oleh tim setelah tim dari RSUD Dokter Slamet melakukan penjemputan terhadap pasien sesuai standar yang ditetapkan," katanya.
Baca juga: Ancaman corona harus dorong warga Garut sadar kesehatan, sebut wabup