Satgas RSUA: 500 pasien lakukan tes COVID-19
16 Maret 2020 18:34 WIB
Anggota Komisi XI DPR Indah Kurnia (kanan), Direktur Rumah Sakit Universitas Airlangga (RSUA) Nasronudin (kedua kiri), Ketua Satgas Corona RSUA Prastuti Asta Wulaningrum (kedua kanan) dan Jubir Satgas Corona RSUA Alfian Nur Rosyid (kiri) memberikan keterangan pers di Surabaya, Jawa Timur, Senin (16/3/2020). ANTARA FOTO/Moch Asim/ama/pri.
Surabaya (ANTARA) - Satgas Corona Rumah Sakit Universitas Airlangga (RSUA) Surabaya menyampaikan bahwa 500 pasien lebih telah melakukan tes COVID-19 sejak rumah sakit itu ditunjuk pemerintah sebagai salah satu salah satu tempat pengujian.
"Rata-rata per hari lebih dari 100 pasien," ujar Ketua Satgas Corona RSUA dr Prastuti Asta Wulaningrum kepada wartawan di Surabaya, Senin.
Dengan banyaknya pasien dan terbatasnya tenaga medis, kata dia, maka per hari ini RSUA membatasi pasien hanya 100 orang sebagai upaya mengoptimalkan layananan kepada masyarakat.
"Tidak hanya itu, dengan 100 pasien per hari bisa meminimalisasi terjadinya interaksi antarpasien yang melakukan tes di Poli Khusus RSUA," ucapnya.
Ia juga meminta masyarakat tidak panik dan lebih dahulu mengenali gejala-gejala COVID-19 sebelum memeriksakannya ke RSUA sehingga pelayanan akan lebih maksimal.
Baca juga: Indonesia miliki kemampuan uji laboratorium Covid-2019
"Biasanya, kepanikan terjadi karena ketidaktahuan masyarakat," katanya.
Baca juga: Daftar lengkap WNI yang diobservasi dan paling banyak dari Jatim
Ia menjelaskan, dari pasien yang melakukan tes, terdapat kategori orang-orang sehat tanpa gejala, orang dalam pemantauan (ODP) dan pasien dalam pengawasan (PDP).
Saat ini, lanjut dia, tercatat sembilan pasien melakukan rawat inap, yang rinciannya tiga orang berstatus PDP dan enam orang ODP.
"Sebagian besar dari pasien yang melakukan tes COVID-19 di RSUA bisa melakukan rawat jalan," tuturnya.
"Rata-rata per hari lebih dari 100 pasien," ujar Ketua Satgas Corona RSUA dr Prastuti Asta Wulaningrum kepada wartawan di Surabaya, Senin.
Dengan banyaknya pasien dan terbatasnya tenaga medis, kata dia, maka per hari ini RSUA membatasi pasien hanya 100 orang sebagai upaya mengoptimalkan layananan kepada masyarakat.
"Tidak hanya itu, dengan 100 pasien per hari bisa meminimalisasi terjadinya interaksi antarpasien yang melakukan tes di Poli Khusus RSUA," ucapnya.
Ia juga meminta masyarakat tidak panik dan lebih dahulu mengenali gejala-gejala COVID-19 sebelum memeriksakannya ke RSUA sehingga pelayanan akan lebih maksimal.
Baca juga: Indonesia miliki kemampuan uji laboratorium Covid-2019
"Biasanya, kepanikan terjadi karena ketidaktahuan masyarakat," katanya.
Baca juga: Daftar lengkap WNI yang diobservasi dan paling banyak dari Jatim
Ia menjelaskan, dari pasien yang melakukan tes, terdapat kategori orang-orang sehat tanpa gejala, orang dalam pemantauan (ODP) dan pasien dalam pengawasan (PDP).
Saat ini, lanjut dia, tercatat sembilan pasien melakukan rawat inap, yang rinciannya tiga orang berstatus PDP dan enam orang ODP.
"Sebagian besar dari pasien yang melakukan tes COVID-19 di RSUA bisa melakukan rawat jalan," tuturnya.
Pewarta: Fiqih Arfani/Willy Irawan
Editor: Masuki M. Astro
Copyright © ANTARA 2020
Tags: