Jakarta (ANTARA) - Kegiatan belajar mengajar yang dilakukan secara tatap muka di lingkungan Mathla’ul Anwar, mulai dari tingkat pendidikan anak usia dini sampai perguruan tinggi, dihentikan selama 14 hari, mulai 16 Maret 2020, untuk mengantisipasi penyebaran virus corona.

Siaran pers Pengurus Besar Mathla’ul Anwar (PBMA) yang diterima ANTARA di Jakarta, Senin, menyebutkan para peserta didik untuk sementara diminta belajar di rumah masing-masing terkait dengan kekhawatiran merebaknya penyakit akibat virus corona (COVID-19).

Disebutkan pula, semua tenaga kependidikan (guru dan dosen) diwajibkan untuk membuat proses pembelajaran secara daring (online) yang terhubung dengan semua peserta didik, sehingga proses pembelajaran diharapkan tetap berlangsung dengan baik.

Tetapi khusus untuk semua pendidik dan tenaga kependidikan diminta tetap masuk ke satuan pendidikan masing-masing seperti biasa dengan harapan tetap memantau para peserta didik agar tidak melakukan aktifitas keluar rumah yang memungkinkan mereka berinteraksi satu sama lainnya.

Kebijakan tersebut dikeluarkan dengan memperhatikan arahan dan kebijakan pemerintah serta perkembangan terkait dengan penyebaran COVID-19 yang kini telah menjadi pandemi.

Baca juga: Batam liburkan sekolah dua pekan untuk cegah penularan COVID-19

Dalam siaran pers yang ditandatangani Ketua Umum PBMA K.H. Ahmad Sadeli Karim dan Sekjen Oke Setiadi juga disebutkan, semua infrastruktur pendidikan seperti ruang kelas, toilet, masjid, dan mushalla harus dibersihkan dan disterilkan dengan desinfektan.

Di sisi lain, semua pendidik, tenaga kependidikan, dan peserta didik diminta untuk senantiasa menjalankan perilaku hidup bersih dan sehat, seperti selalu mencuci tangan setelah melakukan aktivitas fisik dengan menggunakan sabun di air mengalir selama lebih dari 20 detik.

Mathla’ul Anwar kini memiliki pengurus wilayah di 30 provinsi, 63 perguruan, dan ribuan madrasah yang tersebar di seluruh Indonesia serta memiliki perguruan tinggi, yakni Universitas Mathla’ul Anwar (UNMA) di Pandeglang, Banten.

PBMA juga menghimbau masyarakat mengurangi atau bahkan menghindari bepergian ke tempat keramaian untuk sementara waktu, seperti mal, bandar udara, pelabuhan laut, dan terminal bus guna menghindari penyebaran COVID-19.

Sementara itu, kalangan dunia usaha diimbau menyiapkan protokol kerja jarak jauh sebagai antisipasi adanya penerapan "lock down" secara penuh.

Baca juga: IAIN Madura hentikan kuliah tatap muka, cegah corona
Baca juga: Cegah virus corona, siswa SMA di Sulteng diliburkan
Baca juga: Siswa asrama SMA Sedes Jambu dipulangkan ke orang tua