Legislator minta mahasiswa batasi rencana perjalanan
16 Maret 2020 09:41 WIB
Ketua Komisi X DPR RI Syaiful Huda (kiri) bersama anggota DPR RI Komisi X lainnya menyimak pemaparan terkait potensi destinasi wisata NTB saat kunjungan kerja spesifik pariwisata di kantor Dinas Pariwisata NTB di Mataram. (ANTARA FOTO/AHMAD SUBAIDI)
Jakarta (ANTARA) - Ketua Komisi X Dewan Perwakilan Rakyat Syaiful Huda meminta para mahasiswa dan siswa benar-benar memanfaatkan waktu aktifitas belajar di rumah secara maksimal dan membatasi rencana perjalanan ke luar rumah.
"Pandemi virus corona atau COVID-19 ini ancaman nyata. Jadi kami minta mahasiswa dan siswa membatasi perjalanan," ujar Huda di Jakarta, Senin.
Dia menambahkan keputusan untuk menghentikan aktivitas belajar mengajar di sekolah maupun kampus merupakan upaya untuk mencegah baik siswa maupun mahasiswa untuk tidak tertular wabah COVID-19. Untuk itu, jangan situasi tersebut dimanfaatkan untuk kegiatan di luar rumah seperti ke mal, pusat hiburan, maupun nongkrong di kafe yang rentan menjadi tempat penularan virus.
Dia menjelaskan salah satu pemicu meluasnya wabah COVID-19 adalah adanya kerumunan massa. Kebijakan penutupan sekolah dan kampus salah satunya adalah untuk mengurangi kerumunan dan menciptakan jarak sosial.
Langkah itu seharusnya disadari oleh mahasiswa dan orang tua siswa, sehingga tidak menggunakan kebijakan tersebut untuk kegiatan-kegiatan tidak perlu di luar rumah.
Baca juga: Gubernur Sultra instruksikan libur belajar di sekolah
"Kami benar-benar berharap agar mahasiswa dan siswa benar-benar membatasi ruang gerak mereka hingga ada pengumuman lebih lanjut dari pemerintah terkait persebaran pandemi COVID-19," tambah dia.
Huda mengatakan berdasarkan pola penyebaran wabah COVID-19 di beberapa negara yang telah terjangkit seperti China, Iran, Italia, Korea Selatan, hingga Taiwan ada tiga fase persebaran yakni awal pandemi puncak pandemi, hingga penurunan pandemi. Berdasarkan pola itu maka persebaran wabah COVID-19 di Tanah Air masih pada tahap awal sehingga potensi penyebarannya masih tinggi.
"Para orang tua harus bisa menciptakan suasana nyaman di rumah sehingga siswa betah belajar dan tidak meminta aktivitas di luar rumah,” kata dia.
Huda juga mengapresiasi langkah Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan (Kemendikbud) yang telah menyiapkan sarana pembelajaran jarak jauh bagi siswa melalui aplikasi RumahBelajar. Fasilitas itu harus dimanfaatkan oleh orang tua sehingga siswa tetap mempunyai aktivitas belajar selama di rumah.
Baca juga: Gubernur Aceh terbitkan surat edaran belajar di rumah
"Pandemi virus corona atau COVID-19 ini ancaman nyata. Jadi kami minta mahasiswa dan siswa membatasi perjalanan," ujar Huda di Jakarta, Senin.
Dia menambahkan keputusan untuk menghentikan aktivitas belajar mengajar di sekolah maupun kampus merupakan upaya untuk mencegah baik siswa maupun mahasiswa untuk tidak tertular wabah COVID-19. Untuk itu, jangan situasi tersebut dimanfaatkan untuk kegiatan di luar rumah seperti ke mal, pusat hiburan, maupun nongkrong di kafe yang rentan menjadi tempat penularan virus.
Dia menjelaskan salah satu pemicu meluasnya wabah COVID-19 adalah adanya kerumunan massa. Kebijakan penutupan sekolah dan kampus salah satunya adalah untuk mengurangi kerumunan dan menciptakan jarak sosial.
Langkah itu seharusnya disadari oleh mahasiswa dan orang tua siswa, sehingga tidak menggunakan kebijakan tersebut untuk kegiatan-kegiatan tidak perlu di luar rumah.
Baca juga: Gubernur Sultra instruksikan libur belajar di sekolah
"Kami benar-benar berharap agar mahasiswa dan siswa benar-benar membatasi ruang gerak mereka hingga ada pengumuman lebih lanjut dari pemerintah terkait persebaran pandemi COVID-19," tambah dia.
Huda mengatakan berdasarkan pola penyebaran wabah COVID-19 di beberapa negara yang telah terjangkit seperti China, Iran, Italia, Korea Selatan, hingga Taiwan ada tiga fase persebaran yakni awal pandemi puncak pandemi, hingga penurunan pandemi. Berdasarkan pola itu maka persebaran wabah COVID-19 di Tanah Air masih pada tahap awal sehingga potensi penyebarannya masih tinggi.
"Para orang tua harus bisa menciptakan suasana nyaman di rumah sehingga siswa betah belajar dan tidak meminta aktivitas di luar rumah,” kata dia.
Huda juga mengapresiasi langkah Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan (Kemendikbud) yang telah menyiapkan sarana pembelajaran jarak jauh bagi siswa melalui aplikasi RumahBelajar. Fasilitas itu harus dimanfaatkan oleh orang tua sehingga siswa tetap mempunyai aktivitas belajar selama di rumah.
Baca juga: Gubernur Aceh terbitkan surat edaran belajar di rumah
Pewarta: Indriani
Editor: Zita Meirina
Copyright © ANTARA 2020
Tags: