Dinkes Pasaman Barat bantah ada warga positif COVID-19
16 Maret 2020 08:31 WIB
Pemkab Pasaman Barat bersama Polri dan TNI foto bersama saat melakukan penyemprotan cairan disinfektan ke tempat-tempat pelayanan umum di daerah itu sebagai antisipasi penyebaran COVID-19 pada Minggu (15/3/2020).
Simpang Empat,- (ANTARA) - Dinas Kesehatan Kabupaten Pasaman Barat, Sumatera Barat (Sumbar) membantah ada warga setempat suspect (diduga) terkena Corona Virus Disease (COVID-19).
"Satu orang warga Ujung Gading, Kecamatan Lembah Melintang yang pulang dari Malaysia dua hari lalu sampai saat ini negatif. Namun, dalam pengawasan kami," kata Kepala Dinas Kesehatan Pasaman Barat Jon Hardi di Simpang Empat, Senin.
Ia mengatakan ada seorang warga Silaping, Kecamatan Lembah Melintang dengan gejala batuk, sesak napas, dan tanpa demam dirujuk ke Rumah Sakit Umum Daerah Jambak. Setelah diperiksa kemungkinan menderita Penyakit Paru obstruktif Konis ( PPOK), bukan COVID-19.
"Kami berharap tidak ada kesimpangsiuran berita di tingkat masyarakat. Jangan sebarkan isu yang bisa membuat masyarakat panik ," katanya.
Camat Lembah Melintang Afwan meminta warga setempat tidak panik terkait adanya info COVID-19.
"Hingga saat ini berita itu tidak benar karana hasil pemeriksaan kesehatan negatif," katanya.
Baca juga: Bupati bantah tutupi keberadaan pasien WNA di RSUD Klungkung
Dia menjelaskan warganya itu baru pulang dari Malaysia mengantarkan istrinya. Saat mendarat di bandara maka sesuai SOP dari Imigrasi setiap warga yang datang dari luar negeri diperiksa dan dipantau.
"Berdasarkan hal itulah maka yang bersangkutan dalam pantauan dan disarankan tidak keluar rumah selama 14 hari karena dikhawatirkan membawa virus corona," katanya.
Bahkan, warga itu telah memeriksakan diri ke Rumah Sakit Umum Daerah Jambak Pasaman Barat dan hasilnya negatif corona.
Namun, katanya, untuk menghindari hal yang tidak diinginkan dan sesuai SOP penanganan COVID-19 yang bersangkutan dalam pantauan selama 14 hari dan disarankan tidak keluar rumah.
"Kami telah berkoordinasi dengan pihak Dinas Kesehatan dan hasil pemeriksaan negatif. Namun tetap dipantau 14 hari. Jika nantinya ada gejala COVID-19 maka akan ditangani secara intensif," katanya.
Ia mengajak masyarakat tidak panik terhadap berita yang beredar tetapi tetap waspada dan menjaga pola hidup sehat.
"Jaga pola makan dengan makanan bergizi seimbang, sering cuci tangan dan olah raga teratur," ujarnya.
Ia menyarankan masyarakat memakai masker jika ada gejala batuk, flu, dan demam.
Selain itu, warga diminta segera memeriksakan kesehatan jika mengalami gejala demam, batuk, sesak napas ke fasilitas kesehatan serta tindakan-tindakan lainnya yang dianjurkan sesuai SOP kesehatan.
Baca juga: Kemenhub bantah ada nakhoda kapal terindikasi corona di Tanjung Priok
Baca juga: Kemenkes bantah 4 orang teridentifikasi corona di RS Persahabatan
Baca juga: RSUP Kepri bantah tangani pasien terpapar corona asal China
"Satu orang warga Ujung Gading, Kecamatan Lembah Melintang yang pulang dari Malaysia dua hari lalu sampai saat ini negatif. Namun, dalam pengawasan kami," kata Kepala Dinas Kesehatan Pasaman Barat Jon Hardi di Simpang Empat, Senin.
Ia mengatakan ada seorang warga Silaping, Kecamatan Lembah Melintang dengan gejala batuk, sesak napas, dan tanpa demam dirujuk ke Rumah Sakit Umum Daerah Jambak. Setelah diperiksa kemungkinan menderita Penyakit Paru obstruktif Konis ( PPOK), bukan COVID-19.
"Kami berharap tidak ada kesimpangsiuran berita di tingkat masyarakat. Jangan sebarkan isu yang bisa membuat masyarakat panik ," katanya.
Camat Lembah Melintang Afwan meminta warga setempat tidak panik terkait adanya info COVID-19.
"Hingga saat ini berita itu tidak benar karana hasil pemeriksaan kesehatan negatif," katanya.
Baca juga: Bupati bantah tutupi keberadaan pasien WNA di RSUD Klungkung
Dia menjelaskan warganya itu baru pulang dari Malaysia mengantarkan istrinya. Saat mendarat di bandara maka sesuai SOP dari Imigrasi setiap warga yang datang dari luar negeri diperiksa dan dipantau.
"Berdasarkan hal itulah maka yang bersangkutan dalam pantauan dan disarankan tidak keluar rumah selama 14 hari karena dikhawatirkan membawa virus corona," katanya.
Bahkan, warga itu telah memeriksakan diri ke Rumah Sakit Umum Daerah Jambak Pasaman Barat dan hasilnya negatif corona.
Namun, katanya, untuk menghindari hal yang tidak diinginkan dan sesuai SOP penanganan COVID-19 yang bersangkutan dalam pantauan selama 14 hari dan disarankan tidak keluar rumah.
"Kami telah berkoordinasi dengan pihak Dinas Kesehatan dan hasil pemeriksaan negatif. Namun tetap dipantau 14 hari. Jika nantinya ada gejala COVID-19 maka akan ditangani secara intensif," katanya.
Ia mengajak masyarakat tidak panik terhadap berita yang beredar tetapi tetap waspada dan menjaga pola hidup sehat.
"Jaga pola makan dengan makanan bergizi seimbang, sering cuci tangan dan olah raga teratur," ujarnya.
Ia menyarankan masyarakat memakai masker jika ada gejala batuk, flu, dan demam.
Selain itu, warga diminta segera memeriksakan kesehatan jika mengalami gejala demam, batuk, sesak napas ke fasilitas kesehatan serta tindakan-tindakan lainnya yang dianjurkan sesuai SOP kesehatan.
Baca juga: Kemenhub bantah ada nakhoda kapal terindikasi corona di Tanjung Priok
Baca juga: Kemenkes bantah 4 orang teridentifikasi corona di RS Persahabatan
Baca juga: RSUP Kepri bantah tangani pasien terpapar corona asal China
Pewarta: Altas Maulana
Editor: M. Hari Atmoko
Copyright © ANTARA 2020
Tags: