Surabaya (ANTARA) - Wali Kota Surabaya Tri Rismaharini menyiapkan software (perangkat lunak) atau situs yang diberi nama Lawan COVID-19 berisikan informasi atau petunjuk cara mengantisipasi ataupun melawan persebaran COVID-19 khususnya di Kota Pahlawawan Jawa Timur.

"Kita akan buat situs itu, saya berharap seluruh warga Surabaya mengikuti ini. Kita usahakan semua bisa diakses melalui mobile apps. Sehingga masyarakat bisa mengetahui progresnya dan apa yang harus dilakukan sedini mungkin," kata Wali Kota Risma saat menggelar jumpa pers di rumah dinasnya, Minggu.

Selain itu, Risma memgimbau seluruh masyarakat untuk saling melindungi diri salah satunya yakni dengan cara meminimalisir kontak atau hubungan langsung dengan orang lain, seperti berjabat tangan langsung atau mendatangi tempat keramaian.

Ia mengatakan bahwa saat ini protokol kehidupan sehari-hari sangatlah berbeda dengan sebelumnya, baik kehidupan yang mendasar di lingkungan keluarga, tempat kerja hingga fasilitas umum. Hal ini sebagai upaya untuk mengantisipasi persebaran Virus Corona atau COVID-19 lebih luas di tengah masyarakat.

Baca juga: Surabaya belum perlu "lockdown" antisipasi COVID-19, sebut wali kota
Baca juga: Pimpinan DPRD usulkan Gubernur Jatim liburkan siswa SMA/SMK


"Protokolnya memang ada yang berubah, seperti kita tidak boleh bersalaman. Karena itu saya harap semua tidak perlu saling tersinggung atau marah," katanya.

Ia mencontohkan apabila di tempat ibadah ada seseorang yang tidak mau menggunakan karpet untuk sholat, maka dia juga berupaya untuk melindungi semua. Menurutnya, hal yang dilakukan itu juga sebagai upaya untuk melindungi semuanya.

"Kalau pun toh orang di tempat ibadah misal di masjid tidak mau menggunakan karpet, kita tidak perlu tersinggung, karena dia melindungi kita juga," katanya.

Namun begitu, wali kota perempuan pertama di Surabaya ini pun mengimbau kepada seluruh masyarakat, agar terus menjaga pola hidup bersih dan sehat. Salah satunya dengan cara rajin mencuci tangan menggunakan hand sanitizer.

"Kalau mereka melindungi diri, maka lingkungan juga sehat. Ada pola mendasar yang memang harus kita ubah," katanya.

Baca juga: Anggaran penanganan COVID-19 di Surabaya siap ditambah
Baca juga: Antisipasi dampak COVID-19, siswa SD dan SMP di Surabaya diliburkan

Baca juga: Car Free Day di Surabaya ditiadakan cegah penularan virus corona