Pariaman (ANTARA) - Pemerintah Kota Pariaman, Sumatera Barat memeriksa suhu tubuh penumpang kereta api yang tiba di daerah itu guna meminimalisasi penyebaran virus corona atau COVID-19.

"Kami memeriksa suhu tubuh penumpang, jika suhu tubuhnya lebih dari 38 derajat maka dilakukan pemeriksaan lebih lanjut," kata Kepala Dinas Kesehatan Kota Pariaman Syahrul saat pemeriksaan suhu tubuh penumpang di Pariaman, Minggu.

Baca juga: WNI positif COVID-19 di Singapura jadi 8 orang

Ia mengatakan dari ratusan penumpang yang diperiksa setidaknya ada 22 orang yang suhunya lebih dari 38 derajat Celsius sehingga harus dilakukan pemeriksaan lebih lanjut.

Ia mengatakan penumpang yang suhu tubuhnya lebih dari 38 derajat Celsius tersebut dimintai keterangan terkait riwayat perjalanan yang memungkinkan dapat dicurigai terdampak COVID-19.

"Namun ada beberapa penumpang yang menempuh perjalan jauh salah satunya dari Pelelawan, Riau dengan perjalanan darat sehingga kurang istirahat," katanya.

Ia menyampaikan setelah pemeriksaan tersebut penumpang diminta untuk membatasi kontak langsung dengan keluarga atau dengan orang guna meminimalisasi penularan virus.

Baca juga: Legislator katakan ketersediaan masker di RS Moewardi menipis

Selain itu, lanjutnya penumpang tersebut juga diminta untuk memperbanyak makan buah dan sayur agar kesehatannya terjaga.

"Dan jika merasakan sesak nafas maka segara memeriksa kesehatan ke pusat kesehatan terdekat," ujarnya.

Ia mengatakan pemeriksaan tersebut akan terus dilakukan pihaknya guna meminimalisasi penyebaran COVID-19 di Kota Pariaman.

Sebelumnya Pemerintah Kota Pariaman memeriksa suhu tubuh aparatur sipil negara (ASN) dan tamu di kantor wali kota setempat guna mencegah penyebaran virus corona atau COVID-19 di daerah itu.

"Mulai hari ini seluruh pengunjung yang datang ke Balai Kota Pariaman akan diperiksa suhu tubuhnya guna mengetahui apakah pengunjung itu suhu tubuhnya panas atau tidak," kata Wali Kota Pariaman Genius Umar usai suhu tubuhnya diperiksa oleh petugas dari Dinas Kesehatan (Dinkes) Kota Pariaman di Pariaman Kamis.

Ia mengatakan sejauh ini pihaknya belum menemukan tamu di kantor tersebut yang memiliki suhu tubuh tinggi.*

Baca juga: Penyerahan sertifikat kesehatan 68 ABK di KRI Semarang agar efektif
Baca juga: Antisipasi COPID-19, Gubernur Sumut minta kabupaten/kota kurangi acara
Baca juga: DPRD Surabaya dukung TK-SD-SMP diliburkan antisipasi dampak COVID-19