Ternate (ANTARA) - Balai Karantina Kelas II Ternate, Maluku Utara (Malut) akan memperketat pengawasan di Pelabuhan Ahmad Yani dan Pelabuhan Basting Kota Ternate, karena barang pelaku usaha dari luar Ternate tidak melalui pembayaran Penerimaan Negara Bukan Pajak (PNBP).

Kepala Balai Karantina Pertanian Kelas II Ternate, Yusup Patiroin di Ternate, Minggu, menyatakan, pelayanan di Karantina masih minim, terutama barang-barang dari luar Ternate, karena banyak yang belum selesai membayar PNBP.

Untuk itu, pihaknya bekerjasama dengan Kesyahbandaran dan Otoritas Pelabuhan (KSOP) Ternate untuk mengawasi barang yang masuk dari daerah lain.

"Kalau barang yang sudah keluar dari pelabuhan bisa dipastikan selesai dari admistrasi dan izin lainnya, sehingga tidak ada lagi hambatan dalam penerimaan Negara," ujarnya.

Pihaknya dalam waktu dekan akan melakukan sosialisasi agar para pelaku usaha bisa mengetahui soal prosedur pengiriman barang dari dan ke Ternate.

Bahkan, Balai Karantina mengoptimalisasi ekspor dari Ternate terutama untuk komoditas kopra, karena hingga tahun 2016, melakukan pengiriman domestik ke wilayah lain seperti Surabaya, Manado dan Bitung, untuk mengatasi berbagai kendala seperti minimnya investor, keterbatasan infrastruktur dan tataniaga pertanian, pihaknya telah menjalin komunikasi dengan berbagai instansi terkait.

Sedangkan, dari sisi layanan perkarantinaan, pemeriksaan karantina sudah melakukan sistem jemput bola atau proaktif dengan memeriksa komoditas tersebut saat ada di tempat pemilik, sehingga mengeliminasi hambatan lalulintas barang saat eksportasi.

Selain itu pihaknya juga terus melakukan pembinaan yang terintegrasi melalui sistem _in line inspection, sehingga ekaportir dapat menghasilkan output produk yang sesuai persyaratan negara tujuan tanpa banyak reject atau ketidak sesuaian produk.

Sementara itu, Kepala Kantor Kesyahbandaran dan Otoritas Pelabuhan (KSOP) Ternate, Taher Tailupa meminta agar Balai Karantina Kelas II Ternate harus menbuat suatu sistem online agar tidak menghambat pekerjaan.

"Dengan sistem ini ada laporan pertangungjawaban karena bisa mengontrol langsung barang yang masuk di Ternate," katanya.