"Dunia saat ini sedang berjuang keras melawan pandemik global COVID-19 dan kesehatan publik menjadi prioritas utama," demikian kata ketua panpel Hugh Brasher dalam pernyataan yang dilansir Reuters, Sabtu WIB.
Baca juga: Mo Farah hadapi tantangan Bekele di Big Half di London
Keputusan itu sekaligus menunda pertarungan antara pelarih jarak jauh Kenya Eliud Kipchoge dan rivalnya asal Ethiopia Kenenisa Bekele, mengingat hanya keduanya yang bisa melahap jarak 42,2 km dengan catatan waktu di bawah dua jam dua menit.
It is unfortunate news that the @LondonMarathon has been postponed but I fully respect the decision made by the organization as safeguarding the health of the world always takes our top priority. 1/2 pic.twitter.com/q6ZYFXEgzt
— Eliud Kipchoge - EGH???????? (@EliudKipchoge) March 13, 2020
"Saya sepenuhnya menghormati keputusan panpel demi mengingat menjaga kesehatan dunia selalu jadi prioritas utama semua pihak," demikian cuit Kipchoge lewat akun Twitter pribadinya, @EliudKipchoge.
"Kepada ribuan pelari yang sudah sama-sama menghabiskan berbulan-bulan untuk mencapai London Marathon, saya berpesan: Berbanggalah atas kerja keras kalian dalam perjalanan ini, tetap tersenyum dan sampai bertemu di garis finis berikutnya," ujar juara tahun lalu itu menambahkan.
Baca juga: Pelari Kenya Kipchoge juarai London Marathon
Ajang London Marathon juga awalnya dipakai sebagai fase kualifikasi bagi atlet Britania Raya yang akan diberangkatkan ke Olimpiade Tokyo 2020.
Federasi atletik Britania Raya menyatakan akan menyelenggarakan ajang uji coba marathon terpisah untuk kualifikasi tersebut di lokasi yang tidak jauh dan jumlah peserta terbatas sekira 25 s.d. 27 April.
London Marathon menyusul Boston Marathon, sebagai salah satu dari enam ajang marathon bergengsi dunia, yang sudah lebih dulu mengumumkan pengunduran jadwal dari 20 April ke pertengahan September.
Baca juga: Liga Inggris disetop, Klopp: Saat ini sepak bola bukan hal penting
Baca juga: BWF tangguhkan seluruh turnamen bulu tangkis hingga 12 April