Bangkok (ANTARA) - Thailand, Jumat, mengeluarkan peringatan baru soal corona pada masyarakat yang gemar berpesta setelah satu klaster, yang terdiri dari 13 pengidap virus, terlacak sebagai sekelompok teman yang berbagi rokok dan minuman.
Sukhum Kanchanapimai, sekretaris tetap kementerian kesehatan, mengatakan kepada wartawan bahwa beberapa teman yang saling bertemu merupakan penyumbang terbesar lonjakan 11 kasus baru COVID-19, yang dilaporkan pada Kamis (12/3).
"Ada perilaku yang tidak patut, berbagi minuman, rokok, dan tidak menghindari kegiatan sosial setelah kembali dari negara yang berisiko," kata Sukhum.
Salah satu teman di antara mereka itu sebelumnya terkena kontak dengan wisatawan dari Hong Kong.
"Jangan berbagi rokok dan minuman," Sukhum memperingatkan.
Thailand pada Jumat melaporkan kenaikan jumlah resmi kasus corona sebanyak lima, sehingga totalnya menjadi 75.
Tiga dari kasus yang dilaporkan pada Jumat itu berkaitan dengan seorang pasien yang kembali dari Korea Selatan. Pasien itu kemudian pergi bersama teman-teman dan keluarganya, termasuk tiga pengidap yang dimaksud, ke sebuah tempat hiburan sebelum dikarantina, katanya.
Para pejabat sedang memantau kondisi delapan orang lain yang berkaitan dengan kasus tersebut.
Satu orang meninggal akibat COVID-19 di Thailand. Sebanyak 35 orang sudah pulih dan dipulangkan dari rumah sakit.
Baca juga: Thailand laporkan empat kasus baru COVID-19, total menjadi 47
Baca juga: Thailand catat kematian pertama COVID-19
Baca juga: Balapan MotoGP Thailand ditunda karena virus corona
Berbagi rokok, beberapa teman di Thailand tertular corona
13 Maret 2020 20:40 WIB
Deretan kursi kosong terlihat di pantai Phuket yang biasanya penuh dengan turis, di tengah ketakutan akan virus corona (COVID-19) di Thailand, Rabu (11/3/2020). ANTARA FOTO/REUTERS/Soe Zeya Tun/aww.
Penerjemah: Tia Mutiasari
Editor: Atman Ahdiat
Copyright © ANTARA 2020
Tags: