PBNU lakukan sosialisasi dan penerapan prosedur antisipasi corona
13 Maret 2020 18:48 WIB
Petugas menyemprotkan cairan desinfektan di Masjid An-Nahdlah di Gedung Pengurus Besar Nahdlatul Ulama (PBNU), Jakarta, Jumat (13/3/2020). Kegiatan penyemprotan desinfektan itu untuk mencegah penularan COVID-19. ANTARA FOTO/M Risyal Hidayat/ama. (ANTARA FOTO/M RISYAL HIDAYAT)
Jakarta (ANTARA) - Pengurus Besar Nahdlatul Ulama (PBNU) mengadakan sosialisasi dan penerapan Prosedur Operasi Standar COVID-19 di Gedung PBNU, Jakarta Pusat, Jumat.
Acara bertajuk "Gerakan Cegah Covid-19 NU" itu berisi tentang penerapan standardisasi protokol NU cegah COVID-19, Peresmian Posko COVID-19 NU, pemindaian, Penyemprotan disinfektan dan Sosialisasi COVID-19.
Dalam siaran persnya, Wakil Sekretaris Jenderal PBNU H Andi Najmi Fuadi mengatakan PBNU telah memiliki tim khusus yang berkonsentrasi mencegah COVID-19 bernama Satgas PBNU Cegah COVID-19.
Menurut Andi, kegiatan yang dilakukan pihaknya juga akan dilakukan oleh NU di tingkat wilayah dan cabang di seluruh Indonesia.
Baca juga: Kasus corona di Masjid Seri Petaling merupakan klaster baru
Baca juga: Total positif COVID-19 di Tanah Air 69 orang, dua di antaranya bayi
Ketua Lembaga Penanggulangan Bencana dan Perubahan Iklim PBNU M Ali Yusuf mengatakan satgas yang dibentuk PBNU ini selalu berkoordinasi dengan pemerintah dalam menangani COVID-19.
"Kami selalu aktif di setiap koordinasi.
Ini dalam rangka upaya bersama penanganan COVID-19 ini agar segala seuatu dapat terkendali, dapat teratasi dengan baik," katanya.
Koordinator Satgas PBNU Cegah COVID-19 H Makki Zamzami mengatakan pihaknya mengupayakan agar warga NU dan masyarakat secara luas dapat memahami tentang COVID-19 dan bisa mencegahnya agar tidak terinfeksi virus korona sehingga tidak panik dalam meresponsnya.
"Oleh karena itu, beberapa protokoler terutama dari NU yang amaliyahnya banyak, seperti tahlilan, maulid dan lain-lain wajib dari kita untuk memberitahukan informasi dan membuat SOP di setiap kegiatan-kegiatan, terutama kantor-kantor NU," kata dia.
Sekretaris Satgas PBNU Cegah COVID-19 Surotul Ilmiyah mengatakan pihaknya telah menyiapkan protokol-protokol di lembaga-lembaga NU, baik di tingkat wilayah maupun cabang.
"Jadi mulai dari bagaimana standar SOP untuk pencegahan corona di kantor PWNU, kemudian PCNU, dan juga pesantren," kata Surotul.
Selain kantor-kantor NU, kata dia, standar SOP juga diberlakukan di klinik-klinik, lembaga pendidikan dan masjid yang berafiliasi dengan NU.
"Kemudian bagaimana standar pengadaan acara besar di lingkungan kantor, kemudian evakuasi untuk posko-posko yang ada di PCNU," katanya.
"Jadi nanti setiap PCNU atau PWNU itu kita ada posko. Posko cabang ini tugasnya berkoordinasi dengan Puskesmas setempat maupun rumah sakit rujukan. Baik rumah sakit NU atau rumah sakit yang direkomendasikan pemerintah setempat," kata dia.
Baca juga: Sembilan WNI ABK Diamond Princess di Jepang pulang Jumat malam
Baca juga: Presiden: pasar keuangan dunia goncang karena COVID-19
Acara bertajuk "Gerakan Cegah Covid-19 NU" itu berisi tentang penerapan standardisasi protokol NU cegah COVID-19, Peresmian Posko COVID-19 NU, pemindaian, Penyemprotan disinfektan dan Sosialisasi COVID-19.
Dalam siaran persnya, Wakil Sekretaris Jenderal PBNU H Andi Najmi Fuadi mengatakan PBNU telah memiliki tim khusus yang berkonsentrasi mencegah COVID-19 bernama Satgas PBNU Cegah COVID-19.
Menurut Andi, kegiatan yang dilakukan pihaknya juga akan dilakukan oleh NU di tingkat wilayah dan cabang di seluruh Indonesia.
Baca juga: Kasus corona di Masjid Seri Petaling merupakan klaster baru
Baca juga: Total positif COVID-19 di Tanah Air 69 orang, dua di antaranya bayi
Ketua Lembaga Penanggulangan Bencana dan Perubahan Iklim PBNU M Ali Yusuf mengatakan satgas yang dibentuk PBNU ini selalu berkoordinasi dengan pemerintah dalam menangani COVID-19.
"Kami selalu aktif di setiap koordinasi.
Ini dalam rangka upaya bersama penanganan COVID-19 ini agar segala seuatu dapat terkendali, dapat teratasi dengan baik," katanya.
Koordinator Satgas PBNU Cegah COVID-19 H Makki Zamzami mengatakan pihaknya mengupayakan agar warga NU dan masyarakat secara luas dapat memahami tentang COVID-19 dan bisa mencegahnya agar tidak terinfeksi virus korona sehingga tidak panik dalam meresponsnya.
"Oleh karena itu, beberapa protokoler terutama dari NU yang amaliyahnya banyak, seperti tahlilan, maulid dan lain-lain wajib dari kita untuk memberitahukan informasi dan membuat SOP di setiap kegiatan-kegiatan, terutama kantor-kantor NU," kata dia.
Sekretaris Satgas PBNU Cegah COVID-19 Surotul Ilmiyah mengatakan pihaknya telah menyiapkan protokol-protokol di lembaga-lembaga NU, baik di tingkat wilayah maupun cabang.
"Jadi mulai dari bagaimana standar SOP untuk pencegahan corona di kantor PWNU, kemudian PCNU, dan juga pesantren," kata Surotul.
Selain kantor-kantor NU, kata dia, standar SOP juga diberlakukan di klinik-klinik, lembaga pendidikan dan masjid yang berafiliasi dengan NU.
"Kemudian bagaimana standar pengadaan acara besar di lingkungan kantor, kemudian evakuasi untuk posko-posko yang ada di PCNU," katanya.
"Jadi nanti setiap PCNU atau PWNU itu kita ada posko. Posko cabang ini tugasnya berkoordinasi dengan Puskesmas setempat maupun rumah sakit rujukan. Baik rumah sakit NU atau rumah sakit yang direkomendasikan pemerintah setempat," kata dia.
Baca juga: Sembilan WNI ABK Diamond Princess di Jepang pulang Jumat malam
Baca juga: Presiden: pasar keuangan dunia goncang karena COVID-19
Pewarta: Anom Prihantoro
Editor: Arief Mujayatno
Copyright © ANTARA 2020
Tags: