Diplomat Filipina jadi kasus pertama virus corona di PBB, New York
13 Maret 2020 09:41 WIB
Umat Katolik Filipina memakai masker pelindung menghadiri misa pada Rabu Abu di tengah kekhawatiran akan virus korona baru, di National Shrine of Our Mother of Perpetual Help, Paranaque City, Metro Manila, Filipina, Rabu (26/2/2020). (REUTERS/ELOISA LOPEZ)
Markas Besar PBB, New York (ANTARA) - Diplomat perempuan dari Perwakilan Tetap Filipina untuk Perserikatan Bangsa-Bangsa (PBB) dinyatakan positif terinfeksi virus corona pada Kamis (12/3), berdasarkan catatan yang dikirim ke perwakilan-perwakilan di PBB, menjadikannya kasus pertama yang tercatat di Markas Besar PBB di New York, AS.
"Sampai hari ini, Perwakilan Filipina dalam keadaan terkunci, dan seluruh personnel diperintahkan untuk melakukan karantina sendiri dan menghubungi petugas medis jika mengalami gejala. Kami berasumsi bahwa kami semua telah terinfeksi," kata pelaksana tugas Duta Besar Filipina untuk PBB Kira Azucena melalui pesan yang dilihat Reuters.
Menurut petunjuk daring bagi staf diplomatik PBB, terdapat 12 diplomat Perwakilan Filipina yang berlokasi di 5th Avenue, Midtown Manhattan. Diplomat yang sakit itu mewakili Filipina dalam komite urusan hukum Majelis Umum PBB.
Azucena mengatakan diplomat itu terakhir kali berada di Markas Besar PBB pada Senin (9/3) selama sekitar setengah jam ketika dia belum menunjukkan gejala.
Dia datang dengan gejala seperti flu pada Selasa (10/3) dan mengunjungi dokter.
"Ia mendapat telepon hari ini bahwa dia dinyatakan positif COVID-19," tulis Azucena pada Kamis.
PBB tidak segera menanggapi permintaan komentar atas kasus tersebut.
Badan dunia yang beranggotakan 193 negara itu mulai menerapkan langkah-langkah pencegahan virus corona di markas besarnya di Manhattan pekan ini.
Konferensi dua minggu tentang hak-hak perempuan dipersingkat menjadi satu hari, beberapa konferensi besar terencana lainnya dibatalkan, sebagian besar pertemuan berskala lebih kecil, misi PBB diminta untuk membatasi jumlah diplomat yang mereka kirim ke pertemuan, dan setidaknya setengah dari beberapa ribu staf PBB yang biasanya bekerja di gedung akan bekerja dari rumah minggu depan.
Organisasi Kesehatan Dunia menggambarkan wabah virus corona sebagai pandemi. Virus yang telah berakibat mematikan bagi sebagian orang, muncul di Kota Wuhan di China akhir tahun lalu dan sejauh ini telah menginfeksi sekitar 125.000 orang dari 118 negara dan wilayah. Menurut penghitungan Reuters, virus itu telah menewaskan 4.700 orang.
Sumber: Reuters
Baca juga: Duterte umumkan "penguncian" Manila untuk perangi corona
Baca juga: Filipina bakal cabut larangan perjalanan Taiwan
Baca juga: Kerja di luar negeri, warga Filipina tertahan akibat virus corona
"Sampai hari ini, Perwakilan Filipina dalam keadaan terkunci, dan seluruh personnel diperintahkan untuk melakukan karantina sendiri dan menghubungi petugas medis jika mengalami gejala. Kami berasumsi bahwa kami semua telah terinfeksi," kata pelaksana tugas Duta Besar Filipina untuk PBB Kira Azucena melalui pesan yang dilihat Reuters.
Menurut petunjuk daring bagi staf diplomatik PBB, terdapat 12 diplomat Perwakilan Filipina yang berlokasi di 5th Avenue, Midtown Manhattan. Diplomat yang sakit itu mewakili Filipina dalam komite urusan hukum Majelis Umum PBB.
Azucena mengatakan diplomat itu terakhir kali berada di Markas Besar PBB pada Senin (9/3) selama sekitar setengah jam ketika dia belum menunjukkan gejala.
Dia datang dengan gejala seperti flu pada Selasa (10/3) dan mengunjungi dokter.
"Ia mendapat telepon hari ini bahwa dia dinyatakan positif COVID-19," tulis Azucena pada Kamis.
PBB tidak segera menanggapi permintaan komentar atas kasus tersebut.
Badan dunia yang beranggotakan 193 negara itu mulai menerapkan langkah-langkah pencegahan virus corona di markas besarnya di Manhattan pekan ini.
Konferensi dua minggu tentang hak-hak perempuan dipersingkat menjadi satu hari, beberapa konferensi besar terencana lainnya dibatalkan, sebagian besar pertemuan berskala lebih kecil, misi PBB diminta untuk membatasi jumlah diplomat yang mereka kirim ke pertemuan, dan setidaknya setengah dari beberapa ribu staf PBB yang biasanya bekerja di gedung akan bekerja dari rumah minggu depan.
Organisasi Kesehatan Dunia menggambarkan wabah virus corona sebagai pandemi. Virus yang telah berakibat mematikan bagi sebagian orang, muncul di Kota Wuhan di China akhir tahun lalu dan sejauh ini telah menginfeksi sekitar 125.000 orang dari 118 negara dan wilayah. Menurut penghitungan Reuters, virus itu telah menewaskan 4.700 orang.
Sumber: Reuters
Baca juga: Duterte umumkan "penguncian" Manila untuk perangi corona
Baca juga: Filipina bakal cabut larangan perjalanan Taiwan
Baca juga: Kerja di luar negeri, warga Filipina tertahan akibat virus corona
Penerjemah: Yashinta Difa Pramudyani
Editor: Atman Ahdiat
Copyright © ANTARA 2020
Tags: