Imigrasi Cilacap kukuhkan Tim Pora Tingkat Kecamatan se-Kebumen
12 Maret 2020 18:04 WIB
Bupati Kebumen K.H. Yazid Mahfudz memasangkan rompi dan topi kepada perwakilan Tim Pengawasan Orang Asing (Pora) saat Pengukuhan Tim Pora Tingkat Kecamatan se-Kabupaten Kebumen di Hotel Meotel, Kebumen, Jawa Tengah, Kamis (12/3/2020). (ANTARA/Sumarwoto)
Kebumen (ANTARA) - Kantor Imigrasi Kelas II Tempat Pemeriksaan Imigrasi (TPI) Cilacap mengukuhkan Tim Pengawasan Orang Asing (Pora) Tingkat Kecamatan Se-Kabupaten Kebumen, Jawa Tengah.
Pengukuhan yang dilaksanakan di Hotel Meotel, Kebumen, Kamis, dihadiri Kepala Bidang Intelijen dan Penindakan Keimigrasian Divisi Keimigrasian Kantor Wilayah Kementerian Hukum dan Hak Asasi Manusia Provinsi Jawa Tengah Hermawan Sukoaji dan Bupati Kebumen K.H. Yazid Mahfudz.
Saat memberi sambutan, Kepala Kantor Imigrasi Kelas II TPI Cilacap Barlian Gunawan mengatakan pengukuhan Tim Pora tersebut dilakukan untuk mengawasi kegiatan dan keberadaan orang asing di wilayah Kabupaten Kebumen mulai dari tingkat kecamatan, Kepolisian Sektor, dan Komando Rayon Militer.
"Dengan harapan terbentuknya sinergitas antarinstansi. Pada kesempatan sebelumnya telah dilaksanakan pengukuhan Tim Pengawasan Orang Asing di wilayah kerja Kantor Imigrasi Kelas II TPI Cilacap, yaitu Kabupaten Cilacap, Kabupaten Banyumas, Kabupaten Purbalingga, dan Kabupaten Banjarnegara," katanya.
Baca juga: Imigrasi awasi ketat orang asing masuk ke Sulteng
Sementara itu, Bupati Kebumen K.H. Yazid Mahfudz mengatakan terkait dengan keberadaan Tim Pora, ke depan Kabupaten Kebumen sangat strategis karena Bandara Internasional Yogyakarta direncanakan akan diresmikan pada bulan April oleh Presiden Joko Widodo.
"Demikian pula dengan 'double track' (jalur rel ganda, red.) kereta api ini juga akan diresmikan oleh Bapak Presiden. Tentu dengan adanya peresmian Bandara Internasional Yogyakarya tersebut, akan banyak wisatawan mancanegara yang akan berkunjung ke kabupaten sekitar bandara termasuk Kebumen," katanya.
Menurut dia, terbentuknya Tim Pora di Kebumen penting sekali untuk mengantisipasi banyaknya orang asing yang masuk ke kabupaten itu terkait dengan bidangnya masing-masing.
Bahkan, kata dia, saat sekarang sudah banyak orang asing yang datang ke Kabupaten Kebumen di antaranya berasal dari India dan China untuk bisnis biji jenitri.
"Harapan kami ke depan Pak Camat, Pak Kapolsek, dan Pak Danramil harus tahu siapa sih orang-orang asing yang datang di daerah kita. Tanpa mengetahui ini juga berarti akan menjadi masalah, sehingga ini perlu sinergi antara Kepala Desa, Camat, Bupati, dan pejabat-pejabat lain," katanya.
Baca juga: Baintelkam Polri sosialisasi pengawasan orang asing di Palembang
Saat ditemui wartawan, Bupati mengatakan orang asing yang datang ke Kabupaten Kebumen harus diawasi dan pihaknya juga harus tahu data orang asing yang datang tersebut.
Oleh karena itu, kata dia, pihaknya berkoordinasi dengan Kantor Imigrasi Kelas II TPI Cilacap terkait dengan data orang asing yang ada di Kabupaten Kebumen.
"Kita juga akan membuat Surat Edaran Bupati ke hotel-hotel untuk melaporkan tamu-tamu yang menginap di hotel, khususnya orang asing. Jadi, kita pantau, Insya Allah akan segera saya buat surat edaran ke hotel-hotel," tegasnya.
Menurut dia, pengawasan tersebut dilakukan agar tidak ada penyalahgunaan visa yang dilakukan oleh orang asing, misalnya visa wisata digunakan untuk bisnis.
Sementara itu, Kabid Intelijen dan Penindakan Keimigrasian Kanwil Kemenkumham Jateng Hermawan Sukoaji mengatakan pihaknya siap bersinergi untuk bersama-sama mewujudkan Kabupaten Kebumen yang aman dikunjungi orang asing, baik dengan tujuan bisnis maupun wisata.
"Namun kita juga eliminasi hal-hal negatifnya melalui kerja sama kegiatan Tim Pora ini," katanya.
Menurut dia, pihaknya juga memberikan pembinaan dan sosialisasi terkait dengan peraturan-peraturan yang baru Keimigrasian kepada orang asing sehingga mereka bisa mengantisipasi aturan-aturan tersebut, misalnya peraturan yang memudahkan orang asing untuk berinvestasi di wilayah Jawa Tengah, khususnya Kebumen.
Dengan adanya hal-hal yang bersifat responsif itu, kata dia, orang asing diharapkan bisa lebih baik dan nyaman di wilayah Kebumen.
Baca juga: Imigrasi Jaktim bentuk Tim Pora tingkat kecamatan
"Selain memberikan layanan, kita juga melakukan pengawasan yang bersifat simpatik. Bukan pengawasan seperti yang dipahami seolah-olah kita itu menakut-nakuti, tidak. Dengan pemahaman saat ini seperti yang disampaikan oleh Presiden, kita bisa memfasilitasi pembangunan ekonomi di wilayah-wilayah, itulah yang kita utamakan," katanya.
Dalam hal ini, kata dia, salah satu fungsi Imigrasi adalah fasilitator pembangunan negara.
Kepala Kantor Imigrasi Kelas II TPI Cilacap Barlian Gunawan mengatakan orang asing yang datang ke Kebumen kebanyakan melakukan survei untuk membeli hasil bumi dari daerah itu.
"Cuma untuk tenaga kerja asing di Kabupaten Kebumen, angkanya enggak sampai 10 orang. Kebanyakan yang wisata dan membeli hasil bumi serta ada juga yang kawin campur," katanya.
Pengukuhan yang dilaksanakan di Hotel Meotel, Kebumen, Kamis, dihadiri Kepala Bidang Intelijen dan Penindakan Keimigrasian Divisi Keimigrasian Kantor Wilayah Kementerian Hukum dan Hak Asasi Manusia Provinsi Jawa Tengah Hermawan Sukoaji dan Bupati Kebumen K.H. Yazid Mahfudz.
Saat memberi sambutan, Kepala Kantor Imigrasi Kelas II TPI Cilacap Barlian Gunawan mengatakan pengukuhan Tim Pora tersebut dilakukan untuk mengawasi kegiatan dan keberadaan orang asing di wilayah Kabupaten Kebumen mulai dari tingkat kecamatan, Kepolisian Sektor, dan Komando Rayon Militer.
"Dengan harapan terbentuknya sinergitas antarinstansi. Pada kesempatan sebelumnya telah dilaksanakan pengukuhan Tim Pengawasan Orang Asing di wilayah kerja Kantor Imigrasi Kelas II TPI Cilacap, yaitu Kabupaten Cilacap, Kabupaten Banyumas, Kabupaten Purbalingga, dan Kabupaten Banjarnegara," katanya.
Baca juga: Imigrasi awasi ketat orang asing masuk ke Sulteng
Sementara itu, Bupati Kebumen K.H. Yazid Mahfudz mengatakan terkait dengan keberadaan Tim Pora, ke depan Kabupaten Kebumen sangat strategis karena Bandara Internasional Yogyakarta direncanakan akan diresmikan pada bulan April oleh Presiden Joko Widodo.
"Demikian pula dengan 'double track' (jalur rel ganda, red.) kereta api ini juga akan diresmikan oleh Bapak Presiden. Tentu dengan adanya peresmian Bandara Internasional Yogyakarya tersebut, akan banyak wisatawan mancanegara yang akan berkunjung ke kabupaten sekitar bandara termasuk Kebumen," katanya.
Menurut dia, terbentuknya Tim Pora di Kebumen penting sekali untuk mengantisipasi banyaknya orang asing yang masuk ke kabupaten itu terkait dengan bidangnya masing-masing.
Bahkan, kata dia, saat sekarang sudah banyak orang asing yang datang ke Kabupaten Kebumen di antaranya berasal dari India dan China untuk bisnis biji jenitri.
"Harapan kami ke depan Pak Camat, Pak Kapolsek, dan Pak Danramil harus tahu siapa sih orang-orang asing yang datang di daerah kita. Tanpa mengetahui ini juga berarti akan menjadi masalah, sehingga ini perlu sinergi antara Kepala Desa, Camat, Bupati, dan pejabat-pejabat lain," katanya.
Baca juga: Baintelkam Polri sosialisasi pengawasan orang asing di Palembang
Saat ditemui wartawan, Bupati mengatakan orang asing yang datang ke Kabupaten Kebumen harus diawasi dan pihaknya juga harus tahu data orang asing yang datang tersebut.
Oleh karena itu, kata dia, pihaknya berkoordinasi dengan Kantor Imigrasi Kelas II TPI Cilacap terkait dengan data orang asing yang ada di Kabupaten Kebumen.
"Kita juga akan membuat Surat Edaran Bupati ke hotel-hotel untuk melaporkan tamu-tamu yang menginap di hotel, khususnya orang asing. Jadi, kita pantau, Insya Allah akan segera saya buat surat edaran ke hotel-hotel," tegasnya.
Menurut dia, pengawasan tersebut dilakukan agar tidak ada penyalahgunaan visa yang dilakukan oleh orang asing, misalnya visa wisata digunakan untuk bisnis.
Sementara itu, Kabid Intelijen dan Penindakan Keimigrasian Kanwil Kemenkumham Jateng Hermawan Sukoaji mengatakan pihaknya siap bersinergi untuk bersama-sama mewujudkan Kabupaten Kebumen yang aman dikunjungi orang asing, baik dengan tujuan bisnis maupun wisata.
"Namun kita juga eliminasi hal-hal negatifnya melalui kerja sama kegiatan Tim Pora ini," katanya.
Menurut dia, pihaknya juga memberikan pembinaan dan sosialisasi terkait dengan peraturan-peraturan yang baru Keimigrasian kepada orang asing sehingga mereka bisa mengantisipasi aturan-aturan tersebut, misalnya peraturan yang memudahkan orang asing untuk berinvestasi di wilayah Jawa Tengah, khususnya Kebumen.
Dengan adanya hal-hal yang bersifat responsif itu, kata dia, orang asing diharapkan bisa lebih baik dan nyaman di wilayah Kebumen.
Baca juga: Imigrasi Jaktim bentuk Tim Pora tingkat kecamatan
"Selain memberikan layanan, kita juga melakukan pengawasan yang bersifat simpatik. Bukan pengawasan seperti yang dipahami seolah-olah kita itu menakut-nakuti, tidak. Dengan pemahaman saat ini seperti yang disampaikan oleh Presiden, kita bisa memfasilitasi pembangunan ekonomi di wilayah-wilayah, itulah yang kita utamakan," katanya.
Dalam hal ini, kata dia, salah satu fungsi Imigrasi adalah fasilitator pembangunan negara.
Kepala Kantor Imigrasi Kelas II TPI Cilacap Barlian Gunawan mengatakan orang asing yang datang ke Kebumen kebanyakan melakukan survei untuk membeli hasil bumi dari daerah itu.
"Cuma untuk tenaga kerja asing di Kabupaten Kebumen, angkanya enggak sampai 10 orang. Kebanyakan yang wisata dan membeli hasil bumi serta ada juga yang kawin campur," katanya.
Pewarta: Sumarwoto
Editor: Kunto Wibisono
Copyright © ANTARA 2020
Tags: