Tim ITS laporkan hasil awal uji kekuatan bangunan Pasar Besar Malang
12 Maret 2020 17:11 WIB
Wali Kota Malang Sutiaji saat memberikan keterangan kepada media, usai menerima laporan awal dari Tim Ahli ITS Surabaya, terkait uji kekuatan bangunan Pasar Besar Malang, di Balai Kota Malang, Jawa Timur, Kamis (12/3/2020). (ANTARA/Vicki Febrianto)
Malang, Jawa Timur (ANTARA) - Tim Ahli dari Institut Sepuluh November (ITS) Surabaya memberikan laporan awal kepada Pemerintah Kota Malang, terkait hasil uji laboratorium kekuatan bangunan Pasar Besar Malang.
Wali Kota Malang Sutiaji menyatakan bahwa, laporan awal yang disampaikan Tim Ahli ITS tersebut masih belum bisa dijadikan acuan untuk pengambilan keputusan apakah Pasar Besar Malang tersebut harus dibangun ulang, atau hanya perlu diperkuat struktur bangunannya.
"Tim ITS memaparkan kondisi, dan saya menambahkan data serta beberapa pertanyaan. Laporan akhir akan disampaikan setelah ini," kata Sutiaji, usai melakukan pertemuan tertutup dengan Tim Ahli ITS, di Balai Kota Malang, Jawa Timur, Kamis.
Sutiaji menjelaskan, dalam pertemuan yang berlangsung lebih dari satu jam tersebut, Pemerintah Kota Malang juga memberikan data tambahan kepada Tim Ahli ITS, terkait beberapa kejadian kebakaran yang terjadi di Pasar Besar Malang selama ini.
Data tambahan tersebut, merupakan data kejadian kebakaran di Pasar Besar Malang saat terjadi musibah kebakaran pada 2010, 2013, dan 2016. Data-data itu, diharapkan bisa memperkuat hasil uji laboratorium yang dilakukan oleh Tim Ahli ITS.
Sutiaji menambahkan, laporan akhir yang nantinya akan menjadi rujukan Pemerintah Kota Malang tersebut nantinya berisi laporan yang lengkap dan menyeluruh, terkait kekuatan bangunan Pasar Besar Malang tersebut.
"Kami memberikan data mulai 2010, 2013, dan 2016. Sehingga, akan menguatkan sampling yang telah diambil beberapa waktu lalu itu tepat atau tidak. Itu semua akan menjadi putusan akhir," kata Sutiaji.
Sekretaris Daerah Kota Malang Wasto menambahkan, data yang disampaikan oleh Pemerintah Kota Malang tersebut, akan menjadi pelengkap laporan akhir uji kekuatan bangunan Pasar Besar Malang.
Data tersebut disampaikan untuk memperkuat laporan akhir yang saat ini tengah disusun oleh Tim Ahli ITS. Diharapkan, dalam waktu yang tidak terlalu lama, laporan akhir tersebut bisa segera disampaikan ke pemerintah kota, untuk menentukan kebijakan terkait Pasar Besar Malang.
"Nanti akan ada laporan akhir. Untuk bangunan, akan tergantung dari hasilnya dan kebijakan Pemerintah Kota Malang," kata Wasto.
Pada Januari 2020, Tim Ahli ITS Surabaya melakukan uji kekuatan struktur bangunan Pasar Besar Kota Malang yang beberapa kali mengalami musibah kebakaran dalam waktu sepuluh tahun terakhir.
Hasil kesimpulan atau laporan akhir yang dipaparkan oleh Tim Ahli ITS itu, nantinya akan menjadi acuan bagi Pemerintah Kota Malang terkait kebijakan revitalisasi Pasar Besar Kota Malang tersebut.
Pasar Besar Kota Malang telah mengalami beberapa kali bencana kebakaran. Pada 2016, merupakan kebakaran terparah yang menyebabkan hampir seluruh bagian pasar terbakar dan menyebabkan lumpuhnya kegiatan perdagangan di pasar tersebut.
Kemudian, pada 2017, Pasar Besar Kota Malang juga mengalami kejadian kebakaran di lantai tiga. Terakhir, kejadian serupa juga terjadi pada 2018.
Rentetan kejadian bencana kebakaran tersebut, membuat pasar yang menaungi kurang lebih 3.500 pedagang di Kota Malang itu tidak bisa berfungsi optimal hingga saat ini.
Baca juga: Tim Ahli ITS segera laporkan hasil uji lab bangunan Pasar Besar Malang
Baca juga: Menkeu: kondisi Pasar Besar Malang tak layak
Wali Kota Malang Sutiaji menyatakan bahwa, laporan awal yang disampaikan Tim Ahli ITS tersebut masih belum bisa dijadikan acuan untuk pengambilan keputusan apakah Pasar Besar Malang tersebut harus dibangun ulang, atau hanya perlu diperkuat struktur bangunannya.
"Tim ITS memaparkan kondisi, dan saya menambahkan data serta beberapa pertanyaan. Laporan akhir akan disampaikan setelah ini," kata Sutiaji, usai melakukan pertemuan tertutup dengan Tim Ahli ITS, di Balai Kota Malang, Jawa Timur, Kamis.
Sutiaji menjelaskan, dalam pertemuan yang berlangsung lebih dari satu jam tersebut, Pemerintah Kota Malang juga memberikan data tambahan kepada Tim Ahli ITS, terkait beberapa kejadian kebakaran yang terjadi di Pasar Besar Malang selama ini.
Data tambahan tersebut, merupakan data kejadian kebakaran di Pasar Besar Malang saat terjadi musibah kebakaran pada 2010, 2013, dan 2016. Data-data itu, diharapkan bisa memperkuat hasil uji laboratorium yang dilakukan oleh Tim Ahli ITS.
Sutiaji menambahkan, laporan akhir yang nantinya akan menjadi rujukan Pemerintah Kota Malang tersebut nantinya berisi laporan yang lengkap dan menyeluruh, terkait kekuatan bangunan Pasar Besar Malang tersebut.
"Kami memberikan data mulai 2010, 2013, dan 2016. Sehingga, akan menguatkan sampling yang telah diambil beberapa waktu lalu itu tepat atau tidak. Itu semua akan menjadi putusan akhir," kata Sutiaji.
Sekretaris Daerah Kota Malang Wasto menambahkan, data yang disampaikan oleh Pemerintah Kota Malang tersebut, akan menjadi pelengkap laporan akhir uji kekuatan bangunan Pasar Besar Malang.
Data tersebut disampaikan untuk memperkuat laporan akhir yang saat ini tengah disusun oleh Tim Ahli ITS. Diharapkan, dalam waktu yang tidak terlalu lama, laporan akhir tersebut bisa segera disampaikan ke pemerintah kota, untuk menentukan kebijakan terkait Pasar Besar Malang.
"Nanti akan ada laporan akhir. Untuk bangunan, akan tergantung dari hasilnya dan kebijakan Pemerintah Kota Malang," kata Wasto.
Pada Januari 2020, Tim Ahli ITS Surabaya melakukan uji kekuatan struktur bangunan Pasar Besar Kota Malang yang beberapa kali mengalami musibah kebakaran dalam waktu sepuluh tahun terakhir.
Hasil kesimpulan atau laporan akhir yang dipaparkan oleh Tim Ahli ITS itu, nantinya akan menjadi acuan bagi Pemerintah Kota Malang terkait kebijakan revitalisasi Pasar Besar Kota Malang tersebut.
Pasar Besar Kota Malang telah mengalami beberapa kali bencana kebakaran. Pada 2016, merupakan kebakaran terparah yang menyebabkan hampir seluruh bagian pasar terbakar dan menyebabkan lumpuhnya kegiatan perdagangan di pasar tersebut.
Kemudian, pada 2017, Pasar Besar Kota Malang juga mengalami kejadian kebakaran di lantai tiga. Terakhir, kejadian serupa juga terjadi pada 2018.
Rentetan kejadian bencana kebakaran tersebut, membuat pasar yang menaungi kurang lebih 3.500 pedagang di Kota Malang itu tidak bisa berfungsi optimal hingga saat ini.
Baca juga: Tim Ahli ITS segera laporkan hasil uji lab bangunan Pasar Besar Malang
Baca juga: Menkeu: kondisi Pasar Besar Malang tak layak
Pewarta: Vicki Febrianto
Editor: Ahmad Wijaya
Copyright © ANTARA 2020
Tags: