Jakarta (ANTARA) - Himpunan Kerukunan Tani Indonesia (HKTI) menyelenggarakan Asian Agriculture and Food Forum (ASAFF) 2020 yang mempertemukan para pemangku kepentingan di sektor pertanian se-Asia.

Ketua Umum HKTI Moeldoko mengakui meskipun saat ini penyebaran virus corona (COVID-19) masih terjadi di beberapa negara Asia, ia berharap bahwa forum ini menjadi wadah bagi para pemangku kepentingan (stakeholders) untuk membahas isu-isu strategis pertanian di kawasan Asia, serta membangun kerjasama Government to Government (G2G) dan Business to Business (B2B) dalam kebijakan pertanian, budidaya pertanian, teknologi pertanian, dan bisnis sektor pertanian, dalam arti luas pertanian, perikanan, peternakan.

"Memang sangat disayangkan dengan adanya corona, tadinya ada 20 negara, tetapi harapan kami menjadi forum untuk membuka 'market'. Harapan kami tidak hanya untuk ketahanan dalam negeri, tetapi menuju swasembada," kata Moeldoko pada acara ASAFF di Jakarta, Kamis.

Moeldoko berharap melalui forum ASAFF, Indonesia dapat mengembalikan kejayaan rempah nasional dan buah-buah tropikal nusantara.

Menurut dia, sejak dulu Indonesia dikenal dengan kekayaan rempahnya di dunia, namun potensi rempah tersebut belum dikembangkan secara strategis menjadi salah satu kekuatan ekonomi pertanian nasional yang dapat merajai pasar dunia, khususnya Asia.

Selain itu, secara makro sektor pertanian adalah penyumbang GDP terbesar di kawasan Asia dan menjadi bagian strategis dalam memenuhi kebutuhan pangan Asia. Namun, seiring dengan perkembangan industri dan perubahan iklim, lahan pertanian di kawasan Asia terus menyusut. ASAFF 2020 merupakan yang kedua kalinya dilaksanakan oleh HKTI setelah yang pertama pada 2018. Tema tahun ini adalah "Asian Agriculture Collaboration in Global Economic Competition". Di dalamnya, forum membahas pengalaman negara-negara di Asia dalam mengembangkan pertanian dan merancang sinergi dan kolaborasi memperkuat pertanian Asia untuk menjadi pemain utama di sektor pertanian global

ASAFF 2020 berusaha mengurai permasalahan-permasalahan dan isu-isu strategis tersebut, khususnya terkait dengan sektor pertanian dan ketahanan pangan di kawasan Asia. Melalui pameran, forum agrobisnis, temu bisnis, talkshow, dan lain-lain diharapkan terjadi jalinan kerja sama antarnegara dan antarbisnis di kawasan Asia.

Dalam acara ASAFF 2020 ini, terdapat sejumlah gerai di sektor pertanian, salah satunya oleh Pupuk Indonesia. Gerai Pupuk Indonesia yang terletak di depan pintu masuk ASAFF 2020 ini menampilkan berbagai produk BUMN pupuk tersebut.

"Kami hadir karena menyadari betul peran penting petani bagi ketahanan pangan nasional, termasuk tentunya juga bagi kelangsungan perusahaan, di mana petani adalah stakeholder utama kami," kata Kepala Komunikasi Korporat PT Pupuk Indonesia Wijaya Laksana.

Wijaya menambahkan bahwa Pupuk Indonesia berupaya memperkenalkan produk-produk solusi pertanian, baik pupuk maupun nonpupuk, khususnya produk nonsubsidi.

Baca juga: Presiden tanyakan alasan petani enggan tanam buah tropis
Baca juga: Presiden minta petani Indonesia kembali produksi rempah-rempah
Baca juga: HKTI Jatim dukung Moeldoko jabat ketua umum kembali