Jakarta (ANTARA) - Sejumlah penumpang kereta aktif atau dikenal dengan istilah Anak kereta (Angker) membagikan tips untuk tetap beraktivitas menggunakan kereta rel listrik (KRL) dan tidak khawatir berlebihan dengan virus corona (COVID-19).
Salah seorang Angker yang dihubungi ANTARA, Kamis di Jakarta, Ripaldi (38) mengatakan menjaga daya tahan tubuh tetap fit menjadi tips utama untuknya tetap berangkat kerja menggunakan KRL.
"Iya neh, arena-arena publik berisiko, tinggal jaga stamina kita aja, kalau badan fit, virus-virus akan lewat aja," kata Ripaldi, pegawai di salah satu instansi pemerintah ini.
Hampir setiap hari kerja Ripaldi menggunakan 'commuter line' dari Bogor menuju Jakarta sebagai transportasi andalan pulang dan pergi.
Baca juga: Foto risiko kontaminasi COVID-19, Daop 1 minta dukungan penumpang
Baginya commuter line dan ojek daring tetap jadi andalan karena tidak memiliki pilihan yang lebih baik dari kedua moda tersebut di Jakarta.
"Kalau bawa mobil macet, pindah ke bis jalurnya tidak sesuai," kata Ripaldi yang bekerja di Kemayoran, Jakarta Pusat.
Menurut Ripaldi, foto slide paparan Gubernur DKI Jakarta tentang waspada risiko COVID-19 via transportasi publik sudah ramai tersebar di kalangan Angker melalui pesan grup instan.
Namun, lanjut dia, respon para Angker beragam, walau pesan berseliwiran para penumpang kereta tetap bersikap biasa selama diperjalanan tetap ngobrol dan ngelantur kemana-mana.
Baca juga: Foto risiko kontaminasi COVID-19 di KRL, Anies: Itu langkah mitigasi
Selain menjaga daya tahan tubuh, lanjut Ripaldi, tips lainnya agar tetap bisa beraktivitas seperti biasa dengan mengikuti petunjuk serta aturan pemerintah terkait pencegahan COVID-19.
"Ngikutin yang anjuran pemerintah, bermasker meski enggak semua, yang lain-lainnya tetap 'business as ussual' (beraktivitas seperti biasa)," kata Ripaldi.
Anak kereta lainnya, Gaisha (32) warga Bogor yang bekerja di kawasan Tanjung Barat mengaku tidak terlalu khawatir dengan kabar risiko COVID-19 via transportasi publik.
Menurut dia, suasana di commuter line tidak berpengaruh, bahkan pada jam 07.00 WIB kondisi kereta masih padat.
Baca juga: Kereta-Stasiun KRL sediakan 700 botol pembersih tangan cegah Corona
"Cuma lebih banyak yang pakai masker," kata Gaisha.
Gaisha mengatakan agar dirinya terhindar dari penularan COVID-19, hal pertama yang dilakukan ya adalah tidak terlalu khawatir dengan kabar penyebaran tersebut.
"Mencoba anteng sih, kalo mikirin banget, takut atau apapun malah parno, terus malah drop," kata Gaisha.
Untuk mencegah, lanjut Gaisha, setiap pagi sebelum berangkat minum multivitamin dan rutin membawa masker serta pembersih tangan (hand sanitizer).
Baca juga: Cegah corona, Kemenhub fokuskan pengawasan KRL Jakarta-Depok
"Pas naik kereta kalau kebagian duduk tak semprotin hand sanitizer dulu," kata Gaisha.
Sebelumnya, Kepala Humas PT KAI Daop 1 Jakarta Eva Chairunisa mengatakan pihaknya terus berkoordinasi dengan PT Kereta Commuter Indonesia (KCI) sebagai manajemen KRL dan PT Raillink sebagai manajemen kereta bandara terkait antisipasi penyebaran COVID-19.
KAI meminta dukungan atau kerja sama dari para penumpang agar sama-sama menjaga diri dan orang lain menyusul tersebarnya foto risiko penyebaran COVID-19 di KRL.
Dalam foto yang tersebar itu, terlihat Gubernur DKI Jakarta Anies Baswedan sedang memaparkan sebuah paparan yang bagian atasnya tertulis "Waspada risiko COVID-19 via transportasi publik" dalam sebuah rapat di Jakarta, Rabu (11/3).
Baca juga: KCI antisipasi penyebaran virus corona di sejumlah stasiun
Sementara itu, organisasi kesehatan dunia WHO telah menetapkan COVID-19 sebagai wabah pandemik global dan meminta pemerintah di setiap negara untuk menyiapkan kesiapsiagaan darurat terhadap virus corona jenis baru tersebut.
Ini tips Anak Kereta antisipasi penyebaran COVID-19 di KRL
12 Maret 2020 12:08 WIB
Sejumlah penumpang kereta api listrik (KRL) turun dari kereta di Stasiun Bogor, Jawa Barat, Sabtu (7/3/2020) (ANTARA/Laily Rahmawaty)
Pewarta: Laily Rahmawaty
Editor: Edy Sujatmiko
Copyright © ANTARA 2020
Tags: