Sydney (ANTARA) - Bursa saham Australia merosot pada awal perdagangan Kamis pagi, karena volatilitas dari COVID-19 dan penurunan tajam harga minyak terus mengguncang investor.

Pada pukul 10.30 waktu setempat, indeks acuan S&P/ASX 200 turun 114,10 poin atau 1,99 persen menjadi 5.611,80 poiin, sedangkan indeks All Ordinaries yang lebih luas turun 114,40 poin atau 1,98 persen pada 5.674,90 poin.

"Organisasi Kesehatan Dunia semalam menyatakan wabah COVID-19 sebagai pandemi global. Saham di Eropa turun moderat, tetapi momentum negatif menyebabkan kejatuhan lima persen di saham AS," kata Kepala Strategi Pasar CMC Market, Michael McCarthy seperti dikutip Xinhua.

"Dengan tidak berakhirnya penyebaran virus, dan konsekuensi ketidakpastian tentang dampak ekonomi, pasar Asia Pasifik bersiap untuk hari perdagangan yang bergejolak lagi."

Baca juga: Bursa Australia ditutup anjlok, terseret saham perbankan yang jeblok

Secara lokal, sektor material memimpin kemerosotan, turun lebih dari empat persen pada awal perdagangan, sementara perawatan kesehatan dan konsumen juga turun tajam.

Di sektor keuangan, bank-bank besar Australia jatuh dengan Commonwealth Bank turun 1,27 persen, ANZ turun 1,78 persen, National Australia Bank turun 2,17 persen dan Westpac Bank turun 1,54 persen.

Saham-saham pertambangan beragam dengan Rio Tinto turun 1,84 persen, Fortescue Metals jatuh 4,79 persen, BHP turun 3,93 persen dan penambang emas Newcrest anjlok 6,72 persen.

Produsen-produsen minyak dan gas juga bervariasi dengan Oil Search jatuh 4,55 persen, Santos turun 0,66 persen dan Woodside Petroleum turun 0,42 persen.

Baca juga: Saham Inggris jatuh lagi, indeks FTSE 100 turun 1,40 persen

Supermarket terbesar Australia beragam dengan Coles turun 0,03 persen dan Woolworths naik 0,58 persen.

Sementara itu raksasa telekomunikasi Telstra merosot 2,35 persen, maskapai nasional Qantas tenggelam 3,22 persen dan perusahaan biomedis CSL jatuh 4,20 persen.