Ratusan personel keamanan disiagakan di lokasi terdampak gempa
11 Maret 2020 23:01 WIB
Anggota Brimob Polda Jabar bersama personel TNI saat membersihkan puing rumah yang rusak di Kampung Nangerang, Desa Pulosari, Kecamatan Kalapanunggal, Kabupaten Sukabumi, Jabar. (Antara/Aditya Rohman)
Sukabumi, Jabar (ANTARA) - Ratusan personel gabungan dari unsur TNI dan Polri disiagakan di sejumlah lokasi gempa bumi di Kabupaten Sukabumi, Jawa Barat seperti di Kecamatan Kalapanunggal dan daerah lainnya yang terdampak.
"Kami mengerahkan tiga satuan setingkat kompi (SSK) yang juga dibantu personel dari Brimob Polda Jabar dan TNI pada masa penanggulangan bencana ini," kata Kapolres Sukabumi AKBP Nuredy di Sukabumi, Rabu.
Menurutnya, personel yang diterjunkan ke lokasi tersebut selain untuk memberikan bantuan seperti memperbaiki rumah warga yang rusak, membersihkan puing bangunan, mendirikan tenda pengungsian juga menjaga harta benda milik warga yang ditinggalkan usai gempa.
Langkah pengamanan ini dilakukan untuk antisipasi hal-hal yang tidak diinginkan seperti adanya oknum yang memanfaatkan momen musibah tersebut untuk mengambil keuntungan dari warga korban gempa.
Selain itu, dalam memperbaiki rumah yang rusak tentunya pihaknya berkoordinasi dengan Pemerintah Kabupaten Sukabumi untuk meringankan penderitaan warga yang menjadi korban bencana gempa berkekuatan 4,9 Skala Richter (SR) yang terjadi pada Selasa (10/3) sekitar pukul 17.17 WIB.
Lanjut dia, personelnya juga ikut membantu warga khususnya yang cedera untuk mengevakuasi ke tempat pelayanan kesehatan terdekat. Sehingga keberadaan aparat keamanan gabungan yang berada di lokasi bisa mempercepat pemulihan dan untuk memberikan rasa aman kepada warga.
"Anggota kami juga ada yang berpatroli ke sejumlah titik untuk memantau aktivitas dan melayani warga yang membutuhkan bantuan cepat dan masyarakat bisa menghubungi kami jika butuh sesuatu," tambahnya.
Di sisi lain, Nuredy dan jajarannya merasa prihatin dengan kejadian bencana gempa bumi yang mengakibatkan ratusan rumah rusak. Warga pun diimbau untuk tenang dan tetap waspada antisipasi jika ada gempa susulan.
Baca juga: Korban gempa takut pulang ke rumah
Baca juga: Data sementara, 547 rumah rusak akibat gempa Sukabumi, sebut BPBD
Baca juga: Korban gempa di Kalapanunggal butuh terpal untuk mengungsi
"Kami mengerahkan tiga satuan setingkat kompi (SSK) yang juga dibantu personel dari Brimob Polda Jabar dan TNI pada masa penanggulangan bencana ini," kata Kapolres Sukabumi AKBP Nuredy di Sukabumi, Rabu.
Menurutnya, personel yang diterjunkan ke lokasi tersebut selain untuk memberikan bantuan seperti memperbaiki rumah warga yang rusak, membersihkan puing bangunan, mendirikan tenda pengungsian juga menjaga harta benda milik warga yang ditinggalkan usai gempa.
Langkah pengamanan ini dilakukan untuk antisipasi hal-hal yang tidak diinginkan seperti adanya oknum yang memanfaatkan momen musibah tersebut untuk mengambil keuntungan dari warga korban gempa.
Selain itu, dalam memperbaiki rumah yang rusak tentunya pihaknya berkoordinasi dengan Pemerintah Kabupaten Sukabumi untuk meringankan penderitaan warga yang menjadi korban bencana gempa berkekuatan 4,9 Skala Richter (SR) yang terjadi pada Selasa (10/3) sekitar pukul 17.17 WIB.
Lanjut dia, personelnya juga ikut membantu warga khususnya yang cedera untuk mengevakuasi ke tempat pelayanan kesehatan terdekat. Sehingga keberadaan aparat keamanan gabungan yang berada di lokasi bisa mempercepat pemulihan dan untuk memberikan rasa aman kepada warga.
"Anggota kami juga ada yang berpatroli ke sejumlah titik untuk memantau aktivitas dan melayani warga yang membutuhkan bantuan cepat dan masyarakat bisa menghubungi kami jika butuh sesuatu," tambahnya.
Di sisi lain, Nuredy dan jajarannya merasa prihatin dengan kejadian bencana gempa bumi yang mengakibatkan ratusan rumah rusak. Warga pun diimbau untuk tenang dan tetap waspada antisipasi jika ada gempa susulan.
Baca juga: Korban gempa takut pulang ke rumah
Baca juga: Data sementara, 547 rumah rusak akibat gempa Sukabumi, sebut BPBD
Baca juga: Korban gempa di Kalapanunggal butuh terpal untuk mengungsi
Pewarta: Aditia Aulia Rohman
Editor: Yuniardi Ferdinand
Copyright © ANTARA 2020
Tags: