Meski ada wabah corona, Kemendag tak koreksi target ekspor nonmigas
11 Maret 2020 22:24 WIB
Sekretaris Jenderal Kementerian Perdagangan Oke Nurwan saat ditemui usai Dialog Nasional Perdagangan di Jakarta, Rabu. (Mentari Dwi Gayati)
Jakarta (ANTARA) - Kementerian Perdagangan menyatakan target pertumbuhan ekspor nonmigas nasional pada tahun 2020 tidak berubah atau dikoreksi meskipun ada eskalasi penyebaran virus corona atau COVID-19.
Sekretaris Jenderal Kementerian Perdagangan Oke Nurwan mengatakan merebaknya wabah COVID-19 ini memang berdampak luas tidak hanya pada masalah kesehatan, tetapi juga perdagangan.
Baca juga: Kemendag patok ekspor tumbuh 5,2 persen 2020
Namun demikian, pemerintah tetap realistis menetapkan target pertumbuhan ekspor sesuai RPJMN 2020—2024 yang telah ditetapkan Pemerintah melalui Bappenas/Kementerian PPN. Target pertumbuhan ekspor nonmigas ditetapkan sebesar 5,2 persen atau tumbuh 163,1 miliar dolar AS.
"Kita harus realistis, sementara itu kita tetap target ekspornya atau target peningkatannya tidak kita ubah, seperti yang diamanatkan dalam RPJMN oleh Bappenas," kata Oke ditemui setelah Dialog Nasional Perdagangan di Jakarta, Rabu.
Baca juga: Tingkatkan ekspor, Kemendag jajaki pasar-pasar baru
Sebelumnya, Menteri Perdagangan Agus Suparmanto menjelaskan target pertumbuhan ekspor nonmigas telah ditetapkan sebesar 5,2 persen meskipun Indonesia menghadapi ketidakpastian perekonomian global dan merebaknya wabah COVID-19 pada awal tahun 2020.
Pada RPJMN ini telah ditetapkan beberapa target. Pertama, target neraca perdagangan pada 2020 surplus sebesar 0,3 miliar dolar AS dan meningkat menjadi 15 miliar dolar AS pada 2024.
Kedua, ekspor barang dan jasa tahun 2020 tumbuh 3,9 persen menjadi sebesar 213,9 miliar dolar AS dan pada 2024 tumbuh 6,2 persen menjadi 261,7 miliar dolar AS.
Baca juga: Kemendag diminta kembangkan aplikasi digital bantu UKM tembus global
Ketiga, ekspor nonmigas pada 2024 tumbuh sebesar 9,8 persen atau sebesar 221,4 miliar dolar AS. Keempat, PTA/FTA/CEPA yang disepakati, yaitu menjadi 20 kesepakatan pada tahun 2020 dari 14 kesepakatan yang telah terealisasi sampai dengan tahun 2019.
"Kemendag tetap optimis target ekspor nonmigas 2020 dapat tercapai. Untuk itu, Kemendag akan bekerja lebih keras lagi dan tidak normatif serta menjaga implementasi kebijakan impor dilakukan secara lebih selektif untuk tujuan penguatan industri nasional dan ekspor," kata Mendag Agus.
Baca juga: Pemerintah jaga kinerja ekspor-impor di tengah penyebaran corona
Sekretaris Jenderal Kementerian Perdagangan Oke Nurwan mengatakan merebaknya wabah COVID-19 ini memang berdampak luas tidak hanya pada masalah kesehatan, tetapi juga perdagangan.
Baca juga: Kemendag patok ekspor tumbuh 5,2 persen 2020
Namun demikian, pemerintah tetap realistis menetapkan target pertumbuhan ekspor sesuai RPJMN 2020—2024 yang telah ditetapkan Pemerintah melalui Bappenas/Kementerian PPN. Target pertumbuhan ekspor nonmigas ditetapkan sebesar 5,2 persen atau tumbuh 163,1 miliar dolar AS.
"Kita harus realistis, sementara itu kita tetap target ekspornya atau target peningkatannya tidak kita ubah, seperti yang diamanatkan dalam RPJMN oleh Bappenas," kata Oke ditemui setelah Dialog Nasional Perdagangan di Jakarta, Rabu.
Baca juga: Tingkatkan ekspor, Kemendag jajaki pasar-pasar baru
Sebelumnya, Menteri Perdagangan Agus Suparmanto menjelaskan target pertumbuhan ekspor nonmigas telah ditetapkan sebesar 5,2 persen meskipun Indonesia menghadapi ketidakpastian perekonomian global dan merebaknya wabah COVID-19 pada awal tahun 2020.
Pada RPJMN ini telah ditetapkan beberapa target. Pertama, target neraca perdagangan pada 2020 surplus sebesar 0,3 miliar dolar AS dan meningkat menjadi 15 miliar dolar AS pada 2024.
Kedua, ekspor barang dan jasa tahun 2020 tumbuh 3,9 persen menjadi sebesar 213,9 miliar dolar AS dan pada 2024 tumbuh 6,2 persen menjadi 261,7 miliar dolar AS.
Baca juga: Kemendag diminta kembangkan aplikasi digital bantu UKM tembus global
Ketiga, ekspor nonmigas pada 2024 tumbuh sebesar 9,8 persen atau sebesar 221,4 miliar dolar AS. Keempat, PTA/FTA/CEPA yang disepakati, yaitu menjadi 20 kesepakatan pada tahun 2020 dari 14 kesepakatan yang telah terealisasi sampai dengan tahun 2019.
"Kemendag tetap optimis target ekspor nonmigas 2020 dapat tercapai. Untuk itu, Kemendag akan bekerja lebih keras lagi dan tidak normatif serta menjaga implementasi kebijakan impor dilakukan secara lebih selektif untuk tujuan penguatan industri nasional dan ekspor," kata Mendag Agus.
Baca juga: Pemerintah jaga kinerja ekspor-impor di tengah penyebaran corona
Pewarta: Mentari Dwi Gayati
Editor: Agus Salim
Copyright © ANTARA 2020
Tags: