Gojek hadirkan layanan baru untuk perempuan
11 Maret 2020 19:24 WIB
(Kiri ke Kanan) : Co-Director Hollaback! Jakarta Anindya Restuviani, SVP Transport Marketing Gojek Monita Moerdani, Deputi Partisipasi Masyarakat Kementerian Pemberdayaan Perempuan dan Perlindungan Anak (KPPPA) Indra Gunawan dalam acara peluncuran inisiatif Perempuan #AmanBersamaGojek di Jakarta, Rabu (11/03/2020). (ANTARA/Ho-Gojek)
Jakarta (ANTARA) - Perusahaan teknologi penyedia layanan jasa berbasis aplikasi, Gojek menghadirkan layanan baru untuk perempuan, khususnya bagi para pelanggan di kota-kota besar seperti Jakarta, melalui pilar teknologi, proteksi dan edukasi.
“Bagi kami, keamanan dan keselamatan adalah prioritas utama, khususnya bagi perempuan. Untuk itu, mereka dapat memanfaatkan teknologi terkini dan tercanggih, yaitu Gojek Shield," kata SVP Transport Marketing Gojek Monita Moerdani dalam keterangan resminya terkait dengan peluncuran "Zona Aman Bersama Gojek" dan pelatihan active bystander untuk para mitra GoRide dan GoCar di Jakarta, Rabu.
Dijelaskan, melalui aplikasi itu para pelanggan dapat memanfaatkan fitur. Di antaranya penyamaran nomor telepon baik pelanggan maupun pengemudi, fitur bagikan perjalanan serta tombol darurat yang terhubung dengan Customer Care dan Unit Darurat yang siaga 24/7.
"Ini penting mengingat 55 persen dari total perjalanan GoRide dan GoCar di malam hari, dilakukan oleh pelanggan perempuan," katanya.
Baca juga: Tarif ojol naik, Gojek: sesuai aspirasi mitra driver
Selain itu, upaya lain di luar aplikasi adalah proteksi dan edukasi. Dua inisiatif utama ini telah diluncurkan, yakni "Zona Aman Bersama Gojek" beberapa waktu lalu dan pelatihan active bystander untuk para mitra GoRide dan GoCar Rabu ini.
"Konkretnya adalah menjadikan selter kami sebagai ruang ramah perempuan serta menjadikan mitra pengemudi kami sebagai active bystander untuk menciptakan budaya aman di ruang publik,” ungkapnya.
Bystander adalah merujuk pada saksi yang berada di sekitar tempat kejadian. Sedangkan active bystander adalah saksi yang ikut turut membantu korban saat ada kejadian pelecehan atau terjadi kejahatan di tempat umum.
“Kami mengerti bahwa masyarakat kadang ragu untuk menolong korban kekerasan seksual di ruang publik karena tidak mengerti cara untuk membantunya. Karena itu, kami menyosialisasikan cakupan kekerasan seksual di ruang publik serta cara untuk memeranginya lewat materi edukasi yang terdapat di Zona Aman Bersama Gojek, situs gjk.id/perempuanaman serta media sosial kami. Kami berharap dengan berbagai inisiatif ini ruang publik akan semakin ramah dan aman untuk perempuan,” ujar Monita.
Untuk menyiapkan mitra pengemudi menjadi active bystander, pihaknya telah bekerjasama dengan Hollaback! Jakarta sejak 2019.
Hollaback! Jakarta adalah sebuah lembaga swadaya masyarakat di bidang kesetaraan gender. Kerja sama juga dilakukan dengan Kementerian Pemberdayaan Perempuan dan Perlindungan Anak (KPPPA) dan LSM lainnya, untuk menghadirkan keamanan bagi perempuan, khususnya di luar aplikasi.
Baca juga: Negatif COVID-19, Dua mitra Gojek di Batam sudah dipulangkan
“Bagi kami, keamanan dan keselamatan adalah prioritas utama, khususnya bagi perempuan. Untuk itu, mereka dapat memanfaatkan teknologi terkini dan tercanggih, yaitu Gojek Shield," kata SVP Transport Marketing Gojek Monita Moerdani dalam keterangan resminya terkait dengan peluncuran "Zona Aman Bersama Gojek" dan pelatihan active bystander untuk para mitra GoRide dan GoCar di Jakarta, Rabu.
Dijelaskan, melalui aplikasi itu para pelanggan dapat memanfaatkan fitur. Di antaranya penyamaran nomor telepon baik pelanggan maupun pengemudi, fitur bagikan perjalanan serta tombol darurat yang terhubung dengan Customer Care dan Unit Darurat yang siaga 24/7.
"Ini penting mengingat 55 persen dari total perjalanan GoRide dan GoCar di malam hari, dilakukan oleh pelanggan perempuan," katanya.
Baca juga: Tarif ojol naik, Gojek: sesuai aspirasi mitra driver
Selain itu, upaya lain di luar aplikasi adalah proteksi dan edukasi. Dua inisiatif utama ini telah diluncurkan, yakni "Zona Aman Bersama Gojek" beberapa waktu lalu dan pelatihan active bystander untuk para mitra GoRide dan GoCar Rabu ini.
"Konkretnya adalah menjadikan selter kami sebagai ruang ramah perempuan serta menjadikan mitra pengemudi kami sebagai active bystander untuk menciptakan budaya aman di ruang publik,” ungkapnya.
Bystander adalah merujuk pada saksi yang berada di sekitar tempat kejadian. Sedangkan active bystander adalah saksi yang ikut turut membantu korban saat ada kejadian pelecehan atau terjadi kejahatan di tempat umum.
“Kami mengerti bahwa masyarakat kadang ragu untuk menolong korban kekerasan seksual di ruang publik karena tidak mengerti cara untuk membantunya. Karena itu, kami menyosialisasikan cakupan kekerasan seksual di ruang publik serta cara untuk memeranginya lewat materi edukasi yang terdapat di Zona Aman Bersama Gojek, situs gjk.id/perempuanaman serta media sosial kami. Kami berharap dengan berbagai inisiatif ini ruang publik akan semakin ramah dan aman untuk perempuan,” ujar Monita.
Untuk menyiapkan mitra pengemudi menjadi active bystander, pihaknya telah bekerjasama dengan Hollaback! Jakarta sejak 2019.
Hollaback! Jakarta adalah sebuah lembaga swadaya masyarakat di bidang kesetaraan gender. Kerja sama juga dilakukan dengan Kementerian Pemberdayaan Perempuan dan Perlindungan Anak (KPPPA) dan LSM lainnya, untuk menghadirkan keamanan bagi perempuan, khususnya di luar aplikasi.
Baca juga: Negatif COVID-19, Dua mitra Gojek di Batam sudah dipulangkan
Pewarta: Edy Sujatmiko
Editor: Sri Muryono
Copyright © ANTARA 2020
Tags: