Bursa saham China melemah, tertekan dampak ekonomi akibat Corona
11 Maret 2020 17:18 WIB
Ilustrasi - Seorang warga mengamati grafik pada layar informasi perdagangan saham di Shanghai Stock Exchange. ANTARA/REUTERS/Jason Lee
Beijing (ANTARA) - Saham-saham China berakhir lebih rendah pada perdagangan Rabu, setelah sehari sebelumnya menguat karena sentimen pasar tetap tertekan kekhawatiran dampak ekonomi dari wabah Virus Corona baru atau COVID-19.
Indikator utama Indeks Komposit Shanghai turun 0,94 persen menjadi ditutup pada 2.968,52 poin, sementara Indeks Komponen Shenzhen yang melacak saham-saham di bursa kedua China berakhir 1,78 persen lebih rendah pada 11.200,05 poin.
Nilai transaksi gabungan saham yang mencakup kedua indeks tersebut mencapai 972,9 miliar yuan (sekitar 139,8 miliar dolar AS), turun dari 1,08 triliun yuan (sekitar 144,1 miliar dolar AS) pada hari sebelumnya.
Saham-saham yang terkait dengan Provinsi Hainan melonjak pada Rabu karena diberitakan bahwa pulau tropis itu akan dibuka secara bertahap untuk menghidupkan kembali pariwisata setelah epidemi, termasuk serangkaian kegiatan promosi untuk menarik wisatawan domestik dan asing.
Saham HNA Innovation Co Ltd. melonjak pada batas harian 10 persen menjadi berakhir di 2,59 yuan.
Saham yang terkait dengan 5G terus menguat karena pemerintah berjanji untuk mempercepat pengembangan teknologi mutakhir. Pabrikan peralatan telekomunikasi Wanma Technology Co Ltd melonjak pada batas harian 10 persen menjadi ditutup pada 20,79 yuan per saham.
Sementara itu, Indeks ChiNext yang melacak saham-saham perusahaan sedang berkembang di papan bergaya Nasdaq China, kehilangan 2,2 persen menjadi ditutup pada 2.101,46 poin.
Baca juga: IHSG Rabu sore jatuh 1,28 persen, dipicu adanya korban akibat Corona
Baca juga: Bursa Saham Tokyo jatuh, Indeks Nikkei ditutup anjlok 451,06 poin
Baca juga: Bursa Australia ditutup anjlok, terseret saham perbankan yang jeblok
Indikator utama Indeks Komposit Shanghai turun 0,94 persen menjadi ditutup pada 2.968,52 poin, sementara Indeks Komponen Shenzhen yang melacak saham-saham di bursa kedua China berakhir 1,78 persen lebih rendah pada 11.200,05 poin.
Nilai transaksi gabungan saham yang mencakup kedua indeks tersebut mencapai 972,9 miliar yuan (sekitar 139,8 miliar dolar AS), turun dari 1,08 triliun yuan (sekitar 144,1 miliar dolar AS) pada hari sebelumnya.
Saham-saham yang terkait dengan Provinsi Hainan melonjak pada Rabu karena diberitakan bahwa pulau tropis itu akan dibuka secara bertahap untuk menghidupkan kembali pariwisata setelah epidemi, termasuk serangkaian kegiatan promosi untuk menarik wisatawan domestik dan asing.
Saham HNA Innovation Co Ltd. melonjak pada batas harian 10 persen menjadi berakhir di 2,59 yuan.
Saham yang terkait dengan 5G terus menguat karena pemerintah berjanji untuk mempercepat pengembangan teknologi mutakhir. Pabrikan peralatan telekomunikasi Wanma Technology Co Ltd melonjak pada batas harian 10 persen menjadi ditutup pada 20,79 yuan per saham.
Sementara itu, Indeks ChiNext yang melacak saham-saham perusahaan sedang berkembang di papan bergaya Nasdaq China, kehilangan 2,2 persen menjadi ditutup pada 2.101,46 poin.
Baca juga: IHSG Rabu sore jatuh 1,28 persen, dipicu adanya korban akibat Corona
Baca juga: Bursa Saham Tokyo jatuh, Indeks Nikkei ditutup anjlok 451,06 poin
Baca juga: Bursa Australia ditutup anjlok, terseret saham perbankan yang jeblok
Penerjemah: Apep Suhendar
Editor: Risbiani Fardaniah
Copyright © ANTARA 2020
Tags: