Jakarta (ANTARA) - Pemerintah menyiapkan stimulus kedua dalam mengatasi dampak penyebaran virus corona terhadap sektor ekonomi, di mana salah satunya adalah relaksasi pajak penghasilan (PPh) baik bagi pribadi maupun perusahaan.

Staf Ahli Menko Perekonomian Edi Pambudi dalam diskusi bertajuk "Corona Datang Bisnis Meradang" yang digelar di Jakarta, Rabu, mengatakan stimulus fiskal yang diberikan dari dua sisi, yakni menjaga sisi suplai dan permintaan.

"Dari sisi permintaan (kepada pribadi), kita harap relaksasi PPh ini akan bisa menaikan atau menjaga daya beli. Itu kita berikan dalam wujud pajak ditanggung pemerintah di PPh21 sehingga pekerja akan dapatkan bagian (penghasilan) secara penuh," katanya.

Sementara itu, dari sisi industri atau suplai, Edi mengatakan pemerintah ingin agar industri memiliki aliran dana yang cukup untuk memenuhi pasokan. Artinya, aliran dana tidak tertahan dalam sistem perpajakan.

"Kan perpajakan ada yg dipungut dulu kemudian dikompensasi di akhir tahun. Daripada tunggu akhir tahun dikompensasi, kalau bisa jadi haknya wajib pajak, maka akan diberikan. Jadi tidak dikenakan di depan," katanya.

Selain itu, di luar kebijakan fiskal, pemerintah juga akan menyederhanakan proses ekspor, impor, utamanya untuk menjaga pasokan, khususnya pasokan pangan.

Hal itu juga dilakukan mengingat momentum bulan Ramadhan dan Idul Fitri yang sudah di depan mata.

"Sehingga kita harus menjaga inflasi, stabilitas harga dan lain lain. Termasuk penyederhanaan untuk integrasi INSW dengan inaportnet yang akan menjadi satu ekosistem, diharapkan itu akan memudahkan proses, industri akan bisa berkembang," ujarnya.

Edi menambahkan nantinya stimulus tersebut akan bersifat sementara karena penyebaran virus corona yang belum diketahui akan berakhir.

"Paling tidak enam bulan ke depan kita akan berlakukan kondisi itu. Kemarin kita rancang tiga (bulan), kemudian bisa ditambah sampai enam bulan. Tapi sifatnya temporer," katanya.

Edi berharap stimulus kedua bisa diberlakukan secepatnya agar industri juga bisa segera bergerak. Kementerian Koordinator Bidang Perekonomian juga menggelar rapat koordinasi Rabu sore ini untuk memfinalisasikan stimulus kedua akibat corona ini.