Yayasan Indonesia latih warga binaan usaha sablon pakaian
11 Maret 2020 15:46 WIB
Salah satu peserta mengikuti pelatihan servis alat pendingin ruangan untuk berwirausaha yang diadakan Yayasan Inspirasi Indonesia Membangun (YIIM) di Jakarta, Rabu (11/3/2020). (ANTARA/HO/Humas YIIM)
Jakarta (ANTARA) - Yayasan Inspirasi Indonesia Membangun (YIIM) menggelar pelatihan usaha sablon pakaian dan servis alat pendingin ruangan terhadap warga binaan, pengangguran, dan masyarakat miskin kota di wilayah DKI Jakarta dan sekitarnya.
"Peserta juga diberikan pelatihan servis, cuci, dan isi freon AC," kata Ketua Pengurus YIIM, Chrisbiantoro Dewi Astari melalui keterangan tertulis di Jakarta, Rabu.
Chrisbiantoro menuturkan pemberdayaan kelompok masyarakat miskin, pengangguran, dan warga binaan itu memanfaatkan dana pertanggungjawaban PT Insight Invesment Manajemen untuk masyarakat.
Pelaksanaan pelatihan digelar dua gelombang untuk usaha servis AC pada 4-6 Maret di Kantor YIIM Komplek Gran Wijaya Center Jakarta Selatan dan pelatihan sablon pakaian di Kantor Balai Pemasyarakatan Jakarta Pusat I yang beralamat di Jalan Percetakan Negara VIII No. 54 Rawasari Jakarta Pusat pada 9-13 Maret.
Chrisbiantoro menuturkan pelatihan tersebut untuk meningkatkan pemberdayaan ekonomi yang menjadi hak asasi manusia untuk mendapatkan pekerjaan dan kehidupan layak bagi seluruh warga.
"Pelatihan ini juga selaras dengan program pemerintah tentang Pembangunan berkelanjutan khususnya angka 1 menghapus kemiskinan dan angka 10 mengurangi ketimpangan sosial," ujar Chrisbiantoro.
Baca juga: Yayasan Inspirasi Indonesia latih warga binaan jadi peracik kopi
Baca juga: Ditjen PAS buka sarana edukasi warga binaan di Bandara Soekarno-Hatta
Baca juga: Masyarakat miskin-warga binaan didorong mandiri berwirausaha
Chrisbiantoro menyatakan YIIM memiliki semangat untuk membangun kewirausahaan yang bersifat sosial dan manfaat jangka panjang dalam menumbuhkan perekonomian masyarakat Indonesia.
Para peserta pelatihan mendapatkan ilmu dan pengetahuan secara teori maupun praktik dari instruktur mengenai perbaikan AC dan teknik sablon pakaian.
Chrisbiantoro mengungkapkan pelatihan servis AC dan sablon pakaian memiliki prospek bagi masyarakat kecil agar bisa mandiri dan memiliki potensi pasar yang bagus.
Sebelumnya, YIIM juga melatih masyarakat miskin perkotaan dan warga binaan melalui wirausaha pembuatan makanan atau kue, peracik kopi, cukur rambut, usaha bakmie, dan lainnya.
"Peserta juga diberikan pelatihan servis, cuci, dan isi freon AC," kata Ketua Pengurus YIIM, Chrisbiantoro Dewi Astari melalui keterangan tertulis di Jakarta, Rabu.
Chrisbiantoro menuturkan pemberdayaan kelompok masyarakat miskin, pengangguran, dan warga binaan itu memanfaatkan dana pertanggungjawaban PT Insight Invesment Manajemen untuk masyarakat.
Pelaksanaan pelatihan digelar dua gelombang untuk usaha servis AC pada 4-6 Maret di Kantor YIIM Komplek Gran Wijaya Center Jakarta Selatan dan pelatihan sablon pakaian di Kantor Balai Pemasyarakatan Jakarta Pusat I yang beralamat di Jalan Percetakan Negara VIII No. 54 Rawasari Jakarta Pusat pada 9-13 Maret.
Chrisbiantoro menuturkan pelatihan tersebut untuk meningkatkan pemberdayaan ekonomi yang menjadi hak asasi manusia untuk mendapatkan pekerjaan dan kehidupan layak bagi seluruh warga.
"Pelatihan ini juga selaras dengan program pemerintah tentang Pembangunan berkelanjutan khususnya angka 1 menghapus kemiskinan dan angka 10 mengurangi ketimpangan sosial," ujar Chrisbiantoro.
Baca juga: Yayasan Inspirasi Indonesia latih warga binaan jadi peracik kopi
Baca juga: Ditjen PAS buka sarana edukasi warga binaan di Bandara Soekarno-Hatta
Baca juga: Masyarakat miskin-warga binaan didorong mandiri berwirausaha
Chrisbiantoro menyatakan YIIM memiliki semangat untuk membangun kewirausahaan yang bersifat sosial dan manfaat jangka panjang dalam menumbuhkan perekonomian masyarakat Indonesia.
Para peserta pelatihan mendapatkan ilmu dan pengetahuan secara teori maupun praktik dari instruktur mengenai perbaikan AC dan teknik sablon pakaian.
Chrisbiantoro mengungkapkan pelatihan servis AC dan sablon pakaian memiliki prospek bagi masyarakat kecil agar bisa mandiri dan memiliki potensi pasar yang bagus.
Sebelumnya, YIIM juga melatih masyarakat miskin perkotaan dan warga binaan melalui wirausaha pembuatan makanan atau kue, peracik kopi, cukur rambut, usaha bakmie, dan lainnya.
Pewarta: Taufik Ridwan
Editor: Ganet Dirgantara
Copyright © ANTARA 2020
Tags: