Jakarta (ANTARA) - Indeks Harga Saham gabungan (IHSG) Bursa Efek Indonesia (BEI) pada Rabu, diprediksi menguat terbatas seiring penantian pasar akan adanya stimulus ekonomi dari pemerintah mengantisipasi dampak wabah COVID-19.

IHSG dibuka menguat 10,78 poin atau 0,21 persen ke posisi 5.231,61. Sementara kelompok 45 saham unggulan atau indeks LQ45 bergerak naik 2,85 poin atau 0,34 persen menjadi 835,32.

Tim Riset Samuel Sekuritas dalam risetnya yang dikutip Antara di Jakarta, Rabu, meyakini para pelaku pasar sedang menunggu stimulus yang akan diberikan oleh pemerintah guna mendorong ekonomi setelah adanya wabah COVID-19.

"Salah satu stimulus yang ditunggu adalah apakah akan ada pemotongan pajak PPh 21, 22 dan 25. IHSG hari ini kami perkirakan bergerak menguat terbatas," tulis riset tersebut.

Dari eksternal, bursa saham AS pada perdagangan semalam, ditutup menguat lebih dari 4 persen. Namun penguatan tersebut belum menutup pelemahan bursa pada hari sebelumnya yang turun lebih dari 7 persen.

Para pelaku pasar berharap adanya stimulus yang akan dikeluarkan oleh Pemerintah AS guna mempertahankan pertumbuhan ekonomi di tengah wabah COVID-19.

Pada awal pekan, Presiden AS Donald Trump mengungkapkan adanya potensi pengurangan pajak untuk mendorong ekonomi AS. Meski demikian hingga saat ini belum ada langkah pasti yang dilakukan oleh pemerintah selain penurunan suku bunga di awal Maret ini.

Dari pasar komoditas, harga minyak naik kembali (rebound) dimana Brent naik 8,3 persen menjadi 37,22 dolar AS per barel dan WTI naik 10,38 persen ke level 34,36 dolar AS per barel. Sedangkan harga emas melemah 1,6 persen menjadi 1.653,23 per ons setelah adanya optimisme di pasar saham.

Bursa saham regional Asia pagi ini antara lain indeks Nikkei melemah 256 poin atau 1,29 persen ke 19.611,1, indeks Hang Seng melemah 24 poin atau 0,09 persen ke 25.368,5, dan indeks Straits Times menguat 7,35 poin atau 0,26 persen ke 2.839,89.

Baca juga: Pelaku pasar yakin buyback saham BUMN topang IHSG
Baca juga: IHSG diprediksi menguat seiring sinyal positif pasar saham AS
Baca juga: BEI akan berlakukan "trading halt" jika indeks turun tajam