Rektor UNJ: Penting bangun kesadaran mahasiswa akan sejarah
10 Maret 2020 20:44 WIB
Ilustrasi - Sultan Tidore, Husain Sjah didampingi Direktur Dir Intelkam Polda Malut, Kombes Pol. Alfian Budianto, Wakil Rektor III Unkhair Ternate Syawal Abdul Ajid, Akademisi Unkhair Mochtar Adam menemui ratusan mahasiswa asal Papua. ANTARA/Abdul Fatah/am.
Jakarta (ANTARA) - Rektor Universitas Negeri Jakarta Dr Komarudin mengatakan penting bagi kampus untuk membangun kesadaran mahasiswa akan sejarah yang bertujuan meningkatkan rasa nasionalisme.
"Kesadaran akan sejarah akan meningkatkan rasa nasionalisme mahasiswa. Untuk itu penting membangun kesadaran mahasiswa akan sejarah," ujar Komarudin dalam keterangannya di Jakarta, Selasa.
Tanpa adanya kesadaran sejarah, maka akan sulit menumbuhkan semangat nasionalisme dan kesadaran akan pentingnya menjaga persatuan dan kesatuan Negara Kesatuan Republik Indonesia (NKRI).
Oleh karena itu UNJ dan Pemda Tidore akan melangsungkan seminar nasional tentang peran Sultan Zainal Abidin Syah dalam Mempertahankan Kedaulatan NKRI yang akan diselenggarakan di Jakarta pada 12 Maret.
Baca juga: Sultan Tidore instruksikan lindungi mahasiswa asal Papua
Baca juga: UNJ bentuk satgas pencegahan penyebaran COVID-19 di kampus
Baca juga: Gubernur DKI resmikan GOR UNJ yang dibangun oleh Amarta Karya
Kegiatan itu bertujuan untuk membangkitkan memori sejarah bangsa Indonesia akan peran Sultan Zainal selepas Proklamasi 1945. Tidore sebagai kerajaan maritim yang memiliki wilayah kekuasaan sangat luas meliputi sebagian Maluku dan Papua menyatu dalam NKRI. Salah satunya atas jasa Sultan Zainal Abidin Syah.
Kegiatan itu juga bertujuan untuk mengusulkan Sultan Zainal Abidin Syah sebagai salah satu Pahlawan Nasional dari Kesultanan Tidore, setelah pengukuhan Sultan Nuku sebagai Pahlawan Nasional pada era Soeharto.
Pelaksana tugas Sekjen Kementerian Dalam Negeri, Dr Hamdani, mengatakan Mendagri Tito Karnavian mendukung sepenuhnya kegiatan seminar nasional Sultan Zainal Abidin Syah yang digagas oleh Pemda Tidore dan UNJ.
"Sultan Zainal Abidin Syah adalah contoh dari seorang gubernur yang patriotik yang perlu dicontoh oleh generasi berikutnya," kata Hamdani.
Seminar itu akan dihadiri oleh Gubernur Maluku Utara, Walikota Tidore, dan yang menjadi pembicara adalah Dr Nono Sampono, M.Si (Wakil Ketua DPD RI), H Husain Alting Sjah (Sultan Tidore), Prof Dr Mus Huliselan (Peneliti Sejarah Budaya Maluku), Dr Benhur Tommy Mano MM (Walikota Jayapura), dan lainnya.*
"Kesadaran akan sejarah akan meningkatkan rasa nasionalisme mahasiswa. Untuk itu penting membangun kesadaran mahasiswa akan sejarah," ujar Komarudin dalam keterangannya di Jakarta, Selasa.
Tanpa adanya kesadaran sejarah, maka akan sulit menumbuhkan semangat nasionalisme dan kesadaran akan pentingnya menjaga persatuan dan kesatuan Negara Kesatuan Republik Indonesia (NKRI).
Oleh karena itu UNJ dan Pemda Tidore akan melangsungkan seminar nasional tentang peran Sultan Zainal Abidin Syah dalam Mempertahankan Kedaulatan NKRI yang akan diselenggarakan di Jakarta pada 12 Maret.
Baca juga: Sultan Tidore instruksikan lindungi mahasiswa asal Papua
Baca juga: UNJ bentuk satgas pencegahan penyebaran COVID-19 di kampus
Baca juga: Gubernur DKI resmikan GOR UNJ yang dibangun oleh Amarta Karya
Kegiatan itu bertujuan untuk membangkitkan memori sejarah bangsa Indonesia akan peran Sultan Zainal selepas Proklamasi 1945. Tidore sebagai kerajaan maritim yang memiliki wilayah kekuasaan sangat luas meliputi sebagian Maluku dan Papua menyatu dalam NKRI. Salah satunya atas jasa Sultan Zainal Abidin Syah.
Kegiatan itu juga bertujuan untuk mengusulkan Sultan Zainal Abidin Syah sebagai salah satu Pahlawan Nasional dari Kesultanan Tidore, setelah pengukuhan Sultan Nuku sebagai Pahlawan Nasional pada era Soeharto.
Pelaksana tugas Sekjen Kementerian Dalam Negeri, Dr Hamdani, mengatakan Mendagri Tito Karnavian mendukung sepenuhnya kegiatan seminar nasional Sultan Zainal Abidin Syah yang digagas oleh Pemda Tidore dan UNJ.
"Sultan Zainal Abidin Syah adalah contoh dari seorang gubernur yang patriotik yang perlu dicontoh oleh generasi berikutnya," kata Hamdani.
Seminar itu akan dihadiri oleh Gubernur Maluku Utara, Walikota Tidore, dan yang menjadi pembicara adalah Dr Nono Sampono, M.Si (Wakil Ketua DPD RI), H Husain Alting Sjah (Sultan Tidore), Prof Dr Mus Huliselan (Peneliti Sejarah Budaya Maluku), Dr Benhur Tommy Mano MM (Walikota Jayapura), dan lainnya.*
Pewarta: Indriani
Editor: Erafzon Saptiyulda AS
Copyright © ANTARA 2020
Tags: