Pelaku pasar yakin buyback saham BUMN topang IHSG
10 Maret 2020 18:37 WIB
Karyawan melintas di dekat layar pergerakan saham di gedung Bursa Efek Indonesia, Jakarta, Senin (2/3/2019). Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) pada perdagangan hari Senin (2/3/2019) sore, ditutup melemah 91,46 poin atau 1,68 persen ke posisi 5.361,25. Sementara kelompok 45 saham unggulan atau Indeks LQ45 bergerak turun 20,21 poin atau 2,3 persen menjadi 859,33, melemah setelah pengumuman dua orang Warga Negara Indonesia (WNI) positif terkena virus Covid-19 (Corona Virus Desease). ANTARA FOTO/Galih Pradipta/wsj.
Jakarta (ANTARA) - Pelaku pasar Danareksa Investment Management (DIM) yakin pembelian kembali atau buyback saham 12 perusahaan BUMN akan menopang kinerja Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) yang sempat anjlok kisaran enam persen pada Senin (9/3).
"Itu lumayan besar untuk menggerakkan pasar," kata Direktur Utama DIM Marsangap P Tamba di Jakarta, Selasa.
Menurut dia, pembelian kembali saham itu akan mendongkrak kinerja IHSG jika tidak ada lagi tekanan eksternal seperti harga minyak dunia yang merosot dan membuat IHSG sempat anjlok.
Baca juga: Kementerian BUMN sebut 12 BUMN akan beli kembali saham
Petinggi perusahaan manajer investasi itu menyebut ketika kinerja IHSG merosot nilai transaksi harian cenderung sepi berkisar Rp3 triliun.
Sebelumnya, Staf Khusus Kementerian BUMN Arya Sinulingga mengatakan rencana pembelian kembali saham tersebut dilakukan perusahaan pelat merah perbankan yakni Bank Mandiri, BRI, BNI, dan BTN.
Kemudian sektor konstruksi Wika, PP, Adhi Karya, Jasa Marga, Waskita, lalu sektor pertambangan yakni Antam, PT Bukit Asam dan PT Timah.
Otoritas Jasa Keuangan (OJK) kemudian mengizinkan semua emiten atau perusahaan publik melakukan pembelian kembali saham tanpa persetujuan Rapat Umum Pemegang Saham (RUPS).
Langkah itu sebagai upaya memberikan stimulus perekonomian dan mengurangi dampak pasar yang berfluktuasi secara signifikan.
Baca juga: IHSG anjlok, OJK izinkan emiten "buyback" saham tanpa RUPS
"Itu lumayan besar untuk menggerakkan pasar," kata Direktur Utama DIM Marsangap P Tamba di Jakarta, Selasa.
Menurut dia, pembelian kembali saham itu akan mendongkrak kinerja IHSG jika tidak ada lagi tekanan eksternal seperti harga minyak dunia yang merosot dan membuat IHSG sempat anjlok.
Baca juga: Kementerian BUMN sebut 12 BUMN akan beli kembali saham
Petinggi perusahaan manajer investasi itu menyebut ketika kinerja IHSG merosot nilai transaksi harian cenderung sepi berkisar Rp3 triliun.
Sebelumnya, Staf Khusus Kementerian BUMN Arya Sinulingga mengatakan rencana pembelian kembali saham tersebut dilakukan perusahaan pelat merah perbankan yakni Bank Mandiri, BRI, BNI, dan BTN.
Kemudian sektor konstruksi Wika, PP, Adhi Karya, Jasa Marga, Waskita, lalu sektor pertambangan yakni Antam, PT Bukit Asam dan PT Timah.
Otoritas Jasa Keuangan (OJK) kemudian mengizinkan semua emiten atau perusahaan publik melakukan pembelian kembali saham tanpa persetujuan Rapat Umum Pemegang Saham (RUPS).
Langkah itu sebagai upaya memberikan stimulus perekonomian dan mengurangi dampak pasar yang berfluktuasi secara signifikan.
Baca juga: IHSG anjlok, OJK izinkan emiten "buyback" saham tanpa RUPS
Pewarta: Dewa Ketut Sudiarta Wiguna
Editor: Budi Suyanto
Copyright © ANTARA 2020
Tags: