40 pohon tumbang sebabkan rumah rusak di Kulonprogo, sebut BPBD
10 Maret 2020 15:52 WIB
Kepala Pelaksana BPBD Kulon Progo, Daerah Istimewa Yogyakarta Ariadi saat memimpin penanganan pohon tumbang. (FOTO ANTARA/Sutarmi)
Kulon Progo, Yogyakarta (ANTARA) - Badan Penanggulangan Bencana Daerah Kabupaten Kulon Progo, Daerah Istimewa Yogyakarta, mencatat ada 40 kejadian pohon tumbang yang menyebabkan rumah rusak, jaringan listrik putus dan menutup akses jalan akibat hujan deras yang mengguyur wilayah ini pada Senin (9/3).
Kepala Pelaksana BPBD Kulon Progo Ariadi di Kulon Progo, Selasa mengatakan pohon tumbang terjadi di Galur, Panjatan, Kokap, Girimulyo, Pengasih, Nanggulan, Kalibawang, dan Samigaluh.
"Tim Reaksi Cepat (TRC), Tagana, bersama PMI, dan masyarakat sudah bergotong royong membersihkan rumah warga, dan pohon yang menutup jalan," katanya.
Ia mengatakan tanah longsor yang menimpa rumah warga terhadi di Kecamatan Kokap, Girimulyo, Pengasih, Samigaluh dan Kalibawang. Sehingga total kejadian bencana yang terjadi di Kulon Progo sejak Januari hingga saat ini sebanyak 285 kejadian, yang mayoritas menyebabkan rumah rusak.
"Kami sudah melakukan penanganan tanggap bencana bersama masyarakat," kata Ariadi.
Dia mengatakan BPBD tidak bisa melakukan tindakan besar karena anggaran penanganan bersifat tanggap darurat. Saat ini, BPBD Kulon Progo belum mengajukan permohonan ke bupati untuk menaikan status tanggap darurat bencana.
"Saat ini masih dilakukan kajian untuk status tanggap darurat bencana," katanya.
Pihaknya mengimbau kepada masyarakat untuk mewaspadai pohon tumbang, angin kencang dan tanah longsor karena berdasarkan prediksi BMKG, hujan deras akan terjadi hingga April depan.
"Bagi warga yang wilayahnya berpotensi bencana, kami imbau untuk meningkatkan kewaspadaan," kata Ariadi.
Sukarelawan PMI Kulon Progo Dicky Setiawan mengatakan PMI Kulon Progo mempersihkan pohon tumbang yang mengenai rumah warga dan menutup akses jalan.
"Sampai saat ini sudah terkondisi dengan baik," katanya.
Baca juga: Puluhan pohon tumbang di DIY akibat hujan dan angin kencang
Baca juga: Angin kencang terjang Sleman, 12 orang luka puluhan rumah rusak
Baca juga: BPBD Bantul: Angin kencang dan pohon tumbang di tujuh kecamatan
Baca juga: Hujan di Gunung Kidul sebabkan pohon tumbang
Kepala Pelaksana BPBD Kulon Progo Ariadi di Kulon Progo, Selasa mengatakan pohon tumbang terjadi di Galur, Panjatan, Kokap, Girimulyo, Pengasih, Nanggulan, Kalibawang, dan Samigaluh.
"Tim Reaksi Cepat (TRC), Tagana, bersama PMI, dan masyarakat sudah bergotong royong membersihkan rumah warga, dan pohon yang menutup jalan," katanya.
Ia mengatakan tanah longsor yang menimpa rumah warga terhadi di Kecamatan Kokap, Girimulyo, Pengasih, Samigaluh dan Kalibawang. Sehingga total kejadian bencana yang terjadi di Kulon Progo sejak Januari hingga saat ini sebanyak 285 kejadian, yang mayoritas menyebabkan rumah rusak.
"Kami sudah melakukan penanganan tanggap bencana bersama masyarakat," kata Ariadi.
Dia mengatakan BPBD tidak bisa melakukan tindakan besar karena anggaran penanganan bersifat tanggap darurat. Saat ini, BPBD Kulon Progo belum mengajukan permohonan ke bupati untuk menaikan status tanggap darurat bencana.
"Saat ini masih dilakukan kajian untuk status tanggap darurat bencana," katanya.
Pihaknya mengimbau kepada masyarakat untuk mewaspadai pohon tumbang, angin kencang dan tanah longsor karena berdasarkan prediksi BMKG, hujan deras akan terjadi hingga April depan.
"Bagi warga yang wilayahnya berpotensi bencana, kami imbau untuk meningkatkan kewaspadaan," kata Ariadi.
Sukarelawan PMI Kulon Progo Dicky Setiawan mengatakan PMI Kulon Progo mempersihkan pohon tumbang yang mengenai rumah warga dan menutup akses jalan.
"Sampai saat ini sudah terkondisi dengan baik," katanya.
Baca juga: Puluhan pohon tumbang di DIY akibat hujan dan angin kencang
Baca juga: Angin kencang terjang Sleman, 12 orang luka puluhan rumah rusak
Baca juga: BPBD Bantul: Angin kencang dan pohon tumbang di tujuh kecamatan
Baca juga: Hujan di Gunung Kidul sebabkan pohon tumbang
Pewarta: Sutarmi
Editor: Andi Jauhary
Copyright © ANTARA 2020
Tags: