London (ANTARA) - Saham-saham Inggris turun tajam pada perdagangan Senin (9/3/2020), terseret sektor energi menyusul kejatuhan harga minyak dengan indeks acuan FTSE 100 di Bursa Efek London tergelincir 7,69 persen atau 496,78 poin, menjadi ditutup di 5.965,77.
BP, perusahaan minyak dan gas multinasional Inggris, adalah pemain terburuk (top loser) di antara saham-saham unggulan atau blue chip, dengan nilai sahamnya terjun 19,48 persen.
Baca juga: Bursa saham Inggris rontok akibat kekhawatiran dampak Virus Corona
Diikuti oleh saham Royal Dutch Shell Plc B, atau lebih dikenal sebagai Shell, sebuah perusahaan minyak dan gas multinasional Inggris-Belanda anjlok 18,23 persen, serta saham Royal Dutch Shell Plc A jatuh 17,60 persen.
Di sisi lain Polymetal International, perusahaan pertambangan logam mulia, menguat 0,58 persen, satu-satunya yang meraih keuntungan di antara saham-saham unggulan, didorong oleh preferensi investor terhadap aset safe haven emas.
Baca juga: Bursa saham Inggris jatuh, setelah tiga hari berturut-turut menguat
Baca juga: Bursa saham Inggris berakhir menguat untuk hari ketiga berturut-turut
Bursa Inggris turun tajam, terseret kejatuhan saham sektor energi
10 Maret 2020 04:02 WIB
Kantor Bursa Efek London Group terlihat di Kota London, Inggris. ANTARA/REUTERS/Toby Melville/am.
Penerjemah: Apep Suhendar
Editor: Agus Salim
Copyright © ANTARA 2020
Tags: