Anggota DPR RI kumpulkan kader Posyandu bahas corona dan HIV
9 Maret 2020 22:02 WIB
Anggota Komisi IX DPR RI Aliyah Mustika Ilham saat menggelar reses dan sosialisasi hidup sehat di Kabupaten Gowa, Sulsel, Senin (9/3/2020). ANTARA/HO/dok pribadi
Gowa (ANTARA) - Anggota Komisi IX DPR RI Aliyah Mustika Ilham mengumpulkan ratusan kader Posyandu di Kabupaten Gowa, Sulawesi Selatan untuk menampung aspirasi sekaligus membahas penanganan virus corona (Covid-19) dan HIV/Aids.
"Ini adalah reses pertama di awal tahun 2020 ini dan ada beberapa permasalahan yang dihadapi bangsa ini perlu kita sikapi dengan bijak tanpa harus membuat kepanikan," ujar Aliyah Mustika Ilham (AMI) di Gowa, Senin.
Ia mengatakan penyakit yang disebabkan virus Corona atau yang dikenal dengan Covid-19 saat ini menjadi isu internasional.
Hasil rilis resmi dari Organisasi Kesehatan Dunia (WHO) bahwa virus corona sudah terdeteksi di 59 negera dengan 86.927 orang terjangkit pada Minggu (1/3) pagi, telah menelan korban meninggal dunia sebanyak 2.976 orang.
Aliyah menyatakan, di luar dari data korban meninggal dunia juga berbanding lurus dengan angka kesembuhan bagi para penderita yang jauh lebih tinggi jumlahnya.
"Yang meninggal dunia ribuan, yang disembuhkan puluhan ribu. Artinya, Covid-19 adalah virus yang harus diwaspadai seperti Human Immunodeficiency Virus (HIV) dan AIDS itu," katanya.
Meskipun demikian, dirinya juga meminta kepada masyarakat agar tidak terlalu panik dengan apa yang dihadapi oleh bangsa ini seperti bangsa lainnya karena pemerintah sudah memberikan perhatian khusus untuk penanganannya.
Beberapa upaya, kata dia, perlu dilakukan oleh masyarakat untuk mencegah penularan virus Corona maupun HIV/Aids dengan membiasakan diri hidup dengan cara sehat.
Baca juga: ACT Sulsel galang gerakan 1.000 antiseptik untuk dibagikan gratis
Baca juga: Warga Sulsel diimbau tidak panik soal virus COVID-19
Baca juga: RSUP Wahidin Sudirohusodo masih isolasi satu pasien
"Yang utama adalah memperhatikan kebersihan dan kesehatan keluarga dan lingkungan, insya allah dapat mencegah kita dari virus corona," lanjutnya
Menurut dia, dengan penanganan yang tepat, dan masa inkubasi selama 14 hingga 28 hari, beberapa penderita virus corona terbukti mampu sembuh, dan hal ini sangat berbeda dengan HIV/AIDS.
"Satu hal yang harus kita sepakati bersama, yakni yang harus kita hindari adalah penyakitnya, bukan penderitanya," lanjutnya.
Ketua TP PKK Kab Gowa, Priska Paramitha Adnan serta anggota DPR Provinsi Sulsel Rismawati Kadir Nyampa mengungkapkan pembahasan mengenai HIV/Aids dikalangan masyarakat masih sangat tabu.
"Masih banyak yang takut bicara, akhirnya tidak terkontrol. Melalui sosialisasi ini mari kita buka pikiran dan wawasan. Berbicara tanpa menstigma, dan bersama kita selesaikan," ujarnya.
Sosialisasi Germas ini pun menghadirkan beberapa pemateri diantaranya Kepala subdit HIV/AIDS dan PIMS, dr Sedya Dwisangka, Pengelolah program HIV/AIDS dan PIMS Dinkes Sulsel Rasmah, Kabid pencegahan dan pengendalian penyakit Dinkes Gowa, dr Gaffar.
"Ini adalah reses pertama di awal tahun 2020 ini dan ada beberapa permasalahan yang dihadapi bangsa ini perlu kita sikapi dengan bijak tanpa harus membuat kepanikan," ujar Aliyah Mustika Ilham (AMI) di Gowa, Senin.
Ia mengatakan penyakit yang disebabkan virus Corona atau yang dikenal dengan Covid-19 saat ini menjadi isu internasional.
Hasil rilis resmi dari Organisasi Kesehatan Dunia (WHO) bahwa virus corona sudah terdeteksi di 59 negera dengan 86.927 orang terjangkit pada Minggu (1/3) pagi, telah menelan korban meninggal dunia sebanyak 2.976 orang.
Aliyah menyatakan, di luar dari data korban meninggal dunia juga berbanding lurus dengan angka kesembuhan bagi para penderita yang jauh lebih tinggi jumlahnya.
"Yang meninggal dunia ribuan, yang disembuhkan puluhan ribu. Artinya, Covid-19 adalah virus yang harus diwaspadai seperti Human Immunodeficiency Virus (HIV) dan AIDS itu," katanya.
Meskipun demikian, dirinya juga meminta kepada masyarakat agar tidak terlalu panik dengan apa yang dihadapi oleh bangsa ini seperti bangsa lainnya karena pemerintah sudah memberikan perhatian khusus untuk penanganannya.
Beberapa upaya, kata dia, perlu dilakukan oleh masyarakat untuk mencegah penularan virus Corona maupun HIV/Aids dengan membiasakan diri hidup dengan cara sehat.
Baca juga: ACT Sulsel galang gerakan 1.000 antiseptik untuk dibagikan gratis
Baca juga: Warga Sulsel diimbau tidak panik soal virus COVID-19
Baca juga: RSUP Wahidin Sudirohusodo masih isolasi satu pasien
"Yang utama adalah memperhatikan kebersihan dan kesehatan keluarga dan lingkungan, insya allah dapat mencegah kita dari virus corona," lanjutnya
Menurut dia, dengan penanganan yang tepat, dan masa inkubasi selama 14 hingga 28 hari, beberapa penderita virus corona terbukti mampu sembuh, dan hal ini sangat berbeda dengan HIV/AIDS.
"Satu hal yang harus kita sepakati bersama, yakni yang harus kita hindari adalah penyakitnya, bukan penderitanya," lanjutnya.
Ketua TP PKK Kab Gowa, Priska Paramitha Adnan serta anggota DPR Provinsi Sulsel Rismawati Kadir Nyampa mengungkapkan pembahasan mengenai HIV/Aids dikalangan masyarakat masih sangat tabu.
"Masih banyak yang takut bicara, akhirnya tidak terkontrol. Melalui sosialisasi ini mari kita buka pikiran dan wawasan. Berbicara tanpa menstigma, dan bersama kita selesaikan," ujarnya.
Sosialisasi Germas ini pun menghadirkan beberapa pemateri diantaranya Kepala subdit HIV/AIDS dan PIMS, dr Sedya Dwisangka, Pengelolah program HIV/AIDS dan PIMS Dinkes Sulsel Rasmah, Kabid pencegahan dan pengendalian penyakit Dinkes Gowa, dr Gaffar.
Pewarta: Muh. Hasanuddin
Editor: Ganet Dirgantara
Copyright © ANTARA 2020
Tags: