Cianjur (ANTARA) - Dinas Pendidikan dan Kebudayaan Cianjur, Jawa Barat mengeluarkan imbauan bagi seluruh sekolah di wilayah tersebut untuk tidak melakukan karyawisata keluar daerah terutama ke objek wisata yang banyak dikunjungi wisata asing guna mencegah penularan COVID-19.

"Imbauan ini berlaku untuk semua sekolah mulai dari PAUD hingga SMA sederajat, tidak melakukan karyawisata ke objek wisata di luar kota yang banyak dikunjungi wisatawan asing," kata Sekretaris Disdikbud Cianjur, Asep Saepurohman di Cianjur Senin.

Baca juga: Bupati: Festival Lembah Baliem kemungkinan dibatalkan karena Corona

Ia menjelaskan, pemerintah pusat telah mengumumkan adanya dua orang WNI warga Depok yang dinyatakan positif virus corona beberapa waktu lalu, harus diwaspadai untuk mencegah penularan.

Sehingga pihaknya mengimbau seluruh sekolah yang ada di wilayah Cianjur, untuk tidak melakukan kegiatan wisata ke luar daerah terutama usai melakukan ujian karena kegiatan tersebut identik selalu dilakukan.

Baca juga: ACT Sulsel galang gerakan 1.000 antiseptik untuk dibagikan gratis

"Kami sudah layangkan surat imbauan tersebut ke seluruh sekolah dengan mengingatkan untuk meningkatkan pola hidup sehat dan menjaga kebersihan lingkungan baik sekolah dan tempat tinggal," katanya.

Imbauan tersebut ungkap dia, berlaku hingga pemerintah pusat mengeluarkan pernyataan situasi sudah kembali aman dan virus corona sudah dapat diatasi atau Indonesia bebas dari COVID-19.

Baca juga: Stok masker sebagian besar apotek di Cianjur kosong

Sementara sekolah yang hendak menggelar acara karyawisata ke luar daerah terpaksa mengundur kegiatan karena surat imbauan yang sudah diterima dari Disdikbud Cianjur.

Pihak sekolah merasa tidak terkendala dengan imbauan tersebut karena uang yang sudah disetorkan untuk sewa bus dan biaya lain dapat kembali utuh sesuai dengan kesepakatan sebelumnya jika ada kendala dapat dibatalkan.

"Kami berharap segera aman dan terkendali, meskipun kunjungan wisata siswa besok (Selasa, 10/3) dibatalkan. Tidak ada kerugian karena uang dikembalikan 100 persen dari pihak jasa transportasi," kata Kepala SMP 2 Cianjur, Tono Hartono.