GenPI sebut Sekaduyan Taka miliki sejumlah potensi wisata
9 Maret 2020 17:25 WIB
Kawasan mangrove yang dihuni fauna endemik bekantan yang terletak di perbatasan Indonesia-Malaysia di Desa Sekaduyan Taka Kecamatan Seimenggaris, Nunukan
Nunukan (ANTARA) - Generasi Pesona Indonesia (GenPI) menyebutkan Desa Sekaduyan Taka Kecamatan Seimenggaris Kabupaten Nunukan, Kalimantan Utara memiliki sejumlah obyek wisata yang potensial untuk dikembangkan.
Rici Sugiarto dari GenPI Nunukan, Senin menekankan, pihaknya akan terus berupaya mengembangkan kepariwisataan di Kabupaten Nunukan dengan mendatangi potensi-potensi yang layak dikembangkan.
Desa Sekaduyan Taka terletak tepat di perbatasan Indonesia dengan Malaysia ini memiliki obyek wisata yang belum tersentuh sama sekali.
Contohnya, air terjun Sekalayan, wisata sejarah perjuangan konfrontasi Indonesia-Malaysia, wisata agro kebun durian, tanaman mangrove dengan bekantan dan obyek wisata alam lainnya.
Baru-baru ini pada Minggu (8/3) pagi menyusuri kawasan mangrove di Desa Sekaduyan Taka menggunakan perahu bermesin milik warga.
Pada kawasan tersebut tampak segerombolan bekantan sedang bersuka ria. Obyek semacam ini sangat layak untuk dijual kepada wisatawan domestik maupun mancanegara.
Kawasan mangrove ini, kata Rici, selain dapat dimanfaatkan untuk berwisata dengan menyusuri sungai-sungai sambil memancing. Juga dapat dijadikan lahan penelitian terhadap tanaman mangrove dan fauna endemik (bekantan).
Begitu pula dengan wisata sejarah perjuangan konfrontasi Indonesia dengan Malaysia di Sekalayan. Rici memperkirakan terdapat benda-benda atau peninggalan bersejarah yang bisa ditemukan, jika memang serius ingin menggalinya.
Sebab kemungkinan besar telah banyak yang tertimbun tanah atau bahkan ada yang tertutupi hutan.
Oleh karena itu, dia ungkapkan, butuh keseriusan bersama semua pemangku kepentingan untuk memikirkan kemajuan sektor pariwisata di Kabupaten Nunukan.
Menurut Rici, Kabupaten Nunukan sangat memungkinan dilirik oleh wisatawan apabila benar-benar ada obyek yang memang memiliki standarisasi yang menggugah hati mereka untuk dikunjungi.
Rici Sugiarto dari GenPI Nunukan, Senin menekankan, pihaknya akan terus berupaya mengembangkan kepariwisataan di Kabupaten Nunukan dengan mendatangi potensi-potensi yang layak dikembangkan.
Desa Sekaduyan Taka terletak tepat di perbatasan Indonesia dengan Malaysia ini memiliki obyek wisata yang belum tersentuh sama sekali.
Contohnya, air terjun Sekalayan, wisata sejarah perjuangan konfrontasi Indonesia-Malaysia, wisata agro kebun durian, tanaman mangrove dengan bekantan dan obyek wisata alam lainnya.
Baru-baru ini pada Minggu (8/3) pagi menyusuri kawasan mangrove di Desa Sekaduyan Taka menggunakan perahu bermesin milik warga.
Pada kawasan tersebut tampak segerombolan bekantan sedang bersuka ria. Obyek semacam ini sangat layak untuk dijual kepada wisatawan domestik maupun mancanegara.
Kawasan mangrove ini, kata Rici, selain dapat dimanfaatkan untuk berwisata dengan menyusuri sungai-sungai sambil memancing. Juga dapat dijadikan lahan penelitian terhadap tanaman mangrove dan fauna endemik (bekantan).
Begitu pula dengan wisata sejarah perjuangan konfrontasi Indonesia dengan Malaysia di Sekalayan. Rici memperkirakan terdapat benda-benda atau peninggalan bersejarah yang bisa ditemukan, jika memang serius ingin menggalinya.
Sebab kemungkinan besar telah banyak yang tertimbun tanah atau bahkan ada yang tertutupi hutan.
Oleh karena itu, dia ungkapkan, butuh keseriusan bersama semua pemangku kepentingan untuk memikirkan kemajuan sektor pariwisata di Kabupaten Nunukan.
Menurut Rici, Kabupaten Nunukan sangat memungkinan dilirik oleh wisatawan apabila benar-benar ada obyek yang memang memiliki standarisasi yang menggugah hati mereka untuk dikunjungi.
Pewarta: Rusman
Editor: Ganet Dirgantara
Copyright © ANTARA 2020
Tags: