Hadapi COVID-19, Bio Farma: Stok vaksin untuk daya tahan tubuh cukup
9 Maret 2020 16:41 WIB
Dokumentasi - Pekerja memberikan label pada vaksin di laboratorium PT Bio Farma (Persero), Bandung, Jawa Barat. ANTARA FOTO/Raisan Al Farisi/ws.
Jakarta (ANTARA) - PT Bio Farma (Persero) memastikan stok vaksin untuk meningkatkan daya tahan tubuh khususnya dari ancaman penyakit influenza dalam kondisi aman mencukupi dalam rangka mencegah penyebaran virus corona jenis baru (COVID-19).
"Ya kalau stoknya kami masih aman," ujar Direktur Utama Bio Farma Honesti Basyir saat dihubungi di Jakarta, Senin.
Dia menambahkan bahwa pihaknya memberikan imbauan kepada masyarakat untuk menjaga daya tahan tubuh.
Baca juga: Bio Farma berkoordinasi dengan Menkes untuk teliti sampel corona
Sebelumnya Menteri Badan Usaha Milik Negara Erick Thohir memerintahkan BUMN farmasi untuk mempertahankan ketersediaan stok dan menjaga stabilitas harga cairan antiseptik di tengah merebaknya COVID-19.
BUMN farmasi juga diminta untuk mempertahankan ketersediaan stok dan menjaga stabilitas harga masker dam alat pelindung diri.
Perintah Menteri BUMN tersebut tertuang dalam Surat Edaran Nokor SE-1/MBU/03/2020 Tentang Kewaspadaan terhadap Penyebaran CoronaVirus Disease 2019 (COVID-19).
Salah satu maksud dan tujuan perintah Menteri BUMN tersebut adalah memperkuat business contingency plan untuk menjaga stabilitas dan keberlanjutan operasional maupun bisnis BUMN.
Menteri BUMN Erick Thohir juga mendorong BUMN farmasi yakni Bio Farma untuk mengembangkan COVID-19 dalam rangka mencegah penyebaran wabah virus tersebut.
Baca juga: Menristek: Eijkman dan Bio Farma intensif upayakan pembuatan vaksin
Staf Khusus Kementerian BUMN Arya Sinulingga mengatakan bahwa BUMN farmasi ini akan bekerja sama dengan lembaga-lembaga riset kesehatan dan vaksin baik tingkat nasional maupun internasional, seperti Lembaga Biologi Molekuler Eijkman.
Terkait hal ini, Bio Farma berkoordinasi dengan Menteri Kesehatan Terawan Agus Purwanto terkait kemungkinan untuk meneliti sampel COVID-19 untuk membuat vaksinnya.
"Ya kalau stoknya kami masih aman," ujar Direktur Utama Bio Farma Honesti Basyir saat dihubungi di Jakarta, Senin.
Dia menambahkan bahwa pihaknya memberikan imbauan kepada masyarakat untuk menjaga daya tahan tubuh.
Baca juga: Bio Farma berkoordinasi dengan Menkes untuk teliti sampel corona
Sebelumnya Menteri Badan Usaha Milik Negara Erick Thohir memerintahkan BUMN farmasi untuk mempertahankan ketersediaan stok dan menjaga stabilitas harga cairan antiseptik di tengah merebaknya COVID-19.
BUMN farmasi juga diminta untuk mempertahankan ketersediaan stok dan menjaga stabilitas harga masker dam alat pelindung diri.
Perintah Menteri BUMN tersebut tertuang dalam Surat Edaran Nokor SE-1/MBU/03/2020 Tentang Kewaspadaan terhadap Penyebaran CoronaVirus Disease 2019 (COVID-19).
Salah satu maksud dan tujuan perintah Menteri BUMN tersebut adalah memperkuat business contingency plan untuk menjaga stabilitas dan keberlanjutan operasional maupun bisnis BUMN.
Menteri BUMN Erick Thohir juga mendorong BUMN farmasi yakni Bio Farma untuk mengembangkan COVID-19 dalam rangka mencegah penyebaran wabah virus tersebut.
Baca juga: Menristek: Eijkman dan Bio Farma intensif upayakan pembuatan vaksin
Staf Khusus Kementerian BUMN Arya Sinulingga mengatakan bahwa BUMN farmasi ini akan bekerja sama dengan lembaga-lembaga riset kesehatan dan vaksin baik tingkat nasional maupun internasional, seperti Lembaga Biologi Molekuler Eijkman.
Terkait hal ini, Bio Farma berkoordinasi dengan Menteri Kesehatan Terawan Agus Purwanto terkait kemungkinan untuk meneliti sampel COVID-19 untuk membuat vaksinnya.
Pewarta: Aji Cakti
Editor: Nusarina Yuliastuti
Copyright © ANTARA 2020
Tags: