Jenazah prajurit TNI AD tertembak KKB akan diterbangkan ke Baubau
9 Maret 2020 14:17 WIB
Peti jenazah almarhum Sersan Kepala La Ongge, anggota Koramil 1710/Jila yang tertembak kelompok bersenjata dipikul rekan-rekannya untuk dimasukkan ke dalam mobil jenazah di RSUD Mimika, Senin (9/3/2020). ANTARA/Evarianus Supar
Timika (ANTARA) - Jenazah Sersan Kepala Anumerta La Ongge, anggota Koramil 1710-05/Jila yang tertembak kelompok bersenjata, Senin pagi, rencananya akan diberangkatkan ke kampung halamannya di Baubau, Kabupaten Buton, Sulawesi Tenggara, Selasa (10/3), dengan penerbangan pesawat terbang Batik Air dari Timika menuju Makassar dan selanjutnya menuju Kendari dan Baubau.
Komandan Kodim 1710/Mimika Letnan Kolonel Infantri Pio L Nainggolan, di Timika, Senin, mengatakan, jajarannya telah berkomunikasi dengan kerabat almarhum di Baubau sekaligus dengan Komandan Kodim 1413/Buton, Letnan Kolonel Infantri Arif Kurniawan, untuk persiapan upacara pemakaman di kampung halaman La Ongge.
Baca juga: Anggota TNI korban penembakan KKB di Koramil Jila meninggal di Timika
"Keluarga yang ada di Baubau sudah kami kontak. Demikian juga dengan komandan Kodim Buton. Jenazah almarhum akan diberangkatkan esok. Saat ini jenazah almarhum disemayamkan di Markas Kodim 1710/Mimika," kata Nainggolan.
Dandim Mimika menyebut kematian La Ongge merupakan duka cita mendalam bagi seluruh keluarga besar Kodim 1710/Mimika. La Ongge telah bertugas sebagai prajurit TNI selama 22 tahun, meninggalkan seorang isteri dan tiga orang putra yang masih kecil.
"Putra almarhum masih kecil-kecil. Yang tertua sementara duduk di bangku SMP, yang kedua masih SD, sedangkan yang bungsu baru berusia satu tahun," kata Nainggolan.
Baca juga: Kapendam XVII Cenderawasih akui KKB tembak Koramil Jila, satu terluka
Terkait insiden penembakan yang menewaskan La Ongge itu, Nainggolan mengatakan, berdasarkan laporan melalui radio oleh Pos Pengamanan Daerah Rawan Jila, peristiwa itu terjadi pada Senin pagi sekitar pukul 05.00 WIT.
Saat itu korban baru selesai mengambil air wudhu untuk melaksanakan shalat subuh.
"Saat almarhum kembali ke pos, terdengar satu kali bunyi tembakan. Almarhum terkena recoset atau pantulan peluru pada telinga bagian kiri bawah. Mendengar itu, seluruh prajurit yang ada di pos kemudian melakukan siaga dan membopong prajurit ini ke Pos Pamrahwan Yonif 754 Jila," kata Nainggolan.
Baca juga: Takut KKB, 1.572 orang dievakuasi dari Tembagapura
Selanjutnya Pos Pamrahwan Jila yang juga berdampingan dengan Koramil 1710/Jila meminta bantuan helikopter ke Timika untuk segera mengevakuasi La Ongge.
Lantaran kondisi cuaca yang kurang mendukung, helikopter Pusat Penerbangan TNI AD baru bisa diberangkatkan ke Jila pada sekitar pukul 09.20 WIT.
Helikopter itu kembali ke Timika dengan membawa La Ongge yang saat itu kondisinya kritis. "Sekitar pukul 10.50 WIT korban tiba di RSUD Mimika. Lima menit kemudian dokter menyatakan bahwa prajurit kami sudah meninggal dunia," kata Nainggolan.
La Ongge yang gugur dalam tugas itu dinaikkan pangkatnya secara istimewah dari sersan satu menjadi sersan kepala.
Baca juga: Ketakutan pada kelompok bersenjata dorong warga Tembagapura mengungsi
Komandan Kodim 1710/Mimika Letnan Kolonel Infantri Pio L Nainggolan, di Timika, Senin, mengatakan, jajarannya telah berkomunikasi dengan kerabat almarhum di Baubau sekaligus dengan Komandan Kodim 1413/Buton, Letnan Kolonel Infantri Arif Kurniawan, untuk persiapan upacara pemakaman di kampung halaman La Ongge.
Baca juga: Anggota TNI korban penembakan KKB di Koramil Jila meninggal di Timika
"Keluarga yang ada di Baubau sudah kami kontak. Demikian juga dengan komandan Kodim Buton. Jenazah almarhum akan diberangkatkan esok. Saat ini jenazah almarhum disemayamkan di Markas Kodim 1710/Mimika," kata Nainggolan.
Dandim Mimika menyebut kematian La Ongge merupakan duka cita mendalam bagi seluruh keluarga besar Kodim 1710/Mimika. La Ongge telah bertugas sebagai prajurit TNI selama 22 tahun, meninggalkan seorang isteri dan tiga orang putra yang masih kecil.
"Putra almarhum masih kecil-kecil. Yang tertua sementara duduk di bangku SMP, yang kedua masih SD, sedangkan yang bungsu baru berusia satu tahun," kata Nainggolan.
Baca juga: Kapendam XVII Cenderawasih akui KKB tembak Koramil Jila, satu terluka
Terkait insiden penembakan yang menewaskan La Ongge itu, Nainggolan mengatakan, berdasarkan laporan melalui radio oleh Pos Pengamanan Daerah Rawan Jila, peristiwa itu terjadi pada Senin pagi sekitar pukul 05.00 WIT.
Saat itu korban baru selesai mengambil air wudhu untuk melaksanakan shalat subuh.
"Saat almarhum kembali ke pos, terdengar satu kali bunyi tembakan. Almarhum terkena recoset atau pantulan peluru pada telinga bagian kiri bawah. Mendengar itu, seluruh prajurit yang ada di pos kemudian melakukan siaga dan membopong prajurit ini ke Pos Pamrahwan Yonif 754 Jila," kata Nainggolan.
Baca juga: Takut KKB, 1.572 orang dievakuasi dari Tembagapura
Selanjutnya Pos Pamrahwan Jila yang juga berdampingan dengan Koramil 1710/Jila meminta bantuan helikopter ke Timika untuk segera mengevakuasi La Ongge.
Lantaran kondisi cuaca yang kurang mendukung, helikopter Pusat Penerbangan TNI AD baru bisa diberangkatkan ke Jila pada sekitar pukul 09.20 WIT.
Helikopter itu kembali ke Timika dengan membawa La Ongge yang saat itu kondisinya kritis. "Sekitar pukul 10.50 WIT korban tiba di RSUD Mimika. Lima menit kemudian dokter menyatakan bahwa prajurit kami sudah meninggal dunia," kata Nainggolan.
La Ongge yang gugur dalam tugas itu dinaikkan pangkatnya secara istimewah dari sersan satu menjadi sersan kepala.
Baca juga: Ketakutan pada kelompok bersenjata dorong warga Tembagapura mengungsi
Pewarta: Evarianus Supar
Editor: Ade P Marboen
Copyright © ANTARA 2020
Tags: