Tenis
Cara Aldila jadi "kakak pembina" bagi juniornya di Tim Piala Fed
8 Maret 2020 23:40 WIB
Tiga anggota Piala Fed Indonesia Priska Madelyn Nugroho, Aldila Sutjiadi, dan Janice Tjen (dari kiri ke kanan) berfoto di Stadion Tenis Gelora Bung Karno, Jakarta, Minggu (8/3/2020). (ANTARA/A Rauf Andar Adipati)
Jakarta (ANTARA) - Petenis putri nasional Aldila Sutjiadi mengungkapkan caranya mengambil peran sebagai "kakak pembina" bagi para juniornya yang sama-sama memperkuat Tim Piala Fed Indonesia, Priska Madelyn Nugroho dan Janice Tjen.
Status Aldila sebagai petenis paling senior di Tim Piala Fed Indonesia, praktis membuatnya secara alamiah didapuk peran pemimpin, laiknya Christopher Rungkat di Tim Piala Davis Indonesia.
Aldila mengaku ia tidak mau bersikap terlalu keras ketika memberi semangat kepada Priska dan Janice supaya kedua petenis yang lebih muda itu tidak terlalu terbebani ketika membawa nama negara di kompetisi internasional.
Baca juga: Aldila Sutjiadi raih emas SEA Games 2019 dari tenis
"Aku bukan tipe yang terlalu keras sih, aku coba membuat fun dan gak terlalu beban saat membawa nama negara," kata Aldila saat ditemui di Stadion Tenis Gelora Bung Karno, Jakarta, Minggu.
Terlebih lagi, menurut penyabet emas ganda campuran Asian Games 2018 dan SEA Games 2019 itu, kedua juniornya tidak lah terlalu banyak membutuhkan banyak nasihat karena sudah kenyang pengalaman tampil di kancah internasional juga.
"Fighting spirit mereka pas bermain sangat bagus, dan mereka juga disiplin, tahu apa yang harus dilakukan sebelum bertanding, jadi aku gak harus banyak ngasih tahu," kata penyabet emas ganda campuran Asian Games 2018 dan SEA Games 2019.
"Mereka juga banyak main di turnamen junior internasional, jadi sudah tahu bagaimana persiapan sebelum bertanding," ujar petenis 24 tahun itu menambahkan.
Baca juga: Indonesia bertahan di Grup 1 Piala Fed
Sebagai atlet tenis yang kerap mengikuti turnamen di banyak tempat, Aldila menuturkan ia tidak selalu dapat berkomunikasi rutin dengan kedua rekannya di tim Piala Fed tersebut. Beruntung, kemajuan zaman dengan adanya media sosial memudahkan ia, Priska, dan Janice untuk dapat saling berkomunikasi.
"Kita beda-beda domisili, jadi paling sering keep in touchnya di Instagram dan Whatsapp. Yang penting tetap bisa komunikasi," pungkasnya.
Tim Piala Fed Indonesia baru pulang setelah melakoni pertandingan-pertandingan penting Grup 1 di Dubai, Uni Emirat Arab, pada 3-7 Maret.
Kerja keras Aldila, Priska, dan Janice tidak sia-sia. Berkat perjuangan mereka, Indonesia mampu bertahan di Grup 1 setelah meraih kemenangan atas Taiwan dan Uzbekistan.
Baca juga: Bonus menghampiri tim Piala Fed Indonesia setelah bertahan di Grup I
Status Aldila sebagai petenis paling senior di Tim Piala Fed Indonesia, praktis membuatnya secara alamiah didapuk peran pemimpin, laiknya Christopher Rungkat di Tim Piala Davis Indonesia.
Aldila mengaku ia tidak mau bersikap terlalu keras ketika memberi semangat kepada Priska dan Janice supaya kedua petenis yang lebih muda itu tidak terlalu terbebani ketika membawa nama negara di kompetisi internasional.
Baca juga: Aldila Sutjiadi raih emas SEA Games 2019 dari tenis
"Aku bukan tipe yang terlalu keras sih, aku coba membuat fun dan gak terlalu beban saat membawa nama negara," kata Aldila saat ditemui di Stadion Tenis Gelora Bung Karno, Jakarta, Minggu.
Terlebih lagi, menurut penyabet emas ganda campuran Asian Games 2018 dan SEA Games 2019 itu, kedua juniornya tidak lah terlalu banyak membutuhkan banyak nasihat karena sudah kenyang pengalaman tampil di kancah internasional juga.
"Fighting spirit mereka pas bermain sangat bagus, dan mereka juga disiplin, tahu apa yang harus dilakukan sebelum bertanding, jadi aku gak harus banyak ngasih tahu," kata penyabet emas ganda campuran Asian Games 2018 dan SEA Games 2019.
"Mereka juga banyak main di turnamen junior internasional, jadi sudah tahu bagaimana persiapan sebelum bertanding," ujar petenis 24 tahun itu menambahkan.
Baca juga: Indonesia bertahan di Grup 1 Piala Fed
Sebagai atlet tenis yang kerap mengikuti turnamen di banyak tempat, Aldila menuturkan ia tidak selalu dapat berkomunikasi rutin dengan kedua rekannya di tim Piala Fed tersebut. Beruntung, kemajuan zaman dengan adanya media sosial memudahkan ia, Priska, dan Janice untuk dapat saling berkomunikasi.
"Kita beda-beda domisili, jadi paling sering keep in touchnya di Instagram dan Whatsapp. Yang penting tetap bisa komunikasi," pungkasnya.
Tim Piala Fed Indonesia baru pulang setelah melakoni pertandingan-pertandingan penting Grup 1 di Dubai, Uni Emirat Arab, pada 3-7 Maret.
Kerja keras Aldila, Priska, dan Janice tidak sia-sia. Berkat perjuangan mereka, Indonesia mampu bertahan di Grup 1 setelah meraih kemenangan atas Taiwan dan Uzbekistan.
Baca juga: Bonus menghampiri tim Piala Fed Indonesia setelah bertahan di Grup I
Pewarta: A Rauf Andar Adipati
Editor: Gilang Galiartha
Copyright © ANTARA 2020
Tags: