Virus corona muncul di Wuhan, China, pada akhir tahun lalu dan hingga kini telah menginfeksi lebih dari 100.000 orang di seluruh dunia.
Kementerian Kesehatan mencuit di Twitter bahwa pasien, yang berusia 19 tahun, baru saja berkunjung ke Milan, Italia. Ia mencari pengobatan setelah menunjukkan gejala virus tersebut, katanya, tanpa memberikan penjelasan lebih lanjut.
"Negara bisa aman sebab mengetahui bahwa kami sedang berupaya dengan cara yang terkendali dan efisien menghadapi situasi ini, yang telah kami antisipasi selama beberapa pekan," kata Menteri Kesehatan Fernando Ruiz kepada wartawan. Ia menyatakan seluruh fasilitas kesehatan telah memiliki instruksi penanganan virus corona.
Pasien, yang merupakan mahasiswa, baru saja kembali dari Milan dan tiba di Bogota pada 26 Februari dan terlihat di rumah sakit Santa Fe pada 2 Maret, kata Wali Kota Claudia Lopez di Twitter.
Italia memiliki tingkat tertinggi infeksi virus corona di luar Asia.
Menurut Organisasi Kesehatan Dunia (WHO), penyakit tersebut telah dilaporkan oleh lebih dari 90 negara dengan 3.500 korban jiwa, yang sebagian besar terdapat di China daratan. Jumlah versi WHO umumnya terlambat dari penghitungan kantor-kantor berita, seperti Reuters.
Hingga Jumat, lebih dari 100.300 orang secara global terinfeksi virus corona, menurut penghitungan Reuters yang berdasarkan pada pernyataan pejabat pemerintah dan kementerian kesehatan berbagai negara.
WHO pada Jumat mengatakan semua negara harus menjadikan pencegahan wabah corona sebagai prioritas utama mereka, seraya memperingatkan tidak ada bukti penyebaran virus berkurang dalam beberapa bulan menjelang musim panas di belahan bumi utara.
Sumber: Reuters
Baca juga: Kolombia jadi negara Amerika Latin pertama mampu uji virus corona
Baca juga: Kasus COVID-19 capai 98.192, tingkat kematian tertinggi di Italia
Baca juga: KBRI Roma imbau WNI tidak kunjungi sejumlah wilayah di utara Italia