Jakarta (ANTARA) - Wakil Ketua Umum DPP PKB, Jazilul Fawaid, menilai masih jauh kalau pertemuan antara Presiden Jokowi dengan Ketua Umum DPP PAN terpilih, Zulkifli Hasan, dikaitkan kemungkinan PAN gabung dalam koalisi pemerintahan.

"Itu masih jauh (Jokowi-Zulkifli bicara soal koalisi), namun bahwa terbuka untuk itu, bagi membangun Indonesia maka menurut saya tidak ada masalah," kata Fawaid, di Kompleks Parlemen, Jakarta, Jumat.

Baca juga: PPP tidak persoalkan pertemuan Presiden Jokowi-Zulkifli

Ia menilai pertemuan Jokowi dengan Hasan itu adalah komunikasi politik pasca-Kongres Ke-V PAN dan tentu punya manfaat untuk keduanya.

Menurut dia, Hasan saat ini sedang mengurus Surat Keputusan kepengurusan DPP PAN 2020-2025 di Kementerian Hukum dan HAM lalu Presiden sedang memasukan berbagai draf RUU.

Baca juga: Ketum PAN Zulkifli Hasan temui Presiden di Istana Negara

"Di sana terjadi saling tukar pikiran. Saya yakin tidak sampai kesana (PAN ditawari masuk kabinet)," ujarnya.

Fawaid memperkirakan Jokowi menanyakan terkait Kongres Ke-V PAN yang ricuh hingga sampai ada insiden saling lempar kursi dalam acara lima tahunan partai tersebut.

Baca juga: Zulkifli Hasan sebut kericuhan Kongres V PAN dari orang luar partai

Selain itu menurut dia, hak prerogatif Jokowi apabila memberikan kursi menteri kepada PAN. Menurut dia, PKB tidak pernah "neko-neko", Presiden mau apa maka partainya pasti mendukung.

Sebelumnya, Hasan menemui Jokowi dalam pertemuan tertutup, di Istana Negara, Jakarta, Jumat (6/3) pagi. Juru Bicara Presiden, Fadjroel Rachman, mengatakan pertemuan hanya berlangsung empat mata.

"Tanya Pak Jokowi saja hasilnya apa, cuma berdua," kata Rachman, l dikonfirmasi soal kebenaran pertemuan itu, di kompleks Istana Negara, Jakarta, Jumat.

Ia mengaku tidak ikut dalam pertemuan tersebut, lantaran pertemuan itu bersifat internal.