Banda Aceh (ANTARA News) - Kalangan pers di Provinsi Nanggroe Aceh Darussalam (NAD) diingatkat tidak terseret kepentingan partai politik (parpol) baik berbasis lokal maupun nasional peserta pemilihan umum (Pemilu) 2009. "Pers harus benar-benar netral khususnya dalam menghadapi pelaksanaan pemilu legislatif yang sudah berada di ambang pintu," kata Ketua Persatuan Wartawan Indonesia (PWI) Cabang Provinsi NAD, A. Dahlan TH, di Banda Aceh, Jumat. Ia menyatakan, jika pers tidak netral dalam proses Pemilu maka akan menjadikan pesta politik tersebut tidak demokratis. "Artinya, jika pers memberi dukungan kepada salah satu partai maka publik akan mendapatkan kebenaran semu karena pers hanya memberitakan yang baik-baik saja terhadap parpol atau caleg tertentu," ujarnya. Dahlan juga menilai bahwa Pemilu 2009 itu akan lebih didominasi faktor kepentingan yang dikhawatirkan juga dapat berakibat adanya "adu domba" antar-institusi pers. Ia menjelaskan, situasi 2008 tidak terjadi kekerasan terhadap insan pers di provinsi ujung paling barat Indonesia. "Kita bersyukur bahwa tidak ada kekerasan fisik yang dialami insan pers sepanjang 2008," kata Direktur Utama Aceh TV itu. Akan tetapi, Dahlan, menyebutkan bahwa masih ada kalangan pejabat yang alergi terhadap pers. "Artinya, masih ada kalangan pejabat di Aceh yang kurang terbuka, bahkan sulit memberikan informasi yang dibutuhkan insan pers. Kita berharap kedepan keterbukaan informasi dari para pejabat kepada pers benar-benar terjalin baik," katanya menambahkan. (*)