Petinggi Sumsel tinjau desa lokasi gajah ngamuk
5 Maret 2020 22:27 WIB
Kapolda Sumsel Irjen Pol Priyo Widyanto bersama Gubernur Herman Deru dan Pangdam II Sriwijaya Mayjen TNI Irwan, meninjau lokasi gajah liar mengamuk di Desa Banyu Biru, Kecamatan Air Sugihan OKI, Kamis (5/3/2020). ANTARA/HO
Palembang (ANTARA) - Gubernur Sumatera Selatan Herman Deru bersama Pangdam II Sriwijaya Mayjen TNI Irwan dan Kepala Polda Sumatera Selatan Irjen Pol Priyo Widyanto meninjau lokasi gajah liar mengamuk di Desa Banyu Biru, Kecamatan Air Sugihan Kabupaten Ogan Komering Ilir.
Lokasi gajah ngamuk tersebut mendapat perhatian karena menimbulkan korban meninggal dunia anggota Babinsa setempat Sertu Iskandar setelah membantu menyelamatkan masyarakat, kata Kapolda Sumsel di Palembang, Kamis.
Untuk menghindari terjadinya kejadian serupa dan timbulnya korban yang lebih banyak diturunkan tim menyelidiki penyebab hewan dilindungi itu keluar dari habitatnya dan menyerang masyarakat.
Penyebab keluarnya gajah dari habitatnya perlu diketahui secara pasti sehingga bisa digunakan untuk menentukan tindakan antisipatif dan mencegah timbulnya keresahan masyarakat, kata kapolda.
Baca juga: 12 gajah ngamuk rusak rumah di Nagan Raya Aceh
Sementara Gubernur Sumsel, Herman Deru pada kesempatan itu menambahkan berdasarkan informasi masyarakat Desa Banyu Biru, Kecamatan Air Sugihan, kejadian tersebut diawali ketika korban yang merupakan anggota Babinsa itu menerima informasi ada seorang warga yang akan ke kebun diserang gajah liar.
Mendapatkan informasi itu, korban Iskandar yang merupakan anggota TNI yang ditugaskan di desa tersebut langsung bergegas melakukan penyelamatan terhadap warga yang bernama Khoirul.
Setelah menyelamatkan warga tersebut tanpa disadari gajah tersebut sudah berada di belakang korban langsung menyeruduk dan menginjak-injak korban hingga meninggal dunia.
"Dalam kejadian ini saya pastikan tidak ada kesalahan masyarakat, berdasarkan laporan yang saya terima, hal ini terjadi karena gajah itu kalah bertarung sehingga keluar dari habitatnya dan mengamuk masuk ke kawasan permukiman penduduk," ujarnya.
Baca juga: Gajah ngamuk di Wisata Wonogiri, satu orang tewas
Dia menjelaskan, desa lokasi gajah mengamuk itu dekat dengan marga satwa Padang Sujian, berdasarkan informasi masyarakat, di habitat tersebut ada sekitar 100 ekor gajah.
Selain untuk melihat langsung lokasi dan memastikan kronologi kejadian, kedatangannya bersama kapolda dan pangdam untuk meyakinkan masyarakat jika Pemprov Sumsel tidak akan tinggal diam dengan musibah yang dialami masyarakat.
"Ini cara kita memberikan perhatian dan semangat. Setiap ada persoalan di masyarakat, pemerintah tidak akan tinggal diam dan akan terus membantu masyarakat," ujar gubernur.
Pangdam II Sriwijaya, Mayjen TNI Irwan mengatakan korban gajah ngamuk almarhum Sertu Iskandar diberikan penghargaan dengan kenaikan pangkat satu tingkat menjadi Serka.
Sementara untuk satu korban lagi yang sebelumnya mengalami patah tulang iga dan pinggang yang saat ini berada di rumah sakit di Palembang, seluruh biaya perawatannya akan ditanggung Pemrov Sumsel hingga sembuh," ujar pangdam.
Baca juga: 8 gajah korban konflik dikembalikan ke Lahat
Baca juga: BKSDA Sumsel usulkan pembentukan tim penanganan konflik satwa-manusia
Lokasi gajah ngamuk tersebut mendapat perhatian karena menimbulkan korban meninggal dunia anggota Babinsa setempat Sertu Iskandar setelah membantu menyelamatkan masyarakat, kata Kapolda Sumsel di Palembang, Kamis.
Untuk menghindari terjadinya kejadian serupa dan timbulnya korban yang lebih banyak diturunkan tim menyelidiki penyebab hewan dilindungi itu keluar dari habitatnya dan menyerang masyarakat.
Penyebab keluarnya gajah dari habitatnya perlu diketahui secara pasti sehingga bisa digunakan untuk menentukan tindakan antisipatif dan mencegah timbulnya keresahan masyarakat, kata kapolda.
Baca juga: 12 gajah ngamuk rusak rumah di Nagan Raya Aceh
Sementara Gubernur Sumsel, Herman Deru pada kesempatan itu menambahkan berdasarkan informasi masyarakat Desa Banyu Biru, Kecamatan Air Sugihan, kejadian tersebut diawali ketika korban yang merupakan anggota Babinsa itu menerima informasi ada seorang warga yang akan ke kebun diserang gajah liar.
Mendapatkan informasi itu, korban Iskandar yang merupakan anggota TNI yang ditugaskan di desa tersebut langsung bergegas melakukan penyelamatan terhadap warga yang bernama Khoirul.
Setelah menyelamatkan warga tersebut tanpa disadari gajah tersebut sudah berada di belakang korban langsung menyeruduk dan menginjak-injak korban hingga meninggal dunia.
"Dalam kejadian ini saya pastikan tidak ada kesalahan masyarakat, berdasarkan laporan yang saya terima, hal ini terjadi karena gajah itu kalah bertarung sehingga keluar dari habitatnya dan mengamuk masuk ke kawasan permukiman penduduk," ujarnya.
Baca juga: Gajah ngamuk di Wisata Wonogiri, satu orang tewas
Dia menjelaskan, desa lokasi gajah mengamuk itu dekat dengan marga satwa Padang Sujian, berdasarkan informasi masyarakat, di habitat tersebut ada sekitar 100 ekor gajah.
Selain untuk melihat langsung lokasi dan memastikan kronologi kejadian, kedatangannya bersama kapolda dan pangdam untuk meyakinkan masyarakat jika Pemprov Sumsel tidak akan tinggal diam dengan musibah yang dialami masyarakat.
"Ini cara kita memberikan perhatian dan semangat. Setiap ada persoalan di masyarakat, pemerintah tidak akan tinggal diam dan akan terus membantu masyarakat," ujar gubernur.
Pangdam II Sriwijaya, Mayjen TNI Irwan mengatakan korban gajah ngamuk almarhum Sertu Iskandar diberikan penghargaan dengan kenaikan pangkat satu tingkat menjadi Serka.
Sementara untuk satu korban lagi yang sebelumnya mengalami patah tulang iga dan pinggang yang saat ini berada di rumah sakit di Palembang, seluruh biaya perawatannya akan ditanggung Pemrov Sumsel hingga sembuh," ujar pangdam.
Baca juga: 8 gajah korban konflik dikembalikan ke Lahat
Baca juga: BKSDA Sumsel usulkan pembentukan tim penanganan konflik satwa-manusia
Pewarta: Yudi Abdullah
Editor: Muhammad Yusuf
Copyright © ANTARA 2020
Tags: