Mataram (ANTARA) - Pemerintah Kota Mataram,Nusa Tenggara Barat mengingatkan pedagang masker untuk tidak seenaknya menaikkan harga barang itu terkait dengan penularan virus corona karena akan menambah kepanikan masyarakat.
"Termasuk kepada para pedagang masker. Melihat masyarakat panik membutuhkan masker, pedagang seenaknya menaikkan harga," kata Wakil Wali Kota Mataram Mohan Roliskana di Mataram, Kamis.
Masyarakat lainnya juga diminta tidak memanfaatkan situasi terkait dengan wabah virus corona, yang dapat menimbulkan kepanikan sosial.
Pernyataan itu disampaikan dia, terkait dengan informasi dari masyarakat yang saat ini kesulitan mendapatkan masker. Kalau pun mereka mendapatkan masker, harganya mengalami kenaikan signifikan dari semula Rp1.000 per lembar menjadi Rp5.000 atau lebih.
Justru dalam kondisi seperti saat ini, kata dia, para pedagang seharusnya membantu pemerintah mengatasi persoalan terkait dewan wabah tersebut.
"Jangan sampai membangun kesan kepanikan. Apalagi, dengan melakukan penimbunan. Karena itu, dalam hal ini pemerintah harus tepat ambil langkah preventif agar tidak berdampak pada kebutuhan lain yang bisa semakin menimbulkan kepanikan sosial," katanya.
Baca juga: Ikatan Apoteker Indonesia Madiun minta apotek batasi pembelian masker
Ia juga meminta masyarakat tidak secara berlebihan menyikapi penyebaran virus corona, sedangkan masker bukan satu-satunya alat yang bisa melindungi diri, tetapi ada cara-cara lain seperti yang telah disarankan pemerintah.
"Sepanjang kita bisa hidup sehat, insyaallah kita bisa terhindar dari berbagai jenis penyakit berbahaya," katanya.
Asisten Bidang Pemerintahan dan Kesejahteraan Rakyat Sekretaris Daerah Pemkot Mataram Lalu Martawang telah meminta aparat kepolisian bersama satgas perdagangan secepatnya melakukan upaya-upaya yang dapat memastikan tidak ada penimbunan dan kenaikan harga secara tidak wajar terhadap produk yang diminta masyarakat, salah satunya masker.
"Hal itu sudah kami sampaikan melalui perwakilan aparat kepolisian yang masuk dalam Tim Pengendalian Inflasi Daerah (TPID) Kota Mataram," katanya.
Kondisi tersebut, lanjut dia, perlu disikapi dengan segera agar masyarakat tidak melakukan aksi borong terhadap barang kebutuhan.
"Akibatnya, suplai yang masuk akan digenjot oleh tingginya permintaan bukan karena kebutuhan sebagai akibat dari isu tidak produktif dari virus corona," katanya.
Baca juga: Timbun masker, Mahfud: Tujuan cari untung dan menolong berbeda
Baca juga: KPPU minta Pemerintah operasi pasar masker di Medan
Pemkot Mataram: Pedagang masker jangan seenaknya naikkan harga
5 Maret 2020 22:04 WIB
Dokumentasi - Seorang warga bersiap masuk ke dalam apotik yang memasang tulisan "masker kosong". ANTARA FOTO/Oky Lukmansyah/ama.
Pewarta: Nirkomala
Editor: M. Hari Atmoko
Copyright © ANTARA 2020
Tags: