Jakarta (ANTARA) - Kementerian Kesehatan (Kemenkes) RI mengatakan hingga kini tidak ada bukti bahwa virus corona masuk ke dalam kategori penyakit zoonotik atau dapat menular melalui hewan ke manusia.

"Sampai sekarang tidak terbukti bahwa corona itu adalah penyakit zoonotik. Artinya bukan ditularkan dari hewan ke manusia," kata Direktur Penyakit Tular Vektor dan Zoonotik Kemenkes Siti Nadia Tarmizi saat dihubungi di Jakarta, Kamis.

Baca juga: Pertamedika IHC siap bantu pemerintah hadapi COVID-19

Kejadian di Wuhan, China, kata dia, awalnya diduga hewan merupakan salah satu penyebab penyakit itu menular ke manusia. Namun, setelah dilakukan penelitian hal itu sama sekali tidak terbukti.

"Iya, tapi kemudian setelah penelitian lebih lanjut kan tidak menular melalui hewan," ujar dia.

Tidak hanya di Wuhan, ujar dia, di Indonesia hingga kini juga tidak ada bukti bahwa penularan virus corona dapat terjadi melalui hewan tertentu ke manusia.

Baca juga: Presiden Jokowi contohkan cara cegah COVID-19 melalui video

Hasil penelitian tersebut, ujar dia, dapat dikatakan bahwa penularan virus corona lebih kepada atau dari manusia ke manusia bukan dari hewan seperti yang sempat heboh di China.

Lebih jauh ia menerangkan ada banyak penderita-penderita yang kemudian positif tetapi tidak ada riwayat kontak dengan hewan atau pun pergi ke pasar hewan Wuhan, Provinsi Hubei.

Virus corona, ujar dia, adalah jenis virus influenza biasa seperti Severe Acute Respiratory Syndrome (SARS) atau Sindrom Pernapasan Akut Berat.

"Bukan Mers-Cov, karena kalau Mers-Cov itu kan unta. Kalau SARS memang influenza yang kemudian menular dari manusia ke manusia," kata dia.

Baca juga: Dinkes Bali: 12 pasien terduga COVID-19 dalam status pengawasan
Baca juga: Gerakan minum jamu digiatkan setelah Indonesia positif corona
Baca juga: Temulawak dan jahe merah paling dicari pembeli di Pasar Mayestik