Catur
Raih gelar Grand Master, Novendra diminta tak terbuai
5 Maret 2020 17:57 WIB
Pecatur Indonesia Novendra Priastoro mengangkat trofi juara usai melakukan konferensi pers di Jakarta, Kamis (5/2/2020). Pria berusia 20 tahun itu menjadi Grand Master kedelapan untuk Indonesia usai memenangi turnamen catur Liberec Open 2020 di Liberec, Republik Ceko. (ANTARA/Shofi Ayudiana)
Jakarta (ANTARA) - Pecatur Indonesia Novendra Priasmoro diminta agar tak mudah terbuai setelah meraih gelar Grand Master (GM) kedelapan untuk Indonesia di Liberec Open 2020, Republik Ceko pada akhir Februari lalu.
Menurut manajer tim sekaligus Kepala Bidang Pembinaan Prestasi Pengurus Besar Persatuan Catur Indonesia (PB Percasi) Kristianus Liem, perjalanan Novendra masih panjang mengingat minimnya pecatur Indonesia yang memiliki prestasi konsisten.
"Itu kembali ke diri Novendra karena dia belum kerja secara maksimal. Itu karena kita bikinin program jadi lebih banyak dibantu oleh program itu," kata Kristianus di Jakarta, Kamis.
Novendra yang meraih gelar GM di usianya yang 20 tahun itu dinilai Kris bukan merupakan pencapaian terakhir, tetapi perjalanan awal karena masih ada gelar GM Super yang menanti dan harus diraihnya.
Novendra juga disebut tak boleh mudah terbuai sebab sepanjang perjalanan para GM di Indonesia, hanya ada satu pecatur Indonesia, yaitu Utut Adianto yang bisa konsisten hingga meraih gelar GM Super usai meraih rating tertinggi yakni 2.615 poin pada Januari 1998 silam.
Mandeg
Sementara enam GM lainnya gagal tampil konsisten bahkan tak muncul lagi setelah meraih gelar GM. Susanto Megaranto, misalnya hanya mandeg dengan perolehan rating 2.550 poin pada Februari 2020 daripada sebelumnya yang mencapai 2.569 poin pada 2007.
Kris pun berharap pada Novendra agar bisa memaksimalkan segala fasilitas yang telah diberikan oleh tim United Tractors demi mewujudkan mimpi Indonesia agar bisa menambah pecatur dengan gelar GM Super lainnya.
"Di catur, untuk menaiki level itu susah banget. Tapi kalau bisa, lompatannya (poinnya) bisa jauh sekali. Kalau dia sudah bisa jadi GM, bisa juga ada lompatan luar biasa ke depannya. Itu bisa kita lihat nanti karena beberapa pecatur potensial ada yang cepat banget naiknya," katanya.
Sementara Novendra menargetkan dirinya bisa menaikan elo rating dan meraih gelar GM Super pada dua hingga tiga tahun mendatang.
"Kalau saya sih menargetkan dua sampai tiga tahun lagi bisa menaikkan elo rating," kata Novendra.
Cetak kemenangan
Penantian 16 tahun untuk melahirkan kembali pecatur bergelar GM akhirnya terwujud melalui Novendra Priasmoro setelah mencetak kemenangan pada babak ketujuh turnamen catur Liberec Open 2020 di Liberec, Republik Ceko.
Terakhir, Indonesia memiliki GM melalui Susanto Megaranto yang meraih gelar tersebut di usia 17 tahun pada 2004. Susanto memecahkan rekor Utut Adianto yang pernah menjadi pecatur termuda Indonesia yang meraih gelar GM di usia 21 tahun pada 1986.
Sebelumnya, Indonesia telah memiliki GM lainnya, yaitu GM Herman Suradiradja pada 1977, GM Herman Ardiansyah (1986), GM Utut Adianto (1986), GM Edhi Handoko (1994), GM Ruben Gunawan (1999), GM Cerdas Barus (2002), dan GM Susanto Megaranto (2004).
Menurut manajer tim sekaligus Kepala Bidang Pembinaan Prestasi Pengurus Besar Persatuan Catur Indonesia (PB Percasi) Kristianus Liem, perjalanan Novendra masih panjang mengingat minimnya pecatur Indonesia yang memiliki prestasi konsisten.
"Itu kembali ke diri Novendra karena dia belum kerja secara maksimal. Itu karena kita bikinin program jadi lebih banyak dibantu oleh program itu," kata Kristianus di Jakarta, Kamis.
Novendra yang meraih gelar GM di usianya yang 20 tahun itu dinilai Kris bukan merupakan pencapaian terakhir, tetapi perjalanan awal karena masih ada gelar GM Super yang menanti dan harus diraihnya.
Novendra juga disebut tak boleh mudah terbuai sebab sepanjang perjalanan para GM di Indonesia, hanya ada satu pecatur Indonesia, yaitu Utut Adianto yang bisa konsisten hingga meraih gelar GM Super usai meraih rating tertinggi yakni 2.615 poin pada Januari 1998 silam.
Mandeg
Sementara enam GM lainnya gagal tampil konsisten bahkan tak muncul lagi setelah meraih gelar GM. Susanto Megaranto, misalnya hanya mandeg dengan perolehan rating 2.550 poin pada Februari 2020 daripada sebelumnya yang mencapai 2.569 poin pada 2007.
Kris pun berharap pada Novendra agar bisa memaksimalkan segala fasilitas yang telah diberikan oleh tim United Tractors demi mewujudkan mimpi Indonesia agar bisa menambah pecatur dengan gelar GM Super lainnya.
"Di catur, untuk menaiki level itu susah banget. Tapi kalau bisa, lompatannya (poinnya) bisa jauh sekali. Kalau dia sudah bisa jadi GM, bisa juga ada lompatan luar biasa ke depannya. Itu bisa kita lihat nanti karena beberapa pecatur potensial ada yang cepat banget naiknya," katanya.
Sementara Novendra menargetkan dirinya bisa menaikan elo rating dan meraih gelar GM Super pada dua hingga tiga tahun mendatang.
"Kalau saya sih menargetkan dua sampai tiga tahun lagi bisa menaikkan elo rating," kata Novendra.
Cetak kemenangan
Penantian 16 tahun untuk melahirkan kembali pecatur bergelar GM akhirnya terwujud melalui Novendra Priasmoro setelah mencetak kemenangan pada babak ketujuh turnamen catur Liberec Open 2020 di Liberec, Republik Ceko.
Terakhir, Indonesia memiliki GM melalui Susanto Megaranto yang meraih gelar tersebut di usia 17 tahun pada 2004. Susanto memecahkan rekor Utut Adianto yang pernah menjadi pecatur termuda Indonesia yang meraih gelar GM di usia 21 tahun pada 1986.
Sebelumnya, Indonesia telah memiliki GM lainnya, yaitu GM Herman Suradiradja pada 1977, GM Herman Ardiansyah (1986), GM Utut Adianto (1986), GM Edhi Handoko (1994), GM Ruben Gunawan (1999), GM Cerdas Barus (2002), dan GM Susanto Megaranto (2004).
Pewarta: Shofi Ayudiana
Editor: AA Ariwibowo
Copyright © ANTARA 2020
Tags: