Jakarta (ANTARA) - Penyebaran virus corona atau COVID-19 di sejumlah negara termasuk Indonesia bisa dikategorikan bencana sosial karena menimbulkan keresahan dan mengganggu stabilitas, karena itu Menteri Sosial Juliari P Batubara meminta masyarakat tidak panik.

"Masyarakat jangan panik, kita bisa terapkan hidup sehat dan memeriksakan diri ke dokter jika mengalami gejala yang mirip dengan gejala corona," kata Mensos dalam keterangan tertulis yang diterima di Jakarta, Kamis.

Kementerian Sosial juga tidak ketinggalan ikut mengampanyekan gaya hidup sehat untuk mengantisipasi corona yang saat ini sudah positif di Indonesia dengan ditemukannya dua pasien asal Depok, Jawa Barat.
Baca juga: Dua warga Depok positif Corona, Mahfud ingatkan masyarakat tidak panik
Baca juga: Menkominfo minta masyarakat agar tidak panik soal corona
Kampanye yang dilakukan lewat video tiktok diperankan tiga pegawai Kemensos yang merupakan inisiatif Direktorat Jenderal Perlindungan dan Jaminan Sosial saat ini viral di media sosial instagram.

Gaya hidup sehat yang dikampanyekan antara lain, cara mencuci tangan yang benar, etika batuk dan bersin, konsumsi vitamin dan makanan bergizi serta tidak bepergian ke negara yang terinfeksi corona.

"Semoga video ini dapat bermanfaat bagi masyarakat dan bisa membantu pemerintah untuk mencegah penyebaran virus corona," kata Mensos.

Dirjen Perlindungan dan Jaminan Sosial Kemensos Harry Hikmat mengatakan penyebaran virus Cogvid-19 ini merupakan bagian dari bencana sosial dan merupakan bagian kerja Kementerian Sosial untuk mencegah penyebarannya.
Baca juga: Dinas Kesehatan Kota Bogor imbau warga tidak panik sikapi virus corona

"Ini bagian dari bencana sosial. Bencana sosial itu tidak hanya kerusuhan tapi juga hal yang menimbulkan keresahan dan mengganggu stabilitas di masyarakat," kata Harry.

Harry mengajak seluruh elemen masyarakat untuk bahu membahu mencegah penyebaran virus corona tersebut dengan tidak mementingkan diri sendiri seperti melakukan pembelian masker secara berlebihan hingga melakukan penimbunan.

"Mari bantu mencegah dan janganlah melakukan penimbunan masker. Jangan menyebarkan informasi yang bisa membuat panik, percayakan penanganan masalah ini kepada pemerintah," lanjut Harry.
Baca juga: DPRD Jabar minta warga tak panik terkait Covid-19
Baca juga: Plt Gubernur Kepri minta warga tak panik soal terduga corona