Gara-gara Corona, pertumbuhan ekspor industri kerajinan direvisi
5 Maret 2020 13:46 WIB
Direktur Jenderal Industri Kecil Menengah dan Aneka Kementerian Perindustrian Gati Wibawaningsih usai menghadiri HUT Dekranas ke-40 di Jakarta, Kamis. (ANTARA/ Sella Panduarsa Gareta)
Jakarta (ANTARA) - Direktur Jenderal Industri Kecil Menengah dan Aneka Kementerian Perindustrian (Kemenperin) Gati Wibawaningsih menyebut kinerja ekspor produk industri kerajinan tumbuh 2,5 persen pada 2019 dengan nilai 892 juta dolar AS dibandingkan tahun sebelumnya yakni 870 juta dolar AS.
“Di 2019 itu pertumbuhan ekspor kerajinan 2,5 persen. Sekarang potensinya semakin bagus, tapi ada Corona, jadi ini yang juga mengkhawatirkan,” kata Gati Wibawaningsih usai menghadiri HUT ke-40 Dekranas di Jakarta, Kamis.
Baca juga: Ekspor industri kerajinan capai 870 Juta dolar AS
Kendati demikian, Gati optimistis jika melihat potensi industri kerajinan nasional yang diprediksi nilai ekspornya akan semakin meningkat seiring adanya perbaikan mulai dari aspek kualitas produk sampai pada segi desain dan kemasan. Upaya ini sejalan dengan pemanfaatan teknologi dan pengembangan kompetensi sumber daya manusianya.
“Hal ini cukup membanggakan dan diharapkan dapat terus ditingkatkan lagi, sehingga Indonesia dapat menjadi salah satu produsen kerajinan terbesar di dunia,” ujar Gati.
Untuk itu, Kemenperin mematok pertumbuhan ekspor produk kerajinan sebesar 2,5 persen tahun ini atau sama dengan tahun lalu mengingat terjadi beberapa tantangan ekonomi dunia.
Baca juga: Generasi muda didorong masuk ke industri kreatif fesyen dan kerajinan
“Awalnya kami bidik 5 persen, tapi karena ada Corona ya minimal bisa tumbuh seperti tahun lalu,” tukas Gati Wibawaningsih.
Gati menambahkan, industri kerajinan memiliki peranan penting dalam memberikan kontribusi dalam perekonomian nasional.
Hal ini terlihat dari sumbangsih terhadap devisa melalui capaian ekspor produknya yang cukup signifikan.
Baca juga: Kemenperin dorong daya saing industri kerajinan lewat "e-smart" IKM
“Di 2019 itu pertumbuhan ekspor kerajinan 2,5 persen. Sekarang potensinya semakin bagus, tapi ada Corona, jadi ini yang juga mengkhawatirkan,” kata Gati Wibawaningsih usai menghadiri HUT ke-40 Dekranas di Jakarta, Kamis.
Baca juga: Ekspor industri kerajinan capai 870 Juta dolar AS
Kendati demikian, Gati optimistis jika melihat potensi industri kerajinan nasional yang diprediksi nilai ekspornya akan semakin meningkat seiring adanya perbaikan mulai dari aspek kualitas produk sampai pada segi desain dan kemasan. Upaya ini sejalan dengan pemanfaatan teknologi dan pengembangan kompetensi sumber daya manusianya.
“Hal ini cukup membanggakan dan diharapkan dapat terus ditingkatkan lagi, sehingga Indonesia dapat menjadi salah satu produsen kerajinan terbesar di dunia,” ujar Gati.
Untuk itu, Kemenperin mematok pertumbuhan ekspor produk kerajinan sebesar 2,5 persen tahun ini atau sama dengan tahun lalu mengingat terjadi beberapa tantangan ekonomi dunia.
Baca juga: Generasi muda didorong masuk ke industri kreatif fesyen dan kerajinan
“Awalnya kami bidik 5 persen, tapi karena ada Corona ya minimal bisa tumbuh seperti tahun lalu,” tukas Gati Wibawaningsih.
Gati menambahkan, industri kerajinan memiliki peranan penting dalam memberikan kontribusi dalam perekonomian nasional.
Hal ini terlihat dari sumbangsih terhadap devisa melalui capaian ekspor produknya yang cukup signifikan.
Baca juga: Kemenperin dorong daya saing industri kerajinan lewat "e-smart" IKM
Pewarta: Sella Panduarsa Gareta
Editor: Risbiani Fardaniah
Copyright © ANTARA 2020
Tags: