Makassar (ANTARA) - Komandan Pangkalan Utama TNI Angkatan Laut VI Laksamana Pertama TNI Hanarko Djodi Pamungkas menyebutkan ada tujuh jenis koral yang akan digunakan dalam transplantasi terumbu karang kebangsaan "Garuda Di Lautku" (GDL) pada 18 Maret 2020.

"Sudah ditetapkan, ada sekitar tujuh jenis dengan warna berbeda yang nanti digunakan pada saat penanaman terumbu karangnya," ujar Laksamana Pertama TNI Hanarko Djodi Pamungkas di Makassar, Kamis.

Ia mengatakan penetapan jenis terumbu karang ini juga sudah menyesuaikan dengan struktur di lokasi transplantasi yakni di Pulau Kodingareng Keke, Makassar yang mempunyai kedalaman hingga 18 meter dari permukaan laut.

Laksma Hanarko juga menyatakan jika sebelum penetapan itu, pihaknya sudah berkoordinasi banyak dengan Balai Pengelolaan Sumberdaya Pesisir dan Laut (BPSPL) Makassar yang memahami betul tentang terumbu karangnya serta struktur lautnya.

"Kita sudah koordinasi dengan BPSL Makassar dan sudah melihat modul yang akan digunakan serta melakukan survei pada lokasi penanaman terumbu karang di Pulau Kodingareng Keke," katanya.

Mantan ajudan Presiden Joko Widodo ini menuturkan jika perbedaan warna-warna terumbu karang akan membuat burung Garuda terlihat sangat indah dan menarik jika melihat dari atas.

Sebelumnya, pada pertemuan dengan Kepala Balai Pengelolaan Sumberdaya Pesisir dan Laut (BPSPL) Makassar Andry Indryasworo Sukmoputro mengatakan transplantasi merupakan suatu cara efektif untuk menumbuhkan terumbu karang, meski butuh waktu yang cukup lama.

Baca juga: Lantamal VI gelar rakor bahas transplantasi terumbu karang

Baca juga: Tim Selam Lantamal VI mulai turunkan modul Garuda Di Lautku

Baca juga: Menteri Edhy pastikan aturan soal perdagangan koral Desember


Pemilihan lokasi, jenis terumbu karang yang ditransplantasi serta kesiapan tim Garuda Di Lautku mengelola kualitas perairan, merupakan kunci keberhasilan transplantasi karang.

"Penanaman terumbu karang juga memakai teknik. Kalau asalan, tidak akan berkembang. Banyak hal yang harus diperhatikan, seperti mengelola kualitas perairan menjadi kunci keberhasilan transplantasi karang," katanya.

Dia menyatakan kebutuhan bibit terumbu karang, diperkirakan mencapai 12.800 bagian (piece) dengan asumsi kepadatan bibit delapan bagian per meter persegi dan ini bisa berubah cukup signifikan jika pemasangannya hanya pada tempat-tempat tertentu pada setiap modul.

"Di Pulau Kodingareng Keke itu banyak jenis koralnya dan ini bisa terpenuhi untuk transplantasinya. Proses pengambilan koralnya itu dengan cara aklimatisasi terlebih dahulu sebelum ditransmisikan ke medianya," terangnya.

Ia menyebutkan, luas perairan karang berpasir Pulau Kodingareng Keke seluas 385 meter persegi (m2) dan perkiraan luas terumbu karang Pulau Kodingareng Keke sekitar 150-230 m2.

Beberapa jenis terumbu karang di pulau yang berpenduduk cukup padat itu diantaranya Acropora Branching (ACB), Acropora Tabulate (ACT), Acropora sub massive (ACS), Acropora Digitate (ACD), dan Acropora Encrusting (ACE).

Kemudian ada juga Coral Tubipora (CT), Bambu Laut, Coral Massive (CM), Coral Masroom (CMR), Coral Foliose (CF), Coral Branching (CB), Soft Coral (SC), Rubble (R), Dead Coral (DC), Dead Coral with Algae (DCA), Turt Algae (TA) dan lainnya.