Masyarakat diimbau tetap tenang terkait aktivitas Gunung Semeru
4 Maret 2020 18:58 WIB
Guguran lava pijar Gunung Semeru terlihat dari Desa Pranajiwo, Lumajang, Jawa Timur, Rabu (4/3/2020). ANTARA FOTO/Umarul Faruq/foc/pri.
Malang, Jawa Timur (ANTARA) - Balai Besar Taman Nasional Bromo Tengger Semeru (BB-TNBTS) mengimbau kepada masyarakat untuk tetap tenang terkait aktivitas Gunung Semeru, di Jawa Timur, yang dalam beberapa waktu terakhir mengeluarkan awan panas.
Kepala Sub Bagian Data Evaluasi Pelaporan dan Humas Taman Nasional Bromo Tengger Semeru Sarif Hidayat mengatakan bahwa, selain tetap tenang, masyarakat juga diimbau untuk meningkatkan kewaspadaan dan mematuhi para petugas yang ada. "Untuk masyarakat sekitar Gunung Semeru, diharapkan tetap tenang, dan tingkatkan kewaspadaan," kata Sarif, di Kota Malang, Jawa Timur, Rabu.
Gunung Semeru yang memiliki ketinggian 3.676 meter di atas permukaan laut (mdpl) itu mengeluarkan awan panas sejauh tiga kilometer hari ini. Semburan awan panas tersebut, terjadi kurang lebih pukul 17.33 WIB.
Baca juga: Gunung Semeru keluarkan awan panas sejauh tiga kilometer
Baca juga: Gunung Semeru luncurkan tujuh kali guguran lava pijar
Baca juga: Khofifah: Sudah ada calon investor kereta gantung Bromo
Hingga saat ini, gunung tertinggi di Pulau Jawa itu masuk dalam kategori level II (waspada). Sarif meminta masyarakat tetap mematuhi arahan dari Pusat Vulkanologi dan Mitigasi Bencana Geologi (PVMBG), dan seluruh pemangku kepentingan lainnya.
"Masyarakat juga diharapkan mematuhi arahan dari PVMBG, aparat desa setempat seperti Polsek, Koramil, serta kepala desa," kata Sarif.
Hingga saat ini, Balai Besar Taman Nasional Bromo Tengger Semeru belum membuka pendakian ke gunung tertinggi yang ada di Pulau Jawa tersebut, sejak musibah kebakaran yang terjadi pada 2019. "Pendakian hingga saat ini masih ditutup," ujar Sarif.
Awan panas yang dikeluarkan Gunung Semeru pada Rabu tersebut, mengarah ke Besuk Kembar dan Besuk Bang dari pusat guguran, dengan jarak kurang lebih 750 meter dari kawah utama. Semburan itu teramati dengan amplitudo maksimal 23 milimeter, dan lama gempa mencapai 540 detik.
Selain mengeluarkan semburan awan panas sejauh tiga kilometer itu, tercatat pada Sabtu (29/2), Gunung Semeru juga meluncurkan guguran lava pijar sebanyak tujuh kali, dengan jarak luncuran mulai 200 meter hingga 1.000 meter dari pusat guguran.*
Baca juga: Gubernur Jatim-Pangdam tanam rumput vetiver di kaki Gunung Semeru
Baca juga: Kemarin, SNMPTN 2020 hingga kontaminasi radioaktif di Serpong
Baca juga: Gunung Semeru alami dua kali letusan, sebut PVMBG
Kepala Sub Bagian Data Evaluasi Pelaporan dan Humas Taman Nasional Bromo Tengger Semeru Sarif Hidayat mengatakan bahwa, selain tetap tenang, masyarakat juga diimbau untuk meningkatkan kewaspadaan dan mematuhi para petugas yang ada. "Untuk masyarakat sekitar Gunung Semeru, diharapkan tetap tenang, dan tingkatkan kewaspadaan," kata Sarif, di Kota Malang, Jawa Timur, Rabu.
Gunung Semeru yang memiliki ketinggian 3.676 meter di atas permukaan laut (mdpl) itu mengeluarkan awan panas sejauh tiga kilometer hari ini. Semburan awan panas tersebut, terjadi kurang lebih pukul 17.33 WIB.
Baca juga: Gunung Semeru keluarkan awan panas sejauh tiga kilometer
Baca juga: Gunung Semeru luncurkan tujuh kali guguran lava pijar
Baca juga: Khofifah: Sudah ada calon investor kereta gantung Bromo
Hingga saat ini, gunung tertinggi di Pulau Jawa itu masuk dalam kategori level II (waspada). Sarif meminta masyarakat tetap mematuhi arahan dari Pusat Vulkanologi dan Mitigasi Bencana Geologi (PVMBG), dan seluruh pemangku kepentingan lainnya.
"Masyarakat juga diharapkan mematuhi arahan dari PVMBG, aparat desa setempat seperti Polsek, Koramil, serta kepala desa," kata Sarif.
Hingga saat ini, Balai Besar Taman Nasional Bromo Tengger Semeru belum membuka pendakian ke gunung tertinggi yang ada di Pulau Jawa tersebut, sejak musibah kebakaran yang terjadi pada 2019. "Pendakian hingga saat ini masih ditutup," ujar Sarif.
Awan panas yang dikeluarkan Gunung Semeru pada Rabu tersebut, mengarah ke Besuk Kembar dan Besuk Bang dari pusat guguran, dengan jarak kurang lebih 750 meter dari kawah utama. Semburan itu teramati dengan amplitudo maksimal 23 milimeter, dan lama gempa mencapai 540 detik.
Selain mengeluarkan semburan awan panas sejauh tiga kilometer itu, tercatat pada Sabtu (29/2), Gunung Semeru juga meluncurkan guguran lava pijar sebanyak tujuh kali, dengan jarak luncuran mulai 200 meter hingga 1.000 meter dari pusat guguran.*
Baca juga: Gubernur Jatim-Pangdam tanam rumput vetiver di kaki Gunung Semeru
Baca juga: Kemarin, SNMPTN 2020 hingga kontaminasi radioaktif di Serpong
Baca juga: Gunung Semeru alami dua kali letusan, sebut PVMBG
Pewarta: Vicki Febrianto
Editor: Erafzon Saptiyulda AS
Copyright © ANTARA 2020
Tags: